Kabar Artis
Status Nindy Ayunda usai 10 Jam Diperiksa, Bantah Nikah Siri dan Sembunyikan Dito Mahendra
Nindy Ayunda membantah telah menyembunyikan Dito Mahendra, yang kini menjadi buronan kepolisian.
TRIBUNKALTIM.CO - Nindy Ayunda membantah telah menyembunyikan Dito Mahendra, yang kini menjadi buronan kepolisian.
Nama Nindy Ayunda ikut terseret kasus yang menimpa kekasihnya, Dito Mahendra, atas kepemilikan senjata api ilegal.
Nindy Ayunda sendiri telah menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri, terkait kasus Dito Mahendra.
"Pada intinya yang perlu kita tegaskan juga, Mba Nindy tidak pernah menyembunyikan, membantu menyembunyikan Mas Dito. Sampai saat ini tidak pernah ada," kata Kuasa Hukum Nindy Ayunda, Daniel Sony R Pardede, Jumat (26/5/2023).
Nindy diketahui menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, selama sekitar 10 jam, Jumat (26/5/2023).
Terpantau, Nindy datang ke Bareskrim pukul 11.00 WIB dan selesai menjalani pemeriksaan sekitar pukul 21.30 WIB.
Daniel menyampaikan, Nindy diperiksa terkait kasus dugaan membantu menyembunyikan tersangka Dito Mahendra yang kini buron sebagaimana Pasal 221 KUHP.
Menurut dia, kliennya ditanyakan lebih kurang 20 pertanyaan.
Baca juga: Terbaru! Nindy Ayunda Diperiksa 7 Jam di Kasus Dito Mahendra, Bareskrim Polri: Statusnya Masih Saksi
Namun, Daniel enggan membeberkan isi materi pemeriksaan secara rinci.
"Pemeriksaanya berjalan lancar. Jadi semuanya yang tadi telah diperiksa, ditanyakan semua juga dijawab lancar, sudah kita terbuka semuanya," ucap Daniel.
Lebih lanjut, Daniel menjelaskan alasan kliennya tidak menghadiri pemeriksaan saat dipanggil penyidik terkait kasus kepemilikan senpi ilegal.
Daniel mengatakan, saat dipanggil terkait kasus kepemilikan senpi ilegal, Nindy berhalangan hadir karena masih berada di luar negeri.
Dia mengatakan, Nindy juga sudah menyampaikan itu kepada penyidik serta melampirkan sejumlah barang bukti, termasuk tiket pesawat perjalanan ke luar negeri.
"Nindy itu enggak pernah untuk menolak tidak hadir, cuma pada saat itu mba Nindy sedang ada di luar negeri. Itu juga sudah kita jelaskan sudah kita buktikan juga tiketnya," kata dia.
Di situ, Nindy pun menyampaikan bahwa dia akan mengikuti proses hukum yang berjalan.
Nindy mengatakan sudah menyampaikan semua informasi yang diketahuinya, termasuk pertemuan terakhirnya dengan Dito kepada polisi.
Baca juga: Terbaru! Kasus Dito Mahendra Seret Nindy Ayunda, Sang Penyanyi Diperiksa 7 Jam, Polisi: Masih Saksi
Pelantun lagu "Untuk Sahabat" itu mengakui bahwa dia memang berpacaran dengan Dito Mahendra.
Meski begitu, ia membantah keras tudingan yang menyebutnya tinggal serumah dan sudah menikah siri dengan Dito.
"Saya masih berhubungan seperti layaknya orang berpacaran, saya tidak pernah tinggal satu rumah, itu yang mau saya klarifikasi, kalau dibilang saya menikah dengan memakai baju hitam itu salah. Saya bisa buktikan dan saya sudah buktikan," kata Nindy.
Dito Mahendra telah menjadi buron dan masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak 4 Mei 2023 selang beberapa waktu ditetapkan sebagai tersangka kasus kepemilikan senpi ilegal.
Setelah kasus kepemilikan senpi ilegal dikembangkan, penyidik membuat laporan model A terkait kasus dugaan menyembunyikan tersangka Dito Mahendra.
Kasus tersebut kini telah naik ke tahap penyidikan.
Laporan itu teregistrasi dengan nomor: LP/A/5/V/2023/SPKT.DITTIPIDUM/BARESKRIM POLRI tanggal 20 Mei 2023.
Dito Mahendra telah ditetapkan tersangka berdasarkan gelar perkara pada 17 April 2023 serta dijerat Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1951 yang mengatur soal kepemilikan senjata api.
Baca juga: Siap Diperiksa Polisi soal Dito Mahendra, Nindy Ayunda Ungkap Alasan Sebelumnya Mangkir
Dia diduga telah melakukan tindak pidana tanpa hak memasukkan ke Indonesia membuat, menerima, mencoba memperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa, mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, amunisi atau sesuatu bahan peledak.
Temuan senpi ilegal Dito berawal ketika KPK menemukan 15 pucuk senjata api dalam operasi penggeledahan di rumah dan kantor pengusaha itu yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin (13/3/2023).
Penggeledahan dilakukan terkait penyidikan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA), Nurhadi.
Senjata itu kemudian diserahkan ke Polri untuk didalami.
Hasilnya, ada sembilan senpi ilegal. Sembilan senpi itu adalah pistol Glock 17, Revolver S&W, pistol Glock 19 Zev, pistol Angstatd Arms, senapan Noveske Refleworks, senapan AK 101, senapan Heckler and Koch G 36, pistol Heckler and Koch MP 5, dan senapan angin Walther.
Dito Mahendra Anak Siapa?
Dito diketahui merupakan anak dari pasangan Prasetyo Sampurno dan Lisca Zafarayana.
