IKN Nusantara

91 Perusahaan Sudah Lihat Lokasi IKN Nusantara, BKPM Terima 228 Komitmen Investasi

91 perusahaan sudah lihat lokasi IKN Nusantara, BKPM terima 228 komitmen investasi

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia optimistis akan banyak investor yang masuk ke Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur pada Agustus atau September tahun ini.

Optimisme tersebut muncul lantaran komitmen yang masuk ke IKN terus bertambah, dari 2020, kini sudah ada 228 investor yang menunjukkan komitmennya.

Dari 228 investor tersebut, sudah ada 91 perusahaan yang melakukan kunjungan langsung ke IKN hingga 31 Mei lalu, seperti yang berasal dari Singapura.

Dilansir dari Kontan, Bahlil mengklaim, investor sangat serius dan untuk melakukan investasi di ibu kota baru tersebut.

Akan tetapi, mereka masih menunggu pembangunan infrastruktur dasar selesai terlebih dahulu.

“Kalau ditanya seberapa serius mereka, nanti sekarang ini lagi dibangun infrastruktur dasar, yang itu dicover APBN.

Begitu selesai, baru investasi realnya masuk,” tutur Bahlil saat melakukan rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jumat (9/6).

Meski begitu, Bahlil belum menyebutkan rincian nilai investasi yang akan masuk.

Sebab, dia akan memastikan terlebih dahulu kepastian investasi tersebut, karena saat ini masih bersifat komitmen.

“Pada saat mereka masuk konstruksi, baru akan kami umumkan.

Karena kami Kementerian Investasi punya satu metodologi yaitu, taken, running, baru kami umumkan.

Kalau masih rencana itu tidak akan kita umumkan,” jelasnya.

Dia berharap, pembangunan infrastruktur dasar akan segera rampung dalam waktu dekat, sehingga pada Agustus atau September tahun ini investasi dari sektor swasta ke IKN akan segera masuk.

Selain itu, ia juga menambahkan pembangunan IKN akan terus berjalan dengan baik, jika pengganti Presiden Joko Widodo nantinya sejalan dengan program pembangunan IKN.

“Kalau ditanya apakah yakin? Saya yakin 100 persen bisa berjalan, terkecuali yang mengganti pak Jokowi adalah yang tidak sejalan dengan Pak Jokowi. Itu lain cerita lagi,” imbuhnya.

Sebagai informasi, pembangunan IKN ditargetkan rampung pada 2045 mendatang. Total biaya pembangunan IKN diperkirakan mencapai Rp 466 triliun.

Dengan dana dari APBN kurang dari 20 persen yakni Rp 89,4 triliun, untuk pembangunan istana negara, kantor pemerintahan dan juga infrastruktur dasar.

Sementara itu, 80 persen pembangunan IKN akan melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) investasi swasta, maupun BUMN dan BUMD.

Sebelumnya, Bahlil Lahadalia mengatakan, investor Arab Saudi berminat untuk masuk ke Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

"Kemarin yang kita bicara dengan menteri investasinya, mereka berminat masuk ke IKN," ujar Bahlil, Selasa (30/5/2023).

Dilansir dari Kompas.com, Bahlil menyampaikan, investasi yang sangat memungkinkan untuk IKN saat ini adalah properti guna membangun infrastruktur dan kota.

Sebab, saat ini, IKN masih dalam tahap pertama pembangunan.

Menurut dia, investor Arab Saudi memiliki kesempatan untuk berinvestasi di IKN.

Karena, terdapat beberapa proyek yang ditujukan khusus untuk pemerintah dan badan usaha serta yang ditawarkan penuh pada pihak swasta.

Lanjutnya, forum bisnis Indonesia-Arab Saudi dinilai Bahlil sebagai momentum yang bagus untuk menyampaikan pandangan bersama antara pemerintah dua negara terhadap perdagangan dan investasi. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved