Kabar Artis
Nindy Ayunda Bakal Bolak-balik Kantor Polisi karena Dito Mahendra, Kekasihnya Masih Buron
Imbas hubungannya dengan Nindy Ayunda berpeluang diperiksa polisi lagi terkait kasus Dito Mahendra.
TRIBUNKALTIM.CO - Imbas hubungannya dengan Nindy Ayunda berpeluang diperiksa polisi lagi terkait kasus Dito Mahendra.
Ya, Dito Mahendra merupakan buron, Nindy Ayunda diduga ikut sembunyikan sang kekasih.
Dia menghilang dan tak pernah memenuhi panggilan polisi setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus kepemilikan senjata api ilegal.
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri kini membuka peluang untuk kembali memeriksa penyanyi bernama asli Anindia Yandirest Ayunda Fadli itu.
Dia diperiksa sebagai saksi.
Baca juga: 2 Kali Diperiksa Terkait Kasus Dito Mahendra, Nindy Ayunda Berpeluang Dipanggil Bareskrim Lagi
Polisi sudah memeriksa Nindy dua kali.
Selain terkait kasus kepemilikan senjata api ilegal, Nindy juga diduga membantu menyembunyikan tersangka Dito Mahendra.
“Tentu kalau ada info baru penyidik akan cross check, mungkin akan dipanggil lagi, tergantung penyidik mendapat keterangan dari saksi lainnya,” ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Kamis (8/6/2023).
Dia mengatakan, penyidik yang akan menentukan apakah Nindy akan kembali diperiksa untuk dimintakan keterangan atau tidak.
Penyidik, tambahnya, masih terus melakukan penyidikan dengan memeriksa saksi-saksi yang terkait kasus tersebut.
“Jadi kita masih panggil saksi lainnya mengenai itu,” ujar Ramadhan.
Selain Nindy, Bareskrim juga telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus yang menjerat Dito, termasuk ketua RT dan baby sitter atau pengasuh anak di sekitar rumah tersangka kasus kepemilikan senjata api ilegal itu.
Baca juga: Ada Apa dengan Nindy Ayunda? Polisi Sebut Berpeluang Kembali Diperiksa Terkait Kasus Dito Mahendra
Penyidik juga sudah memeriksa lima asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di rumah Dito.
Kasus ini berawal dari adanya temuan 15 senpi di rumah dan kantor pengusaha itu yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Senin (13/3/2023).
Dari situ, terdapat sembilan senpi ilegal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.