Pada tahun 1990-an, ibunda Dito bekerja sebagai pembawa acara hingga produser di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), yang dimiliki Siti Hardiyanti Rukmana atau Mbak Tutut, putri sulung Pak Harto.
Baca juga: Nindy Ayunda Diduga Bantu Pelarian Dito Mahendra, Nikita Mirzani Sebut Sudah Nikah Siri dan Serumah
Ternyata kakek Dito Mahendra adalah Brigjen Sampurno, yang pernah menjabat sebagai Kepala Rumah Tangga Kepresidenan Republik Indonesia pada masa Presiden Soeharto berkuasa.
Itu sebabnya, Dito kecil kerap beberapa kali foto bersama keluarga Cendana.
Arsitek A. Djoko Budiono memiliki cerita khusus mengenai kakek Dito Mahendra saat menjadi tangan kanan Presiden Soeharto.
Cerita ini dia bagikan melalui akun Facebook miliknya.
Berikut cerita Djoko tentang sosok kakek Dito Mahendra.
"Pada suatu pagi, kurang lebih pukul 09.00 .... hari dan tanggalnya sudah lupa. Saya mendadak dipanggil Kepala Rumah Tangga Kepresidenan RI, Brigjen.
Sampurno, ke Ruang Kerja nya di sebelah Gedung Bina Graha, Kantornya Presiden RI Kedua, Pak Harto, didalam kompleks Istana Kepresidenan RI.
Seperti biasanya, kalau dipanggil khusus pasti ada yang menjadi perhatian penting beliau, ada pesan dari Ibu Negara, atau ada sesuatu hal khusus yang beliau kurang berkenan, bahkan kekurang hati-2an saya, sehingga ditegur keras ataupun "marah" ....
Begitu masuk, saya diminta duduk di depan meja kerja beliau, setelah saya duduk dengan tegang, beliau bertanya: "Bagaimana taman-2 Istana aman dan rapih semua kaaan?" Saya menjawab: Alhamdulillah Bapak, sebelum menghadap Bapak, pagi2 tadi sudah saya teliti semua. "Bagus" tukas beliau. Masih dengan wajah serius.
Beberapa saat, sambil berdiri dari duduknya beliau merogoh kantong kiri jas beliau dan dikeluarkan sebuah kotak mungil (rupanya sudah disiapkan khusus sejak dari kediaman). Lalu sambil tersenyum khas nya, berkata: "Iniii, Saya kemarin ikut Rombongan Presiden ke Rusia, ada Arloji oleh-oleh untuk Pak Ugiek, muga-2 seneng" setelah saya terima saya menjawab: "seneng sekali Bapaaak, ini arloji sangat langka POLJOT buatan USSR, terima kasih banyak Pak." laluuuu, Beliau berkata lagi, bahasa Jawa: "Ya wiiis, aku tak ke Istana Merdeka, ada acara Presiden, tamanne wis mbok priksa kabeh yaaa." ungkapan sederhana namun bermakna sebuah kepercayaan beliau untuk saya. Begitu perfeksionisnya beliau. Lalu saya pamit keluar sambil memasukkan arloji ke kantongku, turun ke lapangan lagi, mendahului beliau memeriksa taman kembali.
Itulah suasana tidak sampai lima menit yang berkesan, berupa sentuhan yang sangat pribadi dari Pak Sampurno khusus kepadaku. Pasti tidak saya sendiri yang menerima sentuhan batin semacam itu. Tetapi pasti tidak banyak atau tidak semua anak didik binaan beliau diperlakukan begitu.
Ini sebuah "cerita singkat" atas peran seniorku yang membina dan mengajarkan bekerja dengan teliti, cermat dan seksama. Dibina beliau dari tahun 1978 sd wafatnya beliau ..... Al-Fatihah khusus kukirim untuk beliau.
Saya bagikan cerita khusus ini kepada Mas Prasetyo Sampurno dan Mbak Lisca Zafarayana, juga untuk Mas Dito Mahendra Sampurno serta kepada rekan-2 yang berkenan membaca. Ogut, terharu."
Baca juga: Nikita Mirzani Ungkit Dampak setelah Dilaporkan Dito Mahendra, Nyai Bandingkan dengan Nindy Ayunda
Sebelumnya, Dito jadi perhatian publik usai berkonflik dengan artis Nikita Mirzani.
Dito melaporkan Nikita ke Polresta Serang Kota pada 16 Mei 2022 atas dugaan kasus pencemaran nama baik.
Kasus ini bermula dari unggahan Instagram story Nikita yang berisi dua foto Dito yang diambil dari Google dan situs berita.
Ketika itu Nikita menuliskan kata-kata yang diduga mengandung unsur penghinaan.
Selanjutnya Penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota hendak menjemput paksa Nikita di rumahnya pada 15 Juni 2022 namun saat itu Nikita enggan keluar.
Sore harinya Nikita menyambangi Polresta Serang Kota.
Kemudian pada bulan Juli, Nikita ditangkap saat berada di pusat perbelanjaan kawasan Senayan, Jakarta Pusat.
Kala itu penangguhan penahanan Nikita dikabulkan sehingga ia hanya menjalani wajib lapor.
Namun tanggal 25 Oktober 2022 Nikita kembali ditangkap untuk ditahan.
Selama berkonflik dengan Nikita, Dito tak pernah memperlihatkan batang hidungnya dan hanya melimpahkan kepada kuasa hukumnya, Yafet Rissy.
Selain memiliki masalah dengan Nikita, Dito juga pernah diperiksa sebagai saksi atas kasus penyekapan eks sopir Nindy Ayunda, Sulaiman yang dilaporkan oleh istrinya, Rini Diana.
Akan tetapi saat itu Dito mangkir dari panggilan tersebut. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.