Berita Kukar Terkini
Desa Wisata Pela Kukar Bertarung di Best Tourism Village 2023 yang Digelar UNWTO
Best Tourism Village merupakan ajang penghargaan internasional yang digelar oleh United Nation World Tourism Organization
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Desa Wisata Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, masuk ke dalam 47 desa yang mengikuti seleksi Best Tourism Village 2023.
Best Tourism Village merupakan ajang penghargaan internasional yang digelar oleh United Nation World Tourism Organization (UWTO).
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pela, Alimin, optimis desanya mampu menembus delapan besar gelaran bergengsi tersebut.
"Kekuatan kami ada pada konservasi Pesut Mahakam, lingkungan, dan alam serta digitalisasi," ujarnya, Senin (12/6/2023).
Baca juga: Dermaga Terapung Desa Wisata Pela Kukar Habiskan Anggaran Rp 140 Juta
Puluhan desa wisata tersebut merupakan pilihan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Ada kriteria yang harus dicapai untuk masuk ke dalam nominasi, salah satunya ialah desa tersebut sudah memiliki sertifikasi pariwisata.
"Alhamdulillah Desa Pela bisa berkembang dengan baik, prestasi demi prestasi sudah diraih. InsyaAllah kita bisa mewakili Indonesia di tingkat dunia," katanya Alimin.
Raih Penghargaan ADWI 2022
Sebagaimana diketahui, Desa Pela memang memiliki segudang prestasi. Pada 2022 lalu, Desa Wisata Pela mendapat penghargaan ADWI atau Anugerah Desa Wisata Indonesia.
Lokasi Desa Pela berada di tepi Danau Semayang. Penduduknya senantiasa hidup berdampingan bersama pesut.
Pesut ialah mamalia endemik penghuni Sungai Mahakam yang terhubung dengan danau seluas 13 ribu hektare tadi.
Panorama desa berupa lekukan sungai khas hutan hujan tropis memanjakan mata. Desa Pela pun bersolek untuk menarik wisatawan.
Baca juga: Desa Wisata Pela Kukar Akan Bangun Panggung Budaya di Tepi Danau
Alimin menjelaskan, Desa Pela menawarkan konsep ekowisata. Jenis wisata terdiri dari susur sungai, memancing bersama nelayan setempat, sampai melihat pesut mahakam di Danau Semayang.
Desa ini juga menyediakan wisata edukasi. Ada museum nelayan yang berisi koleksi alat tangkap tradisional hingga informasi pesut mahakam.
Pembangunan museum adalah hasil kerja sama Desa Pela dengan Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.