Berita Nasional Terkini

Luhut Hadir! Live Streaming Sidang Kasus Pencemaran Nama Baik LBP oleh Haris Azhar - Fatia Hari Ini

Inilah link live streaming Kompas TV sidang kasus pencemaran nama baik oleh Haris Azhar - Fatia hari ini, Luhut Binsar dikabarkan hadir jadi saksi

|
Editor: Doan Pardede
Dok Humas Kemenko Maritim dan Investasi
Luhut Binsar Pandjaitan. Inilah link live streaming Kompas TV sidang kasus pencemaran nama baik oleh Haris Azhar - Fatia hari ini, Luhut Binsar dikabarkan hadir jadi saksi 

Padahal, tim kuasa hukum Haris-Fatia sudah mendapatkan bukti bahwa saat itu Luhut sedang berada di Indonesia.

Belakangan, Luhut tertangkap kamera tengah berkumpul bersama sejumlah menteri kabinet.

Hal ini terungkap dari foto yang diunggah oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Baca juga: Perjalanan Kasus Lord Luhut, Haris Azhar dan Fatia Pertanyakan Keputusan Hakim Tunda Sidang

"Secara garis besar pada poinnya, JPU dalam melaksanakan tupoksinya telah melakukan pembohongan publik," kata kuasa hukum Haris-Fatia, Muhammad Al Ayyubi, di kantor Komisi Kejaksaan, Selasa.

"Kami duga kuat bahwa JPU menyampaikan keterangan palsu dan itu kami bisa buktikan."

Perjalanan Kasus Haris dan Fatia vs Luhut

Perkara ini berawal dari percakapan antara Haris dan Fatia dalam video yang diunggah di kanal YouTube Haris Azhar.

Video itu berjudul "Ada Lord Luhut di Balik Relasi Ekonomi-OPS Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!! NgeHAMtam".

Dalam video tersebut, keduanya menyebut Luhut "bermain" dalam bisnis tambang di Intan Jaya Papua.

Pembicaraan ini sendiri berangkat dari laporan "Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya" yang dilakukan YLBHI, Walhi Eksekutif Nasional, Pusaka Bentala Rakyat, Walhi Papua, LBH Papua, Kontras, JATAM, Greenpeace Indonesia, dan Trend Asia.

Dikutip dari Kontras.org, kajian ini memperlihatkan indikasi relasi antara konsesi perusahaan dengan penempatan dan penerjunan militer di Papua dengan mengambil satu kasus di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Dalam laporannya, ada empat perusahaan di Intan Jaya yang teridentifikasi, yakni PT Freeport Indonesia (IU Pertambangan), PT Madinah Qurrata’Ain (IU Pertambangan), PT Nusapati Satria (IU Penambangan), dan PT Kotabara Miratama (IU Pertambangan).

Dua dari empat perusahaan itu yakni PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Madinah Qurrata’Ain (PTMQ) adalah konsesi tambang emas yang teridentifikasi terhubung dengan militer atau polisi, termasuk Luhut.

Setidaknya, ada tiga nama aparat yang terhubung dengan PT MQ. Mereka adalah purnawirawan polisi Rudiard Tampubolon, purnawirawan TNI Paulus Prananto, dan Luhut.

Luhut sempat membantah tudingan tersebut.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved