Berita Viral

Video Tak Senonoh Diduga Mirip Karyawati yang Diajak Staycation Bos Viral, AD Beri Komentar Menohok

Video tak senonoh diduga mirip karyawati yang diajak staycation bos pabrik viral, AD beri komentar menohok.

Editor: Ikbal Nurkarim
Istimewa
Karyawati di Cikarang inisial AD (22) merasa tertekan dan dirugikan hingga memutuskan untuk membuka suara terkait pengalaman pahit yang dialaminya menolak Staycation (liburan berdua di hotel) bersama manajer perusahaan dan berujung tidak diperpanjang kontrak. Video tak senonoh diduga mirip karyawati yang diajak staycation bos pabrik viral, AD beri komentar menohok. 

TRIBUNKALTIM.CO - Video tak senonoh diduga mirip karyawati yang diajak staycation bos pabrik viral, AD beri komentar menohok.

Kasus bos pabrik di Cikarang mengajak staycation karyawati demi perpanjangan kontrak malah berdampak buruk pada korban.

Sebab, hal tak menyenangkan terus didapat oleh si karyawati, yakni AD (24), usai dirinya berani melaporkan kasus yang dialaminya.

AD yang saat ini tengah mencari keadilan atas kasus dugaan pelecehan seksual oleh atasannya seolah dibuat jengkel dengan berbagai hal.

Terbaru video tak senonos yang diduga mirip dirinya disebar warganet.

Baca juga: Ini Unggahan IG dan TikTok Alfi Damayanti Cikarang yang Disorot dan Sosok Bos yang Ajak Staycation

Akibatnya warganet pun ramai-ramai memberi kritik hingga ada juga yang menghujat.

Berikut berita selengkapnya.

Video mesum mirip dirinya beredar

Dilansir dari Kompas.com, video mesum seorang wanita yang diduga mirip AD diunggah oleh akun Twitter @gudangdewasa pada 17 Mei 2023.

Dalam video berdurasi 10 detik itu, foto AD saat menggunakan masker disandingkan dengan wajah wanita pemeran video mesum itu yang tengah memejamkan mata.

Terkait hal itu, Untung Nassari, kuasa hukum AD, sedang mendalami kebenaran video mesum yang diduga diperankan kliennya.

"Dalam hal ini, pasti akan kami akan mendalami terlebih dahulu, supaya persoalan ini nanti ada titik terang," ucap Untung kepada Kompas.com, Jumat (19/5/2023).

Untung menilai pengecekan dan pendalaman soal kebenaran video itu diperlukan.

Sebab, kata dia, perkembangan teknologi saat ini semakin canggih dan tidak menutup kemungkinan ada oknum tertentu yang memanfaatkan situasi di balik kasus AD.

"Oleh karenanya, nanti tim segera melakukan kajian, dari hasil kajian, memungkinkan atau tidak untuk kemudian membuat laporan terhadap pengunggah dari akun Twitter tersebut," ucap Untung.

Baca juga: Isi Chat Bos yang Ngajak Staycation Agar Kontrak Diperpanjang, Korban tak Mau Berujung WA Diblokir

AD dinyinyiri warganet

Sebelum video mesum mirip dirinya beredar, AD sempat dinyinyiri oleh warganet di media sosial soal penampilannya saat muncul ke publik untuk melaporkan tindakan yang dilakukan atasannya.

Dalam video yang diposting di akun TikTok @ikypangestuaaa, beragam komentar negatif justru ditulis warganet terhadap korban, salah satunya soal penampilannya.

"Dari penampilan udah kelihatan sih," tulis akun @jualbeligunung.

"Dari raut mukanya pro player ya gengs," tulis akun @rafezzxy.

"Kelihatan sih pemainnya, dari segi casing yang paham juga paham," tulis akun @qiwol16.

"Dia pun kayaknya pemain dari badannya," tulis akun @rizkyritonga109.

Selain mendapat komentar negatif soal penampilannya, warganet lainnya menghujat AD setelah ia wara-wiri ke beberapa stasiun televisi untuk diwawancara.

Warganet menganggap AD sedang panjat sosial atau pansos. 

Dalam unggahan di akun Instagram yang diduga milik AD, yaitu @alfidamayanti22_, AD terlihat mengunggah komentar dari warganet.

Warganet tersebut terlihat mengirimkan pesan kepada AD melalui Direct Message (DM) di Instagram.

"Si pansos, manfaatin situasi ya mbiak wkwkwk," tulis seorang warganet.

Menanggapi komentar warganet itu, AD mengaku tidak suka kejadiannya viral lewat kasus pelecehan ini.

"Dikira enak banget kali viral gara-gara masalah ini," tulis AD.

"Gamikir gimana kalau kejadian ini terjadi sama mbanya!" sambungnya.

AD jadi victim blaming

Soal nyinyiran warganet terhadap penampilan AD, Aktivis Perempuan dan Konsultan Gender, Tunggal Pawestri menyebut hal itu sebagai fenomena victim blaming, yakni perilaku menyalahkan korban.

"Victim blaming di Indonesia itu masih menjadi kultur yang sangat kuat. Jadi, apa-apa pasti 'oh karena korbannya begini, karena korbannya begitu'," ungkap Tunggal ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (16/5/2023).

Tunggal menambahkan, victim blaming tidak hanya menyangkut soal penampilan korban saja.

Baca juga: Daftar Kencan Sisca Kohl dan Suaminya: Nonton Bioskop Rp2 Juta, Keliling Naik Motor, dan Staycation

Beragam hal bisa dijadikan alasan oleh seseorang untuk menyalahkan korban atas sebuah kasus yang menimpanya.

"Apa pun bisa jadi alasan. Kalaupun dia (korban) pakaiannya tertutup dan berhijab, nanti pasti dicari salah yang lain," ujar Tunggal.

"Akan selalu ada orang yang melihat korban itu ikut berkontribusi terhadap kesalahan atau kejahatan. Dan itu tidak benar untuk korban kekerasan seksual," sambungnya.

Lebih lanjut, Tunggal mengatakan bahwa fenomena victim blaming akan sangat sulit untuk dihentikan.

Kendati demikian, ia berharap masyarakat tidak membiarkan victim blaming berjalan terus kepada para korban.

"Saya pikir saya juga lihat ada orang-orang yang kemudian membela (korban yang jadi victim blaming). Kalau yang nyinyir itu tentu saja kita berharap bisa berhenti. Tapi, ya ini saya pikir ke depan akan pelan-pelan berkurang, perlawanan orang-orang yang membela juga banyak," pungkasnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved