Badminton
Update Kondisi Christian Adinata, Mundur dari Thailand Open 2023, Lutut tak Bisa Ditekuk 3 Minggu
Berikut update kondisi Christian Adinata yang cedera di semifinal Malaysia Masters 2023. Dipastikan Christian Adinata mundur dari Thailand Open 2023
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut update kondisi Christian Adinata yang cedera di semifinal Malaysia Masters 2023 pekan lalu.
Kondisi Christian Adinata yang cedera membuat tunggal putra Indonesia ini harus mundur dari Thailand Open 2023 yang digelar mulai besok, Selasa (30/5/2023).
Di semifinal Malaysia Masters 2023, Christian Adinata cedera lutut kiri saat bertanding melawan Prannoy HS hingga ia harus dibawa keluar lapangan dengan kursi roda.
Di gim pertama, ketika skor Christian Adinata vs Prannoy HS menunjukkan angka 17-19, insiden tersebut terjadi.
Nama Christian Adinata sedianya masuk dalam daftar 17 pemain di Thailand Open 2023.
Kabar terbaru dari PBSI menyebutkan kondisi cedera yang dialami Chrisitan Adinara.
Setelah menjalani pemeriksaan, Ketua Bidang Medis PP PBSI, Nicolaas C. Budhiparama, membenarkan bahwa kondisi lutut Christian Adinata memang parah.
"Saat ini Christian memang perlu tindakan untuk proses penyembuhan cedera lutut," kata dokter Nicolaas dalam keterangan resmi via Tim Humas dan Media PBSI seperti dikutip TribunKaltim.co dari bolasport.com.
"Dari hasil MRI, cedera lututnya memang cukup parah. Ligamen tempurung robek."
"Selain itu juga ada memar tulang bagian lutut dan cartilage defect pada tulang lutut."
"Siang ini, darah beku di bagian lutut dievakuasi dulu.
Lalu, sebagai bagian penyembuhan, dalam tiga minggu ke depan, lutut Christian tidak boleh ditekuk dahulu."
Baca juga: Kabar Christian Adinata yang Cedera di Semifinal Malaysia Masters 2023, Kata Pelatih tentang Nata
Cedera lutut parah menjadi pukulan besar bagi Christian Adinata.
Pasalnya, atlet berusia 21 tahun tersebut sedang berada dalam momentum bagus sejak memenangi medali emas pada SEA Games 2023 di Kamboja.
Di Malaysia Masters 2023 yang merupakan turnamen World Tour Super 500 keduanya, Christian Adinata tampil apik sejak kualifikasi hingga mampu menembus semifinal.
Fisik Christian Adinata sebenarnya sudah mengalami masalah saat babak kualifikasi.
Bertanding dua kali dalam rentang waktu enam jam, Christian Adinata mengalami keram hingga harus keluar lapangan dengan kursi roda setelah memastikan kelolosan ke putaran utama.
Cedera saat ini juga memaksa Christian Adinata untuk membatalkan penampilannya di Thailand Open 2023 yang akan berlangsung pada pekan ini.
Christian Adinata juga harus berpacu dengan waktu untuk rencana tampil di Taipei Open 2023 yang akan digelar pada 20-25 Juni mendatang.
Jadwal Turnamen Dikritik Lagi, BWF tak Bergeming
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menjawab saran legenda bulu tangkis dari Malaysia, Lee Chong Wei, untuk mengurangi jumlah turnamen pada satu tahun kalender kompetisi.
Baru-baru ini, Lee Chong Wei menyuarakan pendapatnya yang gusar tentang padatnya jadwal turnamen BWF.
Baca juga: Update Malaysia Masters 2023, Christian Adinata Retired, Cedera di Gim Pertama vs Prannoy HS
Keresahan ini diucapkan mantan tunggal putra nomor satu dunia di sela-sela penganugerahan BWF Hall of Fame baginya dan Lin Dan (China) pada Sabtu (27/5/2023) kemarin.
Peraih tiga medali perak Olimpiade itu menyoroti bagaimana atlet saat ini makin dituntut untuk mengikuti jadwal padat merayap hingga terkesan seperti robot.
Misalnya saat ini, setelah Sudirman Cup 2023, BWF langsung menggelar empat turnamen beruntun dengan taraf yang bergengsi.
Usai Malaysia Masters (World Tour Super 500), masih ada turnamen setara atau lebih tinggi yang mengikuti yaitu Thailand Open (Super 500/30 Mei-4 Juni), Singapore Open (Super 750/6-11 Juni), sampai Indonesia Open (Super 1000/13-18 Juni).
Padahal, biasanya setelah turnamen beregu, akan ada sedikit jeda turnamen sekitar satu atau dua pekan untuk rehat sebelum berlanjut ke BWF World Tour.
Melewatkan rangkaian empat turnamen BWF Worl Tour usai Sudirman Cup ini pun cukup riskan bagi semua pemain.
Sebab, periode kualifikasi Olimpiade Paris 2024 sudah dimulai pada bulan Mei ini, sehingga partisipasi di event-event besar makin krusial.
Selain itu ada kewajiban tampil bagi pemain top (15 besar untuk nomor tunggal dan 10 besar nomor ganda) di turnamen sirkuit tertentu.
Dalam setahun mereka diwajibkan untuk mengikuti keempat turnamen level Super 1000, keenam turnamen Super 750, memilih 2 dari 9 turnamen Super 500, serta World Tour Finals jika lolos.
Ini belum ditambah agenda lain seperti Kejuaraan Dunia/Olimpiade, kejuaraan tingkat benua baik individu maupun beregu, dan Piala Sudirman/Thomas-Uber.
Baca juga: Jadwal Badminton Setelah Malaysia Masters 2023, Ada Minions Lagi, Cek Drawing Thailand Open 2023
Hal inilah yang membuat Lee Chong Wei memberanikan diri untuk bersuara. Sebab, makin banyak pebulutangkis yang sering cedera.
"Saya pikir bulu tangkis sekarang hanya tentang kuantitas dengan rangkaian turnamen secara beruntun, pemain bukan robot," ucapnya dikutip dari The Vibes.
"Olahraga ini sekarang gila, ada rangkaian turnamen tanpa henti, pemain banyak cedera. BWF harus mengurangi jumlah turnamen."
"Coba bisa lihat ke tenis, mereka hanya memiliki beberapa turnamen besar, dengan empat Grand Slam."
"Lebih baik meningkatkan jumlah hadiah uang dan fokus pada beberapa turnamen besar, sehingga kualitasnya lebih baik," ucapnya.
Terkait masukan dari Lee Chong Wei itu, Poul-Erik Hoyer Larsen selaku Presiden BWF memiliki alasan untuk tidak setuju dengannya.
Menurut Poul-Erik Hoyer Larsen, saat ini ada lebih banyak turnamen untuk diikuti dan pembagian levelnya memungkinkan pemain untuk menapaki karier secara berjenjang.
"Saya pikir posisi kita sangat kuat sekarang," ucap Larsen seperti dikutip BolaSport.com dari New Straits Times.
"Sekarang kita bisa mendiskusikan turnamen mana untuk para pemain terbaik, dan turnamen mana yang harus ditetapkan untuk pemain tingkat dua dan tingkat tiga."
Mulai tahun ini BWF menambah daftar turnamen di level Super 1000 dari 3 menjadi 4, Super 750 dari 5 menjadi 6, dan Super 500 dari 7 menjadi 9.
Terkonsentrasinya pemain-pemain top di dua level atas BWF World Tour yaitu Super 1000 dan Super 750 memungkinkan pemain-pemain baru untuk naik ke jenjang yang lebih tinggi.
Sementara bagi pemain-pemain top, hadiah uang yang disediakan di turnamen-turnamen level atas juga dinaikkan sementara total penampilan wajib dipertahankan di 12 event.
Kenaikan paling signifikan adalan turnamen penutup musim World Tour Finals dari 1,5 juta dolar AS (22,4 miliar rupiah) menjadi 2 juta dolar AS (29,9 miliar rupiah).
"Saya juga yakin dengan kalender turnamen sekarang memungkinkan banyak pemain muda untuk benar-benar mendapatkan prize money sejak awal," tukas Larsen.
"Kami pun mendengar masukan serupa dari mantan pemain legendaris lainnya," aku pemenang medali emas Olimpiade Atlanta 1996 ini lagi.
Baca juga: Hasil Badminton Malaysia Masters 2023 Hari Ini, Akane Yamaguchi Masih Superior, Gregoria Runner Up
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Christian Adinata
Thailand Open 2023
Malaysia Masters 2023
cedera
kondisi
Badminton
bulutangkis
PBSI
BWF
Lee Chong Wei
Indonesia
TribunKaltim.co
lutut
Hasil Badminton Malaysia Masters 2023 Hari Ini, Kalahkan Ratu Bulutangkis India, Gregoria ke Final |
![]() |
---|
Update Ranking BWF Terbaru, Gregoria Geser Rival Lamanya di Junior, Peringkat Marcus/Kevin Naik |
![]() |
---|
Profil Christian Adinata, Sumbang Medali Emas ke-84 di SEA Games 2023, Ayahnya Ikut Disorot |
![]() |
---|
Terbaru! Terjawab Christian Adinata Anak Siapa, Inilah Profil/Biodata Atlet Bulu Tangkis Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.