Berita Penajam Terkini

Dinas Lingkungan Hidup Penajam Paser Utara Upayakan Penurunan Volume Sampah

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya mengurangi produksi sampah masyarakat setiap hari.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Kepala DLH PPU, Tita Deritayati. TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) berupaya mengurangi produksi sampah masyarakat setiap hari.

Berdasarkan data dari DLH PPU, lebih dari 50 ton sampah dihasilkan masyarakat Benuo Taka dalam sehari.

Sampah-sampah tersebut berasal dari organik, kemudian disusul sampah plastik yang umumnya dihasilkan dari rumah tangga.

Baca juga: Belum Resmi Jadi Ibu Kota Indonesia, Sampah di KIPP IKN Nusantara Diurus DLH PPU

“Mencapai 50 ton setiap hari,” ungkap Kepala DLH PPU Tita Deritayati kepada TribunKaltim.Co, Jumat (2/6/2023).

Puluhan ton produksi sampah yang dihasilkan tersebut, dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir atau TPA Buluminung, dan diperkirakan jumlahnya terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

“Itu dibuang di TPA Buluminung,” sambung Tita.

Sebagai upaya mengurangi volume sampah, DLH PPU telah mengadakan bank sampah di hampir seluruh kecamatan yang ada di PPU.

Dengan adanya bank sampah, masyarakat dapat dengan aktif memilah sampah organik dan non organik.

Sampah-sampah yang dihasilkan bisa bernilai ekonomi apabila diolah dengan benar. Misalnya, sampah organik seperti sisa makanan, bisa diolah menjadi pupuk kompos.

Baca juga: DLH PPU Miliki 100 Bank Sampah yang Tersebar di Empat Kecamatan

Kemudian untuk sampah plastik, kardus, besi dan sejenisnya, bisa didaur ulang sendiri, ataupun dibawa ke bank sampah kemudian ditukar menjadi rupiah.

“Jadi kami juga berharap masyarakat bisa dengan aktif memilah sampahnya agar bisa dimanfaatkan dan menjadi rupiah,” pungkasnya.

Sebelumnya, DLH PPU telah memiliki setidaknya 100 bank sampah yang tersebar di empat kecamatan. Mulai dari Kecamatan Penajam, Sepaku, Babulu dan Kecamatan Waru.

Program ini telah ada sejak 2022 lalu, sebagai upaya memaksimalkan penanganan sampah di Benuo Taka.

Bank sampah yang ada saat ini menangani jenis limbah B3 rumah tangga seperti baterei bekas, kaleng, botol bekas dan lainnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved