Pilpres 2024
Anies Baswedan Sindir Ganjar Pranowo di HUT PKS, Ngaku Kalah Jika Ditantang Adu Lari, AHY Tersenyum
Anies Baswedan sindir Ganjar Pranowo di Milad ke-21 PKS. Ya, Anies Baswedan mengaku kalah jika ditantang adu lari. Ketum Demokrat, AHY senyum tipis.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dalam bursa capres jelang Pilpres 2024.
Capres PKS, NasDem dan Demokrat yakni Anies Baswedan sindir Ganjar Pranowo di Milad ke-21 PKS belum lama ini.
Ya, Anies Baswedan mengaku kalah jika ditantang adu lari.
Merespon hal itu Ketum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY senyum tipis.
Patut diketahui, Ganjar Pranowo yang jadi rival politik Anies Baswedan merupakan sosok yang hobi lari pagi.
Bahkan aktivitas lari Ganjar Pranowo terkenal masif dilakukan di daerah-daerah.
Selengkapnya ada dalam artikel ini.
Baca juga: Posisi Selalu di Bawah Ganjar dan Prabowo? Anies Baswedan Serang Lembaga Survei, Bukan Tanpa Alasan
Dalam acara Milad ke-21 PKS, Anies Baswedan menyampaikan pidatonya.
Ia mengatakan siap berkontestasi jika tantangannya adu karya dan adu gagasan.
Tapi ia mengaku kalah jika tantangannya adalah adu lari keliling Indonesia.
Saat mengatakan hal itu, Anies Baswedan disambut sorakan riuh.
"Gini, kalau tantangannya adu lari pagi keliling Indonesia, saya kalah dah. Tapi kalau tantangannya adu gagasan atau adu karya, adu rekam jejak, maka insya allah kita nuatakan siap pada semuanya," seloroh Anies Baswedan disambut riuh tawa.
Kemudian AHY tampak memberikan senyuman tipis dan berbisik-bisik dengan orang yang ada di sebelahnya.
Pernyataan Anies tersebut diduga mengarah ke Capres, Ganjar Pranowo.
Dugaan itu muncul lantaran beberapa waktu lalu Ganjar lari pagi di Manado.
Ia juga seting berolahraga di luar Jawa Tengah
Baca juga: Anies Baswedan Soroti Pembangunan Jalan Era SBY dan Jokowi, Jusuf Kalla: tak Boleh Fokus Jalan Tol
Anies Baswedan menyampaikan pidato dalam acara milad PKS ke 21 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5/2023).
Dalam pidatonya, bakal calon presiden Koalisi Perubahan ini menyinggung ciri-ciri negara yang memiliki institusi politik bersifat memeras dan menyingkirkan.
Anies menyebut ciri negara dengan institusi politik pemeras cenderung mengkonsolidasi kekuatan dan kewenangan pada satu pemimpin, satu grup, dan satu kelompok kekuasaan.
"Negara dengan institusi politik bersifat memeras menyingkirkan cenderung mengkonsolidasikan kekuatan kewenangan pada satu pemimpin, pada satu grup dan pada satu kelompok," kata Anies.
Selain itu, lanjut Anies, ciri lainnya adalah negara tersebut memberikan partisipasi terbatas dan terkendali.
Mereka yang berbeda pandangan politik dari lingkaran kekuasaan akan dipinggirkan dari arena.
Bahkan menurutnya, aturan hukum seakan diterapkan tebang pilih, dan aturan hukum dibuat demi menguntungkan mereka yang ada di lingkaran kekuasaan.
"Mereka yang berbeda pikiran politiknya sering dipinggirkan dari arena. Negara dengan institusi politik yang memeras menyingkirkan ini sering tidak mengindahkan etika, sering tidak mengindahkan etika hukum, bahkan peraturan bisa ditekak-tekuk, diterapkan secara tebang pilih, dan seringkali dibuat hanya untuk menguntungkan mereka yang berada di lingkar kekuasaan," kata Anies.
Baca juga: Johnny G Plate Jadi Tersangka Korupsi, Koalisi Perubahan Usung Anies Baswedan Goyah? AHY: Kami Solid
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun berharap tanda-tanda tersebut tidak ada di Indonesia.
"Mudah-mudahan tanda-tanda seperti ini tidak ada di negeri kita," ungkapnya.
"Ada apa tidak? Ada yang merasakan? Jangan sampai ada karena itu tanda bukan menuju kesuksesan," kata Anies.
Dalam acara Milad PKS ke-21 ini, turut dihadiri sejumlah elite politik dari Koalisi Perubahan seperti Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali yang mewakili Surya Paloh.
Hadir pula Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla.
Anies Baswedan Berpantun
Anies Baswedan, menyampaikan pidato politiknya dalam acara milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).
Pantauan Tribunnews dari tayangan YouTube PKSTV, suara gemuruh terdengar saat Anies naik ke podium.
Lantas, Anies menyapa para tamu undangan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini, mengawali pidatonya dengan menyampaikan sejumlah pantun.
"Saya baca pantun dulu boleh?" tanya Anies.
"Boleh," jawab hadirin.
Anies langsung mengucap pantun:
"Habib Salim pergi ke Koja
Mampir di jalan makan pepaya
2023 kita bekerja
2024 kita berjaya," katanya.
Anies pun kembali mengucapkan pantun untuk kedua kalinya.
Dalam pantunnya kali ini, menggambarkan kepercayaan dirinya dapat meraih kemenangan dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Lagi pantunnya?" tanya Anies
"Ustaz Syaikhu pergi ke Kemayoran
Pulangnya muter mampir ke Kemang
Bersama Koalisi Perubahan
Biidznillah kita pasti menang," pantun Anies.
Kemudian, Anies kembali menyampaikan pantun miliknya untuk ketiga kalinya, yang mengartikan adanya tiga parpol dalam Koalisi Perubahan.
"Kalau 2 kurang lengkap."
"Ini Koalisi bertiga, pesannya tiga, dua tambah satu."
"Habib Aboe Bakar pergi ke Tambun
Pulangnya lewat Utan Kayu
Untuk PKS yang sedang ulang tahun
Happy milad to you," ungkap Anies.
Anies pun melanjutkan pidatonya. Ia membicarakan soal momentun perayaan puncak Milad PKS yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2023.
"Bersamaan dengan momen Kebangkitan Nasional, maka bangsa ini harus bisa bangkit lebih kuat," ucapnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Momen Anies Baswedan Sampaikan Pantun di Puncak Milad PKS: 2023 Kita Bekerja, 2024 Kita Berjaya
Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Pidato Anies Baswedan di Acara Milad PKS ke 21, Sebut Ciri Negara dengan Institusi Politik Pemeras
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.