Kantor Ekspedisi di Samarinda Terbakar
Kebakaran di Kantor Ekspedisi Samarinda, Staf Bantah Ada Penimbunan BBM Solar
Hingga saat ini para staff dari perusahaan ekspedisi PT Sadewa Trans Indonesia masih melakukan pembersihan usai kantor mereka terbakar
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hingga saat ini para staff dari perusahaan ekspedisi PT Sadewa Trans Indonesia masih melakukan pembersihan usai kantor mereka terbakar, Minggu (21/5/2023) pagi.
Terlihat kantor yang menempati sebuah gedung bertingkat di Jalan Ampera, RT 07, Kelurahan Rawa Makmur, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda itu porak-poranda.
Saat TribunKaltim.co, memasuki gedung lantai satu terdapat sejumlah tandon kapasitas 1000 liter.
Beberapa di antaranya terisi penuh bahan bakar minyak (BBM) jenis solar lengkap dengan selangnya tersusun rapi di sisi kiri.
Baca juga: Kantor Ekspedisi di Samarinda Terbakar, Ada Banyak Tandon Isi BBM Solar
Sementara di samping teras utama tersusun belasan jerigen biru kapasitas 30 liter yang seluruhnya kosong.
Satu buah truk ekspedisi juga terlihat terparkir tanpa muatan di halaman kantor perusahaan pengiriman barang itu.
Musibah sudah terjadi. Namun para staff juga sempat merasa terpukul lantaran beredarnya isu kantor mereka merupakan tempat penimbunan solar.
"Itu hanya tuduhan. Karena semua BBM yang ada kami sediakan untuk unit kami yang beroperasi," jelas Ramlan Saputra, salah seorang karyawan perusahaan itu.
Baca juga: BREAKING NEWS: Kantor Ekspedisi di Palaran Samarinda Terbakar
Ia menjelaskan area yang terbakar merupakan ruang kosong berisi ban untuk suku cadang armada mereka.
Mendadak api menjadi di ruang suku cadang itu yang asalnya diduga kuat dari korsleting listrik dan menyambar puluhan ban mobil yang ada.
Ia juga menjelaskan bahwa instalasi listrik yang dapat digunakan memang hanya ada di ruang spare part itu.
Instalasi Listrik Dikeluhkan
Sebab sejak awal menyewa, tepatnya November 2022 lalu bangunan mewah tersebut memang memiliki permasalahan instalasi listrik.
"Sering jeglek. Sedangkan kami pakai AC dan kompresor kalau mekanik kerja," jelasnya.
Ramlan juga menjelaskan saat kejadian hanya ada satu penjaga di dalam dan driver di luar.

Pihaknya mendapat informasi terbakarnya kantor pada pukul 10.30 Wita.
"Lebih jelasnya nanti dari penanggung jawab. Cuma kami tegaskan kantor kami bukan tempat penimbunan solar," tegasnya di akhir. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.