Penemuan Mayat di Balikpapan

Kematian Perempuan Gantung Diri di Balikpapan, Keluarga Duga Korban Tewas Sebelum Digantung

Kematian perempuan berinisial VR (19) yang diduga gantung diri di sebuah ruko di Balikpapan menyisakan tanda tanya bagi pihak keluarga

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH
Petugas melakukan evakuasi terhadap jasad korban berinisial FR (19) yang diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung hidup, Jumat (5/5/2023). TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN RAHMATULLAH 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Kematian perempuan berinisial VR (19) yang diduga gantung diri di sebuah ruko di Balikpapan menyisakan tanda tanya bagi pihak keluarga, terutama orangtua.

Pihak keluarga merasa pesimis dengan kenyataan bahwa VR nekat mengakhiri hidupnya. Apalagi melihat posisi korban yang tidak benar-benar seperti indikasi gantung diri.

Dalam pemberitaan sebelumnya, VR ditemukan tak bernyawa dengan posisi leher tergantung di sebuah ruko di bilangan Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Balikpapan Selatan, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (5/5/2023).

Jasad VR ditemukan di lantai 4 bangunan ruko yang menghadap ke Tugu Beruang Madu tersebut. Dimana temuan yang menggegerkan warga itu, diperkirakan pukul 17.50 Wita.

Saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan, Ayah kandung korban, Kusrin berujar bahwa baru mengetahui kematian anaknya tepat ketika jasad VR sudah dibawa ke RS Bhayangkara Balikpapan.

Baca juga: Fakta Baru Mayat Dicor di Jalan Mulawarman Semarang, 1 Orang Diamankan, Diduga Pembunuhan Berencana

Baca juga: Mayat Mengapung Tanpa Busana Ditemukan di Perairan Sungai Anggana Kukar

"Saya sampai RS itu sempat lihat, posisinya sudah masuk kantung mayat. Nah pas saya lihat, itu ada beberapa lebam, " ujar Kusrin, Senin (15/5/2023).

Dia merincikan, beberapa lebam tersebar di rahang kiri, di lengan, dan bagian perut. Dari wajah korban, menurut Kusrin,ekspresinya seperti orang tertidur.

Dari penampakan itu, Kusrin merasa bahwa ada yang tidak beres atas kematian anaknya. Keyakinan anak bungsunya dianiaya sebelum digantung pun menguat.

Namun sampai sekarang, kejelasan terkait kematian anaknya pun masih menjadi misteri.

Kusrin bercerita, tepat beberapa hari sebelum dikabarkan tewas, VR diketahui sempat dinyatakan hilang dan tak ada komunikasi dengan pihak keluarga.

Dengan tak adanya komunikasi itu membuat pihak keluarga lantas mencari-cari keberadaan korban.

Setelah sebulan dicari, baru lah korban diketahui tinggal di salah satu ruko yang kemudian menjadi TKP dugaan gantung diri tersebut.

Kusrin mengatakan, tepat tanggal 4 April 2023 saat malam hari, dia bersama anaknya sempat mendatangi ruko tersebut dan mencoba menjemput paksa VR.

Namun VR, kata Kusrin, anaknya enggan untuk pulang lantaran berniat tinggal di ruko tersebut atas alasan kerja.

"Kami sempat saling adu keras. Saya mau bawa dia pulang, tapi dia nggak mau. Alasannya baru mulai kerja, jagain orang stroke di lantai 3," ucapnya.

Kusrin mengatakan bahwa atas alasan etika, akhirnya mengalah dengan anak bungsunya itu. Meski dirinya bahkan hendak memastikan langsung orang pengidap stroke yang dimaksud VR.

Sebab itu, Kusrin menilai bahwa hubungan antara pemilik ruko dan korban sebatas relasi pekerjaan.

"Akhirnya, ya, sudah, kami pulang. Percaya saja sama omongannya (korban)," imbuh Kusrin.

Senada, Kakak kandung korban, Puput menambahkan bahwa tidak mengetahui bahwa korban memiliki hubungan khusus dengan penghuni ruko, pria berinisial RC (52).

Sebab di tanggal 10 April 2023, beberapa hari setelah keluarga hendak menjemput korban, VR sempat bercerita melalui pesan teks WhatsApp kepada Puput.

Di mana pengakuan VR, lanjut Puput, tengah memiliki hubungan dekat dengan seseorang pria lain. Tidak ada gelagat atau bahasa mencurigakan.

"Itu terakhir komunikasi. Cerita kalau dia dekat sama cowok, cuma bukan sama pemilik ruko itu. Habis itu nggak ada komunikasi lagi," ungkap Puput.

Baru lah tepat pada hari saat VR ditemukan tewas, siang harinya Puput melihat korban sempat mengunggah postingan di media sosial korban.

"Kayak status galau gitu, mungkin jam 12 siang. Tapi saya nggak ngira, kalau itu hari terakhir adik saya," tutup Puput.

Baca juga: Warga Dihebohkan Penemuan Mayat Ibu dan Anak di Guest House Balikpapan

Kembali ke Kusrin. Dirinya tampak bersikukuh anaknya bukan tewas lantaran niat pribadi. Melainkan dengan upaya paksa dari orang lain.

Meski kini tubuh anaknya sudah dikebumikan, selang sehari setelah kematiannya, Kusrin menuntut agar keadilan hukum terhadap anaknya tetap harus diperjuangkan.

Terbaru ini, Kusrin diwakili anak sulungnya, Jaka Fitriansyah telah melapor ke pihak kepolisian atas kematian VR yang tak wajar.

"Belum ada kabar sampai hari ini. Katanya, nunggu hasil pemeriksaan," ujar Kusrin.

Kusrin berharap, kasus ini bisa berjalan dengan terang. Sehingga penyebab kematian anaknya bisa dipastikan dan dugaan adanya orang lain yang terlibat dalam kematian anaknya bisa diproses seadil-adilnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved