Pilpres 2024

Anies Baswedan Pastikan Cawapresnya Punya Efek Kejut: Dari Aher PKS, AHY Demokrat atau Khofifah?

Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan pastikan cawapresnya punya efek kejut. Dari Aher PKS, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Demokrat atau Khofifah.

Kolase Tribunkaltim.co / istimewa
Anies Baswedan dan calon kuat cawapresnya - Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan pastikan cawapresnya punya efek kejut. Dari Aher PKS, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Demokrat atau Khofifah. 

TRIBUNKALTIM.CO - Simak informasi seputar Anies Baswedan dalam pencapresan Pilpres 2024.

Tensi politik semakin meninggi jelang pendaftaran bacapres Pilpres 2024, nama Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo digadang-gadang jadi capres kuat.

Saat ini ketiganya masih mencari pendamping, siapa yang bakal dijadikan duet di Pilpres 2024.

Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan pastikan cawapresnya punya efek kejut.

Nama-nama seperti Aher PKS, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) Demokrat atau Khofifah Indar Parawansa yang diusulkan Nasdem jadi tokoh yang menghiasi bursa cawapres Anies Baswedan.

Anies Baswedan mengungkapkan jika sosok bakal calon wakil presiden (Cawapres) yang akan menemaninya di Pilpres 2024 akan menjadi sebuah kejutan.

Hal tersebut disampaikan mantan Gubernur DKI Jakarta saat ditanyai wartawan.

Selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilpres 2024, PKS Beri Lampu Hijau, Menteri Jokowi Ngaku Penjajakan

Ia pun enggan membocorkan klue siapa bakal Cawapres pilihannya.

"Nggak ada (clue-nya)," katanya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Kamis 1 Juni 2023.

Hal itu, disampaikannya saat menghadiri penutupan konsolidasi nasional fraksi PKS, Selasa 30 Mei 2023.

Dilansir dari Tribunnews.com, hal tersebut pun senada dengan yang disampaikan oleh elite Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jazuli Juwaini.

Ia mengatakan jika cawapres pendamping Anies akan menjadi surprise (kejutan) nantinya.

"Tadi sudah dibilangnya surprise, kalau diungkapkan sekarang gak surprise lagi," kata Jazuli Juwaini.

Baca juga: Anies Baswedan Kuasai Jawa Barat, PKS Sesumbar Bisa Menang Telak 80 Persen di Pilpres 2024

3 Nama Kandidat Cawapres Temani Anies Baswedan

Teka-teki bakal calon wakil presiden temani Anies Baswedan di Pilpres 2024 mulai terlihat.

Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pipin Sopian mengungkapkan jika pihaknya telah menyodorkan beberapa nama.

Diantaranya adalah Ahmad Heryawan (Aher) yang diusulkan PKS, kemudian ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta NasDem yang mengajukan nama Khofifah Indar Parawansa.

"Sudah dari PKS jelas menyodorkan nama Aher. Dan Pak Said sebagai tim delapan sudah menyampaikan bahwa tiga nama itu adalah Aher kemudian Demokrat AHY, dan dari Nasdem Khofifah," kata Pipin ditemui di Jakarta, Selasa 30 Mei 2023.

Lebih lanjut, Pipin pun menyebut jika masih ada dua nama yang tersisa belum diketahui.

"Waktu itu Pak Said sudah bilang 3 dari 5 nama. Duanya itu entah siapa jadi tentu yang di prioritaskan adalah nama yang disodorkan mitra koalisi," sambungnya dilansir Tribun-Bali.com dari Tribunnews.com pada Rabu 31 Mei 2023.

Ia mengatakan jika pihaknya cukup sulit mencari di luar mitra koalisi kalau yang bersangkutan tidak berkenan.

"Jadi cukup susah mencari di luar koalisi kalau yang bersangkutan kurang berkenan. Dan kita tidak bisa memaksakan," tutupnya.

Baca juga: Terjawab Cawapres Pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024, Mengerucut AHY, Aher dan Khofifah

Sandiaga Uno Tak Masuk Bursa Cawapres Anies Baswedan

Nama Sandiaga Uno tidak masuk ke dalam bursa bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang akan menemani Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Suryo PKS Sohibul Iman.

"Enggak masuk, enggak masuk," kata Sohibul seperti dikutip Tribunnews.com, Rabu 31 Mei 2023.

Ia pun mengatakan jika Cawapres Anies Baswedan telah dikerucutkan menjadi tiga nama.

Nantinya ketiga nama tersebut akan dipilih Anies untuk bertarung di Pilpres 2024 mendatang.

Di sisi lain, Sohibul membantah Sandiaga Uno sedang berupaya menggoda agar PKS bisa keluar dari koalisi perubahan.

Hal itu menyusul manuver Sandiaga yang disebut bakal bergabung menjadi kader PKS.

"Saya kira kalau komunikasi pasti ya kita dengan siapapun. Tapi kan sudah jelas posisinya PKS, hasil keputusan Majelis Syuro seperti apa. Itu tidak mungkin hanya dengan komunikasi seperti itu bisa mengubah," jelasnya.

Ia menuturkan bahwa mengubah arah dukungan koalisi harus ditentukan Majelis Syuro PKS.

Hingga saat ini, kemungkinan adanya penarikan dukungan kepada Anies Baswedan dinilai tidak mungkin.

Lebih lanjut, Sohibul berharap sebaiknya Sandiaga mempertegas sikapnya terkait wacana bergabung dengan PKS.

"Sebetulnya justru yang lebih jauh, Pak Sandi itu justru menunjukan keinginan ingin jadi kader PKS gitu loh," pungkasnya.

Baca juga: Ada Indikasi Anies Baswedan Dijegal Penguasa, Demokrat, Nasdem, dan PKS Tempuh Cara Konstitusional

Tak Satu Visi dengan Anies

Dilansir dari Kompas.com, Sandiaga Uno mengungkapkan jika dirinya sudah tidak satu visi lagi dengan Anies Baswedan.

Dimana Calon Presiden yang diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuaan (KPP) ini memiliki semangat perubahan.

Sedangkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu mengaku mendukung percepatan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya ingin menyampaikan bahwa yang saya usung itu adalah percepatan pembangunan, bukan perubahan," kata Sandiaga di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu 31 Mei 2023.

Hal ini disampaikan Sandiaga ketika ditanya potensi bersanding dengan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024 apabila bergabung ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sandi mengatakan, dalam pertemuan dengan PKS beberapa waktu lalu, tak ada pembahasan mengenai peluang menjadi calon wakil presiden (cawapres) Anies.

"Tidak ada pembahasan sampai di titik itu, karena itu domainnya pimpinan partai politik," ujar dia.

Baca juga: Enggan Beri Bocoran, Anies Baswedan Sebut Bakal Cawapresnya akan Jadi Kejutan di Pilpres 2024

Lebih jauh, mantan politisi Gerindra ini menilai, Indonesia bakal kehilangan momentum bonus demografi untuk memajukan bangsa apabila mengubah arah pembangunan yang sudah dijalankan.

Kata Sandi, Indonesia hanya memiliki waktu 15 tahun untuk meningkatkan capaian pembangunan dan ekonomi guna menjadi negara maju.

"Kalau kita ubah lagi arah pembangunan kita, kita nanti akan hilang waktu dan bonus demografi ini akan terkikis, sehingga tidak ada potensi, tidak tercapai target Indonesia maju di tahun 2045," nilai Sandiaga. (*)


IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Anies Baswedan Sebut Sosok Cawapres Temani Dirinya di Pilpires 2024 akan Jadi Kejutan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved