Liga Italia
Belum Puas dengan Daichi Kamada, AC Milan Buru Tanda Tangan Playmaker Asal Prancis
Manajemen baru AC Milan menyatakan belum puas atas datangnya Daichi Kamada, dan masih memburu playmaker lagi.
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Christoper Desmawangga
TRIBUNKALTIM.CO - Manajemen baru AC Milan menyatakan belum puas atas datangnya Daichi Kamada, dan masih memburu playmaker lagi.
Di bawah kendali Geoffrey Moncada, AC Milan dikabarkan akan segera mendatangkan salah satu playmaker terbaik asal Prancis.
Siapa pemainnya? Geoffrey Moncada masih menutup rapat nama tersebut, namun Ia menilai pemain Prancis akan cocok dengan AC Milan.
Geoffrey Moncada, kepala pemandu bakat AC Milan dan sekarang menjadi salah satu tokoh kunci dalam bursa transfer, selalu percaya bahwa talenta terbaik dapat ditemukan di Prancis.
Pierre Kalulu adalah salah satu pemain yang ia sarankan dan banyak tawaran bagus yang bisa didapatkan di negara tersebut.
Seperti yang diketahui, kedatangan Kamada mungkin tidak akan cukup mengingat Yacine Adli dan Charles De Ketelaere dapat pergi pada musim panas ini.
Dalam hal ini, Moncada kemungkinan akan kembali mencari pemain di Prancis.
Sementara itu, Real Madrid juga telah mengumumkan kembalinya Brahim Diaz.
Baca juga: Sikap AC Milan Atas Tawaran Fantastis Chelsea untuk Boyong Mike Maignan di Musim Panas
Dengan demikian, dua playmaker mungkin akan dibutuhkan pada musim panas ini.
Masih harus dilihat apa yang akan dilakukan Moncada, meskipun sudah pasti dia memiliki banyak nama dalam daftarnya.
Pemain asal Prancis memang kerap menunjukkan penampilan yang memuaskan bersama AC Milan, salah satunya Mike Maignan.
Namun, di tengah kondisi keuangan yang belum membaik, AC Milan mulai tergoda untuk melepas Mike Maignan ke Chelsea pada jendela transfer musim panas mendatang.
Baca juga: Stefano Pioli Turun Tangan Amankan Jasa Marcus Thuram, 2 Hari Lagi Diikat Kontrak AC Milan
Chelsea sendiri telah mengajukan penawaran kepada AC Milan untuk Mike Maignan.
AC Milan dikabarkan siap melepas Mike Maignan ke Chelsea, tapi dengan kenaikan harga bagi sang penjaga gawang Timnas Prancis itu.
Mike Maignan sendiri telah menjadi pemain penting bagi AC Milan sejak ia bergabung dengan mereka dari Lille pada tahun 2021.
Ketika Gigio Donnarumma meninggalkan AC Milan dengan status bebas transfer.
Baca juga: Noah Okafor Kirim Sinyal Perkuat AC Milan, Rossoneri Tetap Pertimbangkan Marcus Thuram
Tidak banyak yang mengira bahwa Rossoneri akan mampu menggantikannya.
Namun, hanya dengan €15.4 juta, mereka mendapatkan Maignan dan hampir semua orang percaya bahwa AC Milan lebih baik sekarang.
Menurut Daniele Longo dari Calciomercato.com, Chelsea sangat tertarik dengan Maignan dalam perburuan kiper.
Bahkan, pihak Stamford Bridge bahkan bersedia memberikan €60 juta untuk meyakinkan AC Milan.
Baca juga: Negosiasi dengan Chelsea Berjalan Lancar, AC Milan Raih Banyak Keuntungan Beli Christian Pulisic
Namun, seperti yang dikatakan oleh sang jurnalis, Maignan tidak berada di pasar.
AC Milan percaya bahwa dia bernilai dua kali lipat dari yang ditawarkan Chelsea.
€120 juta bukanlah harga yang tidak masuk akal untuk seorang penjaga gawang yang bagus.
Namun, hal tersebut akan membuat sebagian besar pelamar tidak tertarik seperti halnya harga tinggi Rafael Leao.
Baca juga: Tampil Apik di Piala Dunia U-20, Gelandang Masa Depan AC Milan Tolak Kontrak Profesional
Dengan demikian, AC Milan siap saja melepas Maignan tapi dengan harga yang sesuai keinginan Rossoneri.
Maignan berlatih sepakbola sejak tahun 2003 bersama akademi sepakbola Villiers le Bel JS.
Enam tahun di sana, Maignan direkrut akademi sepakbola salah satu klub profesional di Prancis, yakni Paris Saint Germain.
Ia lantas terus berada di Paris Saint Germain mulai dari U17 hingga U19.
Baca juga: Tampil Apik di Piala Dunia U-20, Gelandang Masa Depan AC Milan Tolak Kontrak Profesional
Karir sepakbola pria kelahiran 3 Juli 1995 ini terus berlanjut hingga tembus skuat Paris Saint Germain B.
Tidak butuh waktu lama, ia berhasil menembus skuat utama Paris Saint Germain di tahun 2013.
Sayang beribu kali sayang, meski berhasil menembus skuad utama di usia 17 tahun, Maignan hanya bisa bertahan dua musim.
Dalam periode musim 2013/2014 dan 2014/2015, ia tidak satu kalipun turun ke lapangan hijau di kompetisi Ligue 1.
Baca juga: Pembelian Pertama AC Milan, Gerry Cardinale Manfaatkan Koneksi Amerika Boyong Pulisic dari Chelsea
Maignan kalah bersaing bersama Salvatore Sirigu, kiper asal Italia yang di dua musim itu menjadi kiper utama Paris Saint Germain.
Musim selanjuntya, Maignan yang jasanya seakan tidak akan pernah terpakai di klub tempat dirinya memulai karir sepakbola dijual ke Lille.
Musim pertama bersama klub yang menjadi pesaing Paris Saint Germain di Ligue I, Maignan akhirnya bisa merasakan turun di suatu pertandingan resmi.
Meski hanya tampil empat kali di Ligue I musim 2015/2016, setidaknya pencapaian Maignan jauh lebih baik ketimbang dua musim bersama Paris Saint Germain.
Baca juga: Negosiasi 3 Target Paolo Maldini Dihentikan, Daichi Kamada Tetap Didatangkan Manajemen Baru AC Milan
Di musim 2017/2018, menjadi titik balik bangkitnya karir sepak bola Maignan.
Vincent Enyeama yang sebelumnya menjadi kiper utama Lille meninggalkan klub di usia 34 tahun.
Sontak, Maignan yang masih berusia 21 tahun langsung menjadi kiper andalan pelatih Lille di musim 2017/2018, Marcelo Bielsa.
Sayangnya, Maignan gagal mengangkat prestasi timnya karena hampir saja terdegradasi dari Ligue I karena finish di peringkat 17, dua trip di atas zona degradasi.
Baca juga: Bungkam Kritik Pemecatan Maldini, Manajemen Baru AC Milan Percepat Negosiasi dengan Duo Bundesliga
Beruntung bagi Maignan, ketika Lille dilatih Christophe Galtier di musim 2018/2019, ia masih menjadi pilihan utama klub.
Maignan menjawab kepercayaan sang pelatih dengan tampil apik berhasil membuat 15 clean sheets.
Lille saat itu hanya kalah dari Paris Saint Germain di klasemen akhir Ligue I musim 2018/2019 yang keluar sebagai juara.
Dianggap punya kontribusi tinggi mengangkat prestasi tim, Maignan masih menjadi kiper utama Lille dimusim 2019-2020.
Baca juga: Sikap AC Milan Atas Tawaran Fantastis Chelsea untuk Boyong Mike Maignan di Musim Panas
Ia tampil di seluruh pertandingan yang dimainkan Lille, sayangnya prestasi di akhir musim tidak sebaik musim sebelumnya karena Lille finish di peringkat 4.
Puncak karir Maignan di Lille terjadi dimana Lille berhasil mendapat gelar juara mereka yang kelima.
Lille unggul satu angka dari Paris Saint Germain, yang secara materi pemain lebih berkualitas ketimbang Lille.
Lille hanya kebobolan 23 gol dan 21 partai berhasil dilalui tanpa kebobolan.
Baca juga: Bungkam Kritik Pemecatan Maldini, Manajemen Baru AC Milan Percepat Negosiasi dengan Duo Bundesliga
Maignan selalu dimainkan di Ligue I musim 2020/2021.
Kini, kebersamaan Maignan bersama klub yang berjasa mengangkat karir sepakbolanya sudah berakhir karena dirinya menerima pinangan AC Milan.
Klub raksasa asal Italia itu diyakini menjadikan Maignan sebagai suksesor Gianluigi Donnaruma yang memutuskan tidak memperpanjang kontraknya di AC Milan.
Bahkan, Mike Maignan juga berhasil membawa AC Milan juara Liga Italia Serie A musim 2021/2022. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.