Mata Lokal Memilih

Survei Capres 2024 Terbaru: Duet Prabowo-Erick Thohir Paling Berpeluang Menang, Kuncinya di Jatim

Dari survei Capres 2024 terbaru, duet Prabowo-Erick Thohir disebut paling berpeluang menang dan Jatim menjaid kunci.

Editor: Doan Pardede
IST
Dari survei Capres 2024 terbaru, duet Prabowo-Erick Thohir disebut paling berpeluang menang dan Jatim menjaid kunci. 

TRIBUNKALTIM.CO - Berdasarkan survei Capres 2024 terbaru, duet Prabowo-Erick Thohir disebut paling berpeluang menang dan Jatim menjaid kunci.

Sejumlah hal menarik terkuak dari hasil survei Capres 2024 terbaru, salah satunya analisis tentang peluang Prabowo dan Erick Thohir.

Duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir dinilai bisa mendulang suara dari generasi milenial dan generasi z dalam Pilpres 2024.

Dalam survei politik terbarunya, Lembaga Survei Jakarta (LSJ) membuat simulasi 3 pasangan capres cawapres, pasangan Prabowo-Erick paling banyak dipilih responden dengan elektabilitas 38,5 persen.

Baca juga: Terbaru! Terjawab Sudah Peluang Gibran jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2024, Begini Kata Pengamat

Dekan Fisip Unhas Dr Phil Sukri mengatakan, dari berbagai survei politik yang dilakukan beberapa lembaga memang menempatkan Prabowo sebagai capres di peringkat 1 dan 2.

Sedangkan Erick selalu masuk di peringkat 3 besar cawapres.

Jika Prabowo dan Erick ini digabungkan, menurut Sukri pasti akan memberikan efek positif dalam Pilpres 2024.

Selain itu, segmentasi pemilih juga akan mempengaruhi dalam memenangkan Pilpres 2024.

Pasangan Prabowo-Erick dinilai Sukri merupakan pasangan yang sangat ideal untuk maju dan memenangkan pilpres.

Prabowo merupakan sosok politikus yang berpengalaman.

Sementara Erick yang dianggap sebagai figur pemimpin muda yang energik.

Sehingga, kombinasi antara politikus berpengalaman dengan pemimpin muda.

Sinyal berduet di Pilpres menguat? terkuak fakta baru bila Prabowo-Erick Thohir jadi Capres dan Cawapres 2024.
Berdasarkan survei Capres 2024 terbaru, duet Prabowo-Erick Thohir disebut paling berpeluang menang dan Jatim menjaid kunci. (IST)

Selain itu, sumber daya ekonomi yang dimiliki Prabowo dan Erick juga akan menentukan kemenangan dalam Pilpres.

"Biaya politik untuk maju sebagai capres sangat tinggi sehingga sumberdaya ekonomi juga sangat menentukan. Gabungan Prabowo dan Erick pastinya akan saling melengkapi," kata Sukri, Sabtu (27/5/2023).

Selain itu, yang menguntungkan dari figur Erick Thohir menurut Sukri adalah tidak terikat salah satu parpol peserta pemilu.

"Sehingga tidak akan dihambat atau diklaim Parpol peserta Pemilu," ujarnya.

Menurut Sukri, kunci dapat memenangkan Pilpres mendatang juga ditentukan sosok capres-cawapres yang mampu menguasai provinsi yang memiliki kantung suara besar.

Saat ini Provinsi Jatim merupakan salah satu kantung suara yang turut menentukan kemenangan Pilpres.

Menurut Sukri, sebagai kader Banser dan dekat dengan warga Nahdlatul Ulama, Erick sangat berpotensi untuk dapat mendulang suara dari Provinsi Jatim.

Baca juga: Nasib PDIP Bila Jokowi Berhasil Duetkan Prabowo-Ganjar, Peluang Mega Mengalah Disebut Masih Terbuka

Sedangkan Ganjar Pranowo bisa dipastikan akan mendulang suara di Provinsi Jateng.

“Kunci kemenangan saat ini adalah bisa mendapatkan suara dari basis pemilih yang mengambang. Termasuk memperebutkan basis pemilih NU di Jatim. Jika Anies tidak bisa mendapatkan wakil yang bisa mendapatkan suara Jatim maka posisinya untuk memenangkan capres sangat berat. Sehingga penting untuk mengambil potensi suara di Jatim. Itu yang membuat saat ini Anies masih belum memutuskan wakilnya. Sedangkan Erick yang menjadi anggota Banser serta dekat dengan NU berpotensi mendapatkan suara dari Jatim dan suara milenial,” kata Sukri.

Lanjut Sukri, jika ada 3 pasangan capres cawapres di pilpres nanti, berdasarkan survei lembaga politik pasangan Prabowo Erick kemungkinan besar akan masuk ke putaran 2.

Jika salah satu pasangan Ganjar atau Anies tak masuk putaran ke 2, maka suara simpatisan mereka akan berpotensi mengalihkan pilihannya pada Prabowo-Erick.

Sehingga, posisi pasangan Prabowo-Erick yang berada di 2 kutub kekuatan yang bertolak belakang ini dinilai Sukri akan sangat menguntungkan.

“Jika Ganjar tak lolos ke putaran ke 2, sangat tak mungkin suara simpatisannya beralih ke Anies. Atau sebaliknya. Sehingga posisi ini sangat menguntungkan Prabowo-Erick yang diprediksi berbagai lembaga survei politik berpeluang besar maju ke putaran 2,” ujar Sukri.

Menurut Sukri kampanye negatif masih akan mewarnai dinamika di Pilpres 2024 ini. Misalnya saja Ganjar Pranowo yang diberitakan dengan jenis film tertentu.

Menurut Sukri, jika tidak dikelola dengan baik, maka itu akan dimanfaatkan lawan politiknya.

"Sekarang kita menunggu langkah tim sukses Ganjar dan lawan politiknya dalam menyikapi pernyataan tersebut,” kata Sukri seperti dilansir Tribunnews.com di artikel berjudul Pengamat Sebut Duet Prabowo-Erick Bisa Diuntungkan Karena Berada di Antara Kekuatan Ganjar dan Anies.

Penyebab Elektabilitas Prabowo Subianto Naik dan Ganjar Prabowo Turun

Survei Litbang Kompas pada 29 April-10 Mei 2023 menunjukkan bahwa elektabilitas Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 24,5 persen.

Elektabilitas Prabowo lebih tinggi daripada elektabilitas Ganjar Pranowo yang 22,8 persen.

Baca juga: Balasan Ganjar Pranowo, Gagasan Kandidat Capres Harus Siap Ditelanjangi, Capres PDIP: Jangan Baper

Dengan hasil survei tersebut, Prabowo kembali ke puncak setelah sempat disalip oleh Ganjar Pranowo.

Pada saat yang sama, elektabilitas Anies Baswedan sebesar 13,6 persen.

"Suara untuk Prabowo meningkat signifikan, yaitu 6,4 persen, dari sebelumnya 18,1 persen pada Januari 2023 dan menjadikan elektabilitasnya berada di posisi teratas," tulis Litbang Kompas, dikutip dari Harian Kompas edisi Rabu (24/5/2023).

Ini merupakan kali pertama Prabowo berada di posisi puncak elektabilitas capres versi Litbang Kompas sejak Oktober 2022.

Pada survei bulan Oktober 2022 dan Januari 2023, elektabilitas Prabowo berada di bawah Ganjar.

Padahal, sejak Oktober 2019 hingga Juni 2022, elektabilitas Prabowo hampir selalu di atas Ganjar.

Hanya pada Oktober 2021 elektabilitas keduanya seimbang.

Keberhasilan Prabowo kembali ke posisi puncak tak lepas dari turunnya elektabilitas Ganjar sebesar 2,5 persen dari 25,3 persen pada Januari 2023.

"Bagaimanapun, pernyataan Ganjar yang menolak tim sepak bola Israel main di Piala Dunia U-20, yang kemudian dikaitkan dengan kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah pergelaran internasional tersebut, berpengaruh pada laju elektabilitasnya," tulis Litbang Kompas.

Berdasarkan survei, pemilih yang mengaku memilih Ganjar sebelum kasus tersebut mencuat kini hanya 63 persen yang tetap mendukung Gubernur Jawa Tengah itu.

Sebanyak 12,5 persen suara disebut lari ke Prabowo.

Sisanya lari ke calon lain atau abstain.

Perolehan suara Anies Baswedan nyaris tak berubah dari hasil survei sebelumnya sebesar 13,1 persen.

Artinya hanya naik 0,5 persen.

Walau demikian, selisih elektabilitas Prabowo dan Ganjar masih dalam rentang margin of error survei, yakni lebih kurang 2,83 persen.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023.

Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error lebih kurang 2,83 persen. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved