Berita Paser Terkini

Kisah Ketua KPU Kabupaten Paser Jadi Pecandu Kopi, Bermula dari Harga Rp 600.000

Bukan suatu hal baru jika minuman kopi disukai di berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga orang dewasa bahkan orang tua.

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Paser Abdul Qayyim Rasyid. (TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM) 

Di tengah obrolan seru itu, ia berdiri, izin membuatkan kopi, di ruang kerjanya, stok kopi dan grinder manualnya selalu tersedia.

"Espresso ya, kurang seru ngobrolnya, kalau nggak ngopi," ucap Qayyim menawari, yang tak memerlukan jawaban.

Ia mulai memanaskan air menggunakan teko listrik, menggiling biji kopi secara manual dan tentunya sudah ditakar.

Selang 10 menit kemudian, kopi espresso buatannya sudah bisa dinikmati. Qayyim lanjut menuangkan ke dalam gelas sloki kaca mini, yang tingginya 5 sentimeter.

Aroma khas kopi espressonya begitu terasa, dan tentu rasanya tak perlu diragukan lagi.

'Srruuppp' seperti itu terdengar, kala ia menyeruput kopi. Begitu menikmati sekali. Terlihat dia sebagai bukan lagi pecinta kopi, tapi sudah menjadi pecandu kopi.

"Sampai mana sudah obrolannya ya. Ayo dilanjut," tanyanya.

Baca juga: Promo J.CO Hari ini Rabu 10 Mei 2023, Minum Kopi Hitam Beli 1 Gratis 1 Mulai Rp 40.000

Qayyim mengaku belajar meracik kopi secara otodidak, selain senang bertanya pada barista, Ia juga memanfaatkan perkembangan teknologi untuk belajar.

Tapi Ia tetap merendah, tidak setuju jika dibandingkan dengan Barista di coffee shop.

Pemahamannya akan kopi sudah terlalu dalam. Ia menilai, hampir setiap daerah punya kopi dan uniknya setiap wilayah rasanya berbeda.

Soal rasa juga ada ciri khas masing-masing, seperti kopi jenis Arabica Jawa Barat dengan Jawa Timur yang memiliki rasa berbeda.

"Karakteristik tumbuhnya, ketinggian, hingga tumbuhan sekitar tanaman kopi, turut mempengaruhi rasa," celoteh ayah 2 orang anak itu.

Enaknya rasa kopi racikan, tergantung penikmatnya. Namun, menyuguhkan cita rasa setiap kopi memerlukan beberapa elemen yang harus diperhatikan.

Beda metode (menanam, panen, sangrai), beda penyajian, beda barista. Berpengaruh pada rasa.

"Serta jenis kopi dan metode sama, namun dengan orang berbeda, bisa berpengaruh dengan rasanya," jelas mantan Panwascam Long Kali itu.

Baca juga: Kedai KopiJay Kota Samarinda, Seruput Kopi Sembari Nikmati Pemandangan Kota

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved