Mata Lokal Memilih
Pidato Anies Baswedan di Milad ke-21 PKS Berbuntut Panjang, Relawan Ganjar Pilih Lapor Mabes Polri
Terbaru pidato Anies Baswedan di Milad ke-21 PKS berbuntut panjang, relawan Ganjar tak tinggal diam dan pilih lapor ke Mabes Polri.
TRIBUNKALTIM.CO - Terbaru pidato Anies Baswedan di Milad ke-21 PKS berbuntut panjang, relawan Ganjar tak tinggal diam dan pilih lapor ke Mabes Polri.
Bakal calon presiden (capres) 2024, Anies Baswedan, dilaporkan ke Mabes Polri pada Selasa (23/5/2023).
Pelaporan mantan Gubernur DKI Jakarta itu buntut pidatonya saat Milad ke-21 PKS pekan lalu.
Pelaporan ini dilakukan oleh Relawan Ganjar Pranowo Center (GP Center).
Baca juga: Sekjen PDIP Respon Kritik Anies soal Pembangunan Jalan Jaman SBY dan Jokowi, Hasto: Lihat Jakarta
Diketahui, saat Milad ke-21 PKS pekan lalu, Anies Baswedan membandingkan pembangunan jalan nasional di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini.
Bakal capres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ini menyebut pembangunan jalan nasional Presiden SBY lebih panjang dibandinya Presiden Jokowi.
Anies menambahkan bahwa Presiden Jokowi berhasil membangun jalan tol 1.569 kilometer dari total jalan tol 2.499 km saat ini.
"(Sebanyak) 63 persen dari seluruh jalan tol berbayar di Indonesia itu dibangun di masa sekarang,"
"Saya bandingkan dengan pemerintahan yang lalu, di zaman pak SBY jalan tak berbayar yang dibangun sepanjang 144.000 kilometer atau 7,5 kali lipat," kata Anies Baswedan dalam pidatonya di acara hari ulang tahun (HUT) ke-21 Partai PKS, Jakarta, Sabtu (20/5/2023), dikutip dari TribunJakarta.com.
Anies membeberkan selama Jokowi memimpin hanya sekitar 500 km jalan nasional dibangun, dan pada masa SBY memimpin dapat 20 kali lipat pencapaiannya dari Jokowi saat ini.
"Di era 10 tahun sebelumnya 11.800 kilometer, 20 kali lipat," tambahnya.
Baca juga: Menohok! Politikus PDIP Kritik Balik Anies Baswedan, Said: Apa yang Bisa Dibanggakan dari Jakarta?
Diketahui, isi pidato Anies Baswedan tersebut membuat para relawan Ganjar Pranowo murka, hingga melaporkan ke polisi dengan dugaan menyebarkan berita bohong atau hoaks.
Ganjar Pranowo sendiri merupakan bakal capres 2024 yang di usung oleh PDIP.
"Terkait dengan statement Pak Anies Baswedan yang kami anggap sebagai berita yang tidak valid maka kami, GP Center akan melaporkan beliau ke Mabes Polri pada Selasa, 23 Mei 2023 pukul 10.30 WIB."
"Semua orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Siapapun yang menyebarkan informasi tidak benar mesti ditindak hukum," tulis pesan singkat dari Ketua Harian DPP GP Center, Thomas Djunianto, Selasa.
Menurut Thomas, data yang disampaikan Anies tidak benar sehingga tergolong berita bohong.
Laporan Relawan Ganjar Belum Diterima Bareskrim

Laporan Relawan Ganjar Pranowo Center (GP Center) atas dugaan pembohongan publik yang dilakukan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, belum diterima alias ditolak pihak Bareskrim Polri.
Ketua Harian DPP GP Center, Thomas Djunianto, mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan laporan tersebut.
Namun pihak Bareskrim belum mau menerimanya karena bukti yang belum mencukupi.
"Belum diterima. Kita hanya perlu memperkuat bukti," kata Thomas saat dihubungi TribunJakarta.com.
Setelah laporan ditolak, Thomas dan kawan-kawan sempat berdiskusi dengan pihak Bareskrim terkait laporan dugaan penyampaian data hoaks itu.
"Bidang Hukum Relawan GP Center melanjutkan langkah hukumnya dengan berdiskusi kepada penyidik terkait statement Anies Baswedan," kata Thomas.
Baca juga: Usai Anies Baswedan Kritik Jokowi Soal Jalan, PDIP Beber Data BPS, Bongkar Jejak Minor di Jakarta
Thomas mengatakan, penyampaian data yang diduga tak benar soal pembangunan jalan era Jokowi dengan SBY itu, dipergunakan untuk mempersepsi publik agar membenci Jokowi.
"Konsultasi terhadap penegak hukum terkait pernyataan Anis Baswedan mengenai pembangunan Jalan tidak berbayar diduga menjadi berita bohong yang disampaikan secara sengaja dengan tujuan menimbulkan kebencian ataupun ketidaksukaan masyarakat terhadap pemerintahan saat ini," papar Thomas. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI SINI
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.