Ibu Kota Negara

Dampak Pembangunan IKN Nusantara, Kemacetan di Jalan Haryono dan Sudirman di Balikpapan Kian Parah

Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara kini mengalami pertumbuhan jumlah kendaraan cukup pesat di IKN Nusantara

TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
ILUSTRASI- Balikpapan dan Samarinda juga mengalami jumlah kendaraan yang cukup pesat sejak adanya IKN Nusantara. TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

"Sebenarnya kalau dari hitungan kita, kalau jalan hanya dipakai oleh masyarakat Balikpapan, itu cukup saja. Tapi karena dari kota tetangga masuk sini, jalan itu nggak pernah cukup," papar Adwar.

Hanya saja, dia menyebut bagaimana pun perlu adanya pelebaran jalan yang bisa meminimalisir penumpukan kendaraan.

Di mana setiap tahun, setidaknya ada pelebaran jalan. Seperti halnya di Jalan Jenderal Sudirman maupun Jalan MT Haryono.

Menurut Adwar, dalam 1 lajur setidaknya terdiri dari 3 lajur layaknya di depan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan.

"Sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, harusnya minimal 3 lajur, mulai dari Lapangan Merdeka sampai dengan Stalkuda. Termasuk di Jalan MT Haryono, 1 jalurnya harusnya 3 lajur," urainya.

Dishub Balikpapan sedikit banyak telah merekomendasikan usulan untuk mengantisipasi kemacetan di masa mendatang.

Salah satunya pelebaran badan jalan di beberapa titik menjadi 3 lajur. Jika per lajur diasumsikan 2 meter, dengan 3 lajur maka total jalan selebar 6 meter per jalur.

Selain pelebaran, Adwar meneruskan, perlunya konektivitas antartiap kecamatan di Balikpapan.

Seperti misalnya jalan yang menghubungkan Kecamatan Balikpapan Utara ke Kecamatan Balikpapan Timur atau Kecamatan Balikpapan Timur ke Kecamatan Balikpapan Tengah.

Dengan konektivitas semacam itu, Adwar menilai, beban kendaraan terhadap jalan tidak terpusat di jalan-jalan utama saja.

Namun demikian tidak lantas bisa direalisasikan akibat ketersediaan anggaran.

"Kalau anggaran besar, mungkin sudah bisa seperti Jakarta. Tapi sebenarnya kalau dari (Pemerintah) Pusat menggelontorkan anggaran ke Kaltim, kita bisa punya lebih banyak jalan," ucapnya.

Kemudian juga penggunaan angkutan massal yang perlu digalakkan guna mengurangi volume kendaraan di jalan raya.

Berbanding kebijakan mobil listrik, Adwar menilai, angkutan massal dianggap lebih mendesak untuk diwujudkan.

Baca juga: Jadi Kota Impian Banyak Orang, Otorita Beber 5 Negara Ini Investasi di IKN Nusantara

Adwar mengatakan, pihaknya telah merekomendasikan penambahan sebanyak 2 titik Sarana Transportasi Umum di Balikpapan.

Disinggung traffic lights atau lampu sinyal persimpangan, memang pihaknya sudah ada penambahan sebanyak 1 titik di persimpangan Jalan MT Haryono-Jalan Mayor Pol Zainal Arifin.

Rencananya, juga ada penambahan di Jalan Letkol Pol Asnawi Arbain. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved