Mata Lokal Memilih

Cawe-cawe Jokowi Dituding Jegal Paslon, Mahfud MD Sarankan Koalisi Anies Kompak untuk Dapat Tiket

Cawe-cawe Jokowi dituding jegal paslon di Pilres 2024, Mahfud MD sarankan koalasi Anies kompak untuk dapat tiket.

|
Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase Tribunkaltim.co / Tribunnews
Kabar Mahfud MD dan Anies Baswedan - Cawe-cawe Jokowi dituding jegal paslon di Pilres 2024, Mahfud MD sarankan koalasi Anies kompak untuk dapat tiket. 

TRIBUNKALTIM.CO - Cawe-cawe Jokowi dituding jegal paslon di Pilres 2024, Mahfud MD sarankan koalasi Anies kompak untuk dapat tiket.

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menegaskan pemerintah tak akan melakukan penjegalan terhadap pasangan calon (paslon) capres atau cawapres yang didaftarkan dalam Pemilu 2024.

Pemerintah justru ikut serta menjaga dan melindungi hak-hak setiap paslon.

Hal itu diungkap Mahfud MD setelah selesai memimpin upacara di Lapangan Pancasila, Ende, NTT pada Kamis (1/6/2023).

"Tidak ada (niatan pemerintah) menjegal (salah satu paslon), itu tidak ada. (Justru) kita lindungi hak-haknya," ujar Mahfud MD dikutip dari Kompas Tv.

Baca juga: Terbaru! Hasil Survei Pilpres 2024: Elektabilitas Anies Baswedan, Prabowo Subianto & Ganjar Pranowo

Menurut Mahfud, hal ini biasa terjadi menjelang kontestasi.

"Itu bagian dari perlombaan dari kontestasi politik."

"(Seseorang) yang mengatakan ini juga mungkin (bermaksud) biar pendukungnya muncul atau mungkin biar yang milih sedikit," ujar Mahfud.

Diketahui, kekhawatiran pemerintah ikut cawe-cawe dan bakal menjegal salah satu paslon itu muncul dari kelompok antitesa pemerintah.

Dalam hal ini partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan yang mendukung Anies Baswedan.

Justru, Mahfud mengingatkan Anies Baswedan untuk selalu kompak bersama seluruh pendukungnya.

"(Saya katakan) Anies, kamu harus usahakan di dalam berbagai forum agar koalisi yang mendukung Anies itu kompak, agar Anies dapat tiket, tidak dijegal oleh internalnya sendiri," ungkap Mahfud Md.

Kelompok Antitesa Pemerintah

Sementara itu, Partai Amanat Nasional (PAN) meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan melakukan penyimpangan kekuasaan atau abuse of power, dalam hal ini melakukan upaya untuk menjegal salah satu paslon.

Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum PAN sekaligus Juru Bicara PAN Viva Yoga Mauladi menyikapi cawe-cawe Jokowi dalam kontestasi politik 2024.

"Pak Presiden Jokowi tidak akan melakukan atau melakukan penyimpangan kekuasaan dengan menggunakan fasilitas negara atau menggerakkan institusi negara untuk tujuan politik.

"Saya meyakini hal itu tidak akan dilakukan oleh Presiden Jokowi," kata Viva Yoga, Kamis (1/6/2023).

Baca juga: Anies Baswedan Sulit Pilih Cawapres, Sandiaga Uno Mustahil, NasDem, PKS dan Demokrat Punya Jagoan

Apabila mengacu Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu yang di dalamnya mengatur mengenai mekanisme, prosedur, dan proses pilpres, tak ada norma yang dilanggar Presiden.

"Secara yuridis, tidak ada aturan dan Undang-undang yang dilarang, terutama Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu."

"Secara etis, tidak ada norma dan kepatutan yang dilanggar," kata Viva Yoga.

Dengan adanya pro kontra soal cawe-cawe ini, Viva menuding kalau hal tersebut muncul karena adanya kekhawatiran kelompok antitesa Presiden Jokowi.

Kelompok tersebut, menurut Viva, merasa khawatir karena banyaknya masyarakat yang merasa puas dengan kinerja pemerintah

Apalagi hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi terbilang tinggi.

"Jangan-jangan ada rasa kekhawatiran dari 'kelompok antitesa presiden' dengan hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah yang masih tinggi, 74,5 persen (Populi Centre) akan berpengaruh secara elektoral akibat Jokowi effect."

"Sehingga, membuat opini character assasination terhadap figur Presiden Jokowi dengan mengatasnamakan demokrasi," kata dia.

Padahal menurut Viva Yoga, Presiden Jokowi boleh ikut terlibat dalam memastikan kontestasi politik agar bisa berjalan secara damai.

"Presiden mesti juga ikut terlibat dan bertanggungjawab agar pemilu 2024 berjalan secara luber, jurdil, aman, damai, dan bahagia," kata Viva Yoga.

PKS Beri Reaksi

Tak hanya PAN, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mendukung keinginan Jokowi untuk cawe-cawe demi kepentingan bangsa.

Baca juga: Mardani Sebut Nama AHY dan 2 Gubernur jadi Cawapres, Siang Ini Anies Bertemu SBY di Pacitan

Terlebih cawe-cawe untuk kelancaran proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 agar susai jadwal.

Demikian disampaikan oleh Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri.

"Cawe-cawe untuk kepentingan bangsa dan proses Pemilu agar berjalan lancar sesuai jadwal kita dukung," kata Ahmad Mabruri, Kamis (1/6/2023).

Dikatakan Ahmad Mabruri, PKS justru mengkritik keras bila cawe-cawe Jokowi tersebut dikatakan sebagai cawe-cawe yang menghambat anak bangsa untuk ikut berkontetasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

"Cawe-cawe yang menghambat anak bangsa untuk ikut kontestasi Pilpres kita kritik keras," lanjut Ahmad.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Soal Cawe-cawe Pemilu, Mahfud MD: Anies Baiknya Kompakan Koalisi, Biar Nggak Dijegal Internal.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved