Berita Samarinda Terkini

7 Kasus Selama Mei 2023, Disdamkar Petakan Area Rawan Kebakaran di Samarinda

Sejak awal Mei 2023 tercatat telah terjadi tujuh musibah kebakaran di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur ini.

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Musibah kebakaran di Jalan Cipto Mangunkusumo, Kacamatan Loa Janan Ilir Samarinda pada Rabu (29/3/2023) lalu yang menghanguskan 7 bangsal 72 pintu. Api berasal dari salah satu bangsalan yang ditinggal pemiliknya. TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sejak awal Mei 2023 tercatat telah terjadi tujuh musibah kebakaran di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur ini.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kota Samarinda Hendra AH menyebutkan penyebab kebakaran masih didominasi oleh korsleting listrik.

"50 persen lebih itu karena korsleting listrik. Sisanya lagi memasak ditinggal berujung kebakaran," sebut Hendra AH saat dikonfirmasi pewarta ini, Senin (15/5/2023).

Ia menjelaskan, di 2023 ini Wali Kota Samarinda Andi Harun menginstruksikan agar Disdamkar membuat pemetaan peta risiko kebakaran.

Baca juga: Ditemukan Tewas di Kamarnya di Samarinda, Polisi tak Temukan Tanda Kekerasan di Tubuh Jianto

"Jadi kita petakan di mana saja daerah yang rawan kebakaran dan membuat perencanaan apa saja yang diperlukan untuk mengantisipasi itu," jelas Hendra AH saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Senin (15/5/2023).

Dalam pelaksanaan program itu, Disdamkar telah bekerjasama dengan Universitas Mulawarman guna melakukan penelitian.

"Pemetaan sudah kami mulai sejak Maret sampai Juli 2023 nanti. Hasilnya berbentuk dokumen peta risiko kebakaran itu," paparnya.

Dua bulan dilakukan pemetaan, dikatakannya daerah paling rawan kebakaran adalah permukiman padat penduduk dan rumah warga di bantaran sungai.

"Rata-rata bangunan kayu dan lama. Itu memang akan selalu dihantui musibah kebakaran. Terlebih jarang dilakukan peremajaan instalasi listrik," jelasnya.

Baca juga: KPU Siap Terbitkan Bacaleg Samarinda dari 17 Partai Politik di Surat Suara Pemilu 2024

Ia melanjutkan, dari hasil pemetaan itu pihaknya akan medata dan mencarikan solusi terbaik untuk meminimalisir pemicu ataupun mempermudah penanganan kebakaran.

"Kita akan petakan apakah daerah itu perlu penambahan hydrant, APAR dan sosialisasi lainnya," jelasnya.

Di akhir Hendra AH kembali menegaskan agar setiap warga Kota Samarinda dapat menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) setiap rumah satu buah.

"Jadi saat ada kebakaran kecil dapat dikeroyok warga setempat. Pasti tidak mau kan kalau tetangganya kebakaran? Karena berpotensi meluas ke rumah lainnya kalau terlanjur membesar," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved