Mata Lokal Memilih
Sandiaga Uno Bocorkan Langkah Terkait Pilpres 2024 dan Alasan Cocok dengan PPP Usai Keluar Gerindra
Sandiaga Uno memberikan bocoran terkait langkah-langkahnya terkait Pilpres 2024 dan alasannya cocok dengan PPP usai keluar dari Gerindra.
TRIBUNKALTIM.CO - Sandiaga Uno memberikan bocoran terkait langkah-langkahnya terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Setelah sebulan bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno akhirnya membeberkan perasaannya.
Dia merasa cocok dengan PPP, salah satu alasannya adalah adanya kesesuaian pandangan.
"Sudah ada kesesuaian pandangan dalam melangkah, dalam suatu pemikiran percepatan pembangunan," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu di Surabaya, Kamis (25/5/2023).
Baca juga: Sandiaga Uno Tanggapi Kritik MUI yang Sebut Konser Coldplay Bertentangan dengan Nilai Pancasila
Dia juga mengaku sudah bertemu Plt Ketua Umum PPP Mardiono untuk membahas kolaborasi program pembangunan, termasuk membahas langkah-langkah politik menjelang Pemilu 2024.
"Saya sudah bertemu dengan Pak Mardiono dan mendengar langsung harapan-harapan dari beliau," jelasnya.
Sandiaga Uno resmi pamit dari Partai Gerindra yang telah menjadi tempatnya bernaung sejak tahun 2015.
Keputusan itu disampaikan pada Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Minggu (23/4/2023).
Sandiaga mengatakan, keputusan itu diambil bertepatan dengan perayaan Idul Fitri 1444 Hijriah karena menjadi waktu yang tepat untuk saling memaafkan. Dia mengaku ingin memulai tugas baru di luar Gerindra.
Sandiaga bukan kali ini saja hengkang dari partai berlambang garuda itu. Pada Agustus 2018, untuk kepentingan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, ia pun keluar dari Gerindra.

Langkah politik itu diambil atas perintah Prabowo. Pasalnya, Prabowo akan mengajak Sandiaga untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres).
Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan PAN yang menjadi koalisi Gerindra saat itu tak ingin pasangan calon (paslon) capres dan cawapres sama-sama berasal dari Gerindra.
“Beliau mundur dari dari jabatan-jabatan itu, mundur dari dari Gerindra untuk bisa diterima sebagai calon independen,” sebut Prabowo kala itu.
Namun, setelah mengalami kekalahan dari pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Sandiaga kembali menjadi kader Gerindra. Keputusan itu diambil pertengahan Oktober 2019.
PPP Akui Sodorkan Nama Sandiaga Uno Jadi Salah Satu Kandidat Cawapres Ganjar
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi mengakui jika nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menjadi salah satu nama yang disodorkan partainya untuk menjadi kandidat calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo.
Diketahui, Ganjar sebelumnya telah resmi diusung PDI Perjuangan dan PPP sebagai bakal calon presiden.
Namun, kedua parpol baru akan membahas soal kandidat cawapres Ganjar pada Juni 2023 mendatang.
"Tentu nanti ada tahapan-tahapan berikut, makanya saya sampaikan nama atau nama-nama. Salah satunya Pak Sandi," kata Arwani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Baca juga: Curhat Sandiaga Uno Gagal War Tiket Konser Coldplay, Menparekraf: Beneran Sulit Ngga Ngadi-ngadi
Menurutnya, Sandi memiliki peluang untuk menjadi cawapres Ganjar. Alasannya, Sandi cukup dekat dengan PPP.
Komunikasi antara Sandi dengan PPP pun cukup intensif dibangun.
"Pak Sandi selama ini sudah komunikasi sering juga jalan bareng, surveinya juga bagus dan sering disebut-sebut. Itu bagi kami ya, PPP," imbuh Arwani.
Berdasarkan survei Litbang Kompas terbaru, nama Sandi dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi figur teratas dari 10 figur yang ada, untuk dipasangkan mendampingi Ganjar.
Dari 1.200 responden yang disurvei di 38 provinsi, 14,1 persen responden menganggap Sandi cocok diduetkan dengan Ganjar.
Sedangkan, 14,9 persen menganggap Ridwan Kamil cocok mendampingi Ganjar.
Survei ini memiliki margin of error kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun Sandi sendiri diketahui juga menjajaki komunikasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), selain dengan PPP.
Namun, Arwani memberikan kode bahwa Sandi segera bergabung ke PPP.
"Ya nanti ditanyakan beliau (Sandi)," ucap Arwani.
Diberitakan sebelumnya, hingga kini PDI-P dan PPP belum menetapkan siapa sosok cawapres Ganjar Pranowo.
Namun, sebelumya Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyebut bahwa banyak tokoh yang ingin menjadi cawapres Ganjar.
Jumlahnya, kira-kira 10 nama atau lebih.
"Banyak kok, saya sudah punya di sini. Berapa tuh, 10 apa lebih. Ya nanti kan mengerucut sendiri, tetapi oleh pikiran saya,” kata Megawati usai menggelar kerja sama politik dengan elite PPP di Kantor DPP PDI-P, Minggu (30/4/2023).
Survei Litbang "Kompas": Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil Figur Cawapres Potensial Teratas
Hasil survei Litbang Kompas pada 29 April-10 Mei 2023 menunjukkan, Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil merupakan figur dengan elektabilitas tertinggi sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
Dengan perolehan suara masing-masing, 11,9 persen dan 9,3 persen di tingkat margin of error 2,83 persen.
"Sosok Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sejauh ini masih yang paling mendominasi tingkat keterpilihan publik untuk bakal cawapres," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Rabu (24/5/2023).
Baca juga: Benarkah Prabowo Subianto - Erick Thohir Sukar Kalah di Pilpres 2024, Golkar Kukuh Sorong Airlangga
Berdasarkan hasil survei, elektabilitas Sandiaga berada di angka 11,9 persen.
Angka tersebut membuat eks kader Partai Gerindra itu tetap duduk di posisi puncak meski elektabilitasnya turun dari 12,4 persen dibandingkan survei pada bulan Januari 2023.
Elektabilitas Ridwan Kamil yang berada di posisi kedua juga turun sedikit dari 10,1 persen pada Januari 2023 menjadi 9,3 persen pada Mei 2023.
Di bawah Sandiaga dan Ridwan Kamil, terdapat nama Ganjar Pranowo yang memiliki elektabilitas sebagai cawapres di angka 5,2 persen. Perolehan ini juga turun dibandingkan hasil survei Januari 2023 lalu, yakni sebesar 5,9 persen.
Adapun elektabilitas tokoh-tokoh lain yang disurvei masih berada di bawah angka 5 persen, yakni Anies Baswedan 4,8 persen; Erick Thohir 4,5 persen; Agus Harimurti Yudhoyono 4,1 persen; Prabowo Subianto 3,4 persen; dan Tri Rismaharini 2,2 persen.
Sementara itu, 4,9 persen responden memilih tokoh lainnya, 6,3 persen menjawab 'tidak ada', dan 43,4 persen menjawab 'tidak tahu/rahasia'.
Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023.
Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.