Berita Penajam Terkini

BPBD Penajam Paser Utara Minta Bantuan BNPB untuk Masyarakat Terdampak Banjir di Kecamatan Babulu

Pemkab Penajam Paser Utara melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) usulkan bantuan untuk korban banjir di Desa Sumber Sari Kecamatan Babulu

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Kepala pelaksana BPBD PPU, Budi Santoso. TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pemkab Penajam Paser Utara melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) usulkan bantuan untuk korban banjir di Desa Sumber Sari Kecamatan Babulu. 

Usulan bantuan tersebut ditujukan kepada Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Pelaksana BPBD PPU, Budi Santoso mengatakan awalnya ada dua desa yang terdampak banjir di Babulu, yakni Desa Sumber Sari dan Desa Gunung Mulia.

Baca juga: Antisipasi Hadapi Kemarau, PT STN Bersama Polsek Babulu Gelar Pelatihan Pemadam Kebakaran

Namun, hanya satu desa yang diusulkan mendapatkan bantuan, lantaran pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian sudah memberikan bantuan terlebih dahulu ke Desa Gunung Mulia.

"Pemerintah daerah juga sudah bergerak cepat, memberikan bantuan berupa pupuk dan bibit. Sementara desa Sumber Sari ini menolak bantuan itu," ungkapnya pada Selasa (6/6/2023).

Desa Sumber Sari tidak diberikan bantuan pertanian dari pemerintah daerah, lantaran masyarakat yang terdampak banjir menolak bentuk bantuan yang diberikan.

Pemerintah daerah memberikan bantuan berupa pupuk serta bibit tanaman. Hal itu karena yang menjadi korban banjir adalah petani dengan tanaman mereka.

Budi menjelaskan bahwa masyarakat di desa Sumber Sari lebih menginginkan bantuan stimulan dibandingkan bantuan berupa bibit dan pupuk.

"Karena kalau pemerintah pusat biasanya memberikan stimulan, nah itu yang kita usulkan Desa Sumber Sari untuk menerima bantuan ke pusat," jelasnya.

Baca juga: Kabar Gembira, Kemenaker Rencana Bangun BLK di Nipah-nipah dan Babulu PPU

Hingga saat ini BPBD PPU masih menunggu penyaluran bantuan tersebut. Seluruh persyaratan juga telah dipenuhi.

Sebelumnya diketahui, lahan masyarakat yang terdampak banjir di Babulu beberapa waktu lalu, yakni seluas 390 hektar.

Lahan tersebut didominasi pertanian, yang memasuki masa panen.

Masyarakat atau petani pemilik lahan mengalami gagal panen akibat kejadian tersebut, dan merugi hingga Rp 2,7 miliar. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved