Harga Sapi di Bontang Naik Jelang Idul Adha, Sesilih Rp 3 Juta Dibanding Tahun Lalu

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Pegadang hewan kurban di Bontang, mulai menjamur jelang Idul Adha.

Harga hewan kurban jenis sapi pun dijual bervarian. Mulai dari harga Rp 18 juta untuk ukuran sapi paling kecil.

Salah seorang pedagang sapi, Rahman mengatakan, harga hewan kurban tahun ini kembali naik secara signifikan.

Harga per ekor sapi tahun ini selisih mulai dari Rp 2 hingga 3 Juta, dibanding Idul Adha sebelumnya.

Kenaikan harga itu dampak dari mewabahnya penyakit hewan PMK.

Baca juga: Jelang Idul Adha, Bupati Berau Sebut Sapi Dipasang Barcode Diletakan di Telinga yang Layak Dipotong

Sebab pedagang harus mengeluarkan tambahan biaya untuk proses pengiriman sapi, berkisaran Rp 5 hingga 6 juta per ekor.

“Naik lagi harganya. Karena biaya pengiriman naik. Kita harus bayar uang karantina, pemeriksaan kesehatan, belum lagi ongkos makanan sapi saat karantina,” ungkapnya saat ditemui di lapaknya, Selasa (20/6/2023).

Berbeda dari tahun sebelumnya, biaya tambahan pengiriman yang dikeluarkan hanya Rp 3 juta per ekor. Itu sudah include dengan biaya karantina, pemeriksaan kesehatan dan pangan sapi.

“Kenapa naik lagi, karena biaya kesehatan dan karantina bertambah. Jadi selisih dari tahun lalu itu kisaran Rp 2 hingga 3 juta per ekor,” bebernya.

Baca juga: Update Penetapan Libur Idul Adha 2023 menjadi 3 Hari, MenpanRB: Menunggu Keputusan Presiden Jokowi

Rