Berita Kukar Terkini

Kagetnya Ayah Muhammad Taufany Saksikan Sang Anak Sumbang Gol Penentu untuk Timnas Indonesia

Muhammad Taufany Muslihuddin menjadi malaikat penyelamat Timnas U-22 Indonesia saat jumpa Vietnam di semifinal SEA Games 2023

TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Zukran ayahanda Muhammad Taufany Muslihuddin menunjukkan sejumlah foto kenangan saat putranya sedang merintis karir.TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI 

TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG- Muhammad Taufany Muslihuddin menjadi malaikat penyelamat Timnas U-22 Indonesia saat jumpa Vietnam di semifinal SEA Games 2023.

Gol Taufany memastikan Garuda Muda menang 3-2 dan melaju ke final pesta olahraga antarnegara Asia Tenggara itu.

Pemain muda Borneo FC itu tampak begitu emosional setelah gol tersebut. Tak seperti pemain lain, Taufany langsung tengkurap di lapangan. Dia terlihat sesenggukan, sebelum kemudian dipeluk oleh rekan-rekannya.

Taufany merupakan pria kelahiran Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, 24 Maret 2002. Ia anak bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan bernama Zukran dan Maya Sari.

Saat ditemui TribunKaltim.co di kediamannya di Tenggarong, kedua orangtua Taufany tampak bangga. Mereka mengaku kaget atas Gol yang disumbangkan oleh anaknya semalam.

Baca juga: Kagetnya Ayah Taufany Saksikan Sang Anak Sumbang Gol Penentu Buat Timnas Indonesia

Baca juga: Jadwal Final Timnas U-22 Indonesia vs Thailand, Ini Rekor Garuda vs Gajah Perang di Final SEA Games

"Semalam rasanya campur aduk. Saya berdoa agar Timnas Indonesia bisa menang. Alhamdulillah, Allah menjawab doa lewat anak saya," kata Zukran sembari mengusap air mata, Minggu (14/5/2023).

Dalam keluarga, Taufany bukan orang pertama yang menjadi pemain sepak bola. Dahulu pada tahun 1980, ayahnya juga seorang pesepak bola.

Sang ayah merupakan pemain sepakbola untuk tim lokal yakni Persiku (Persatuan Sepak Bola Kukar) ".

Talenta berbakat ini pun diturunkan hingga Taufany bisa menjadi pemain bola profesional seperti sekarang.

"Sebelum bertanding semalam, Taufan telpon kami. Dia minta restu agar diberikan kemudahan. Kami pun di rumah selalu mendukung," kata Zukran.

Sejak kecil, Taufany sudah bercita-cita dan mendambakan menjadi pemain sepak bola profesional serta bertanding dengan tim ternama.

Zukran sebagai figur panutan Taufany juga mengungkapkan bagaimana anaknya bisa menjadi pemain sepak bola.

Semua berawal di tahun 2015 silam, saat usianya baru 12 tahun. Kecintaan dengan sepak bola, membuat Taufany mengikuti sekolah sepak bola (SSB) di tempat kelahirannya.

Setiap harinya, Taufany berlatih bersama teman-teman dan bermain di lapangan sepak bola Stadion Rondong Demang Tenggarong.

Melihat bakat tersebut, Taufany kemudian disekolahkan oleh kedua orangtuanya di sekolah khusus olahragawan internasional (SKOI) Kalimantan Timur.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved