Berita Kutim Terkini

BPBD Kutai Timur Telah Bentuk MPA di 72 Desa, Pionir Penanggulangan Bencana Daerah

BPBD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyiapkan kelompok masyarakat peduli api (MPA) yang tersebar di 72 desa di Kutai Timur dari total 147 desa

|
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Mathias Masan Ola
Tribunkaltim.co/Nurila Firdaus
Kepala BPBD Kutai Timur, Muhammad Idris Syam saat diwawancarai TribunKaltim.co, Rabu (31/5/2023). Tribunkaltim.co/Nurila Firdaus 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - BPBD Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menyiapkan kelompok masyarakat peduli api (MPA) yang tersebar di 72 desa di Kutai Timur dari total 147 desa.

BPBD Kutai Timur menggelar simulasi penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta bencana banjir yang diikuti oleh BPBD sendiri, Disdamkartan, TNI/Polri, Darkarhutla, FKDM, Senkom, PMI Kutai Timur, dan lainnya.

Disampaikan oleh Kepala BPBD Kutai Timur, Muhammad Idris Syam bahwa MPA terbentuk di desa-desa sejak tahun 2020 lalu yang saat ini telah tersebar di 72 desa di seluruh kecamatan Kutai Timur.

Baca juga: 3 Titik Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan di IKN Nusantara, Upaya OIKN Antisipasi Dampak El Nino

"Jadi kita harapkan relawan-relawan (MPA) ini yang merupakan pionir dalam penanggulangan bencana bisa maksimal bekerja," ungkap Idris kepada awak media, Rabu (31/5/2023).

Lebih lanjut, kata Idris, hampir semua wilayah di Kutai Timur yang memiliki kawasan hutan atau perkebunan yang luas menjadi daerah rawan kebakaran.

Ia mengakui bahwa potensi-potensi titik api yang muncul karena cuaca kering di Kutai Timur cukup besar dan tersebar di kecamatan-kecamatan.

Baca juga: Kebakaran di Bontang Selatan Nyaris Hanguskan Ruko Agen Sosis di Tanjung Laut

"Ini kuta harus waspada setiap ada terik matahari yang cukup tinggi, oleh sebab itu kami menyebarluaskan pencegaha dan penanggulangan bahaya kebakaran hutan dan lahan," imbuhnya.

Selain itu, mulai bulan Juni hingga Agustus 2023 mendatang jumlah hari kering lebih banyak artinya jika jumlah hari kering meningkat maka potensi kebakaran lebih besar.

Oleh sebab itu, tim gabungan pencegahan dan penanggulangan bencana alam diberikan simulasi untuk melatih kekompakan para relawan-relawan.

"Ini perlu keterpaduan kita, kesiapan kita mulai dari jajaran kabupaten, yang dapat diteruskan di kecamatan hingga desa," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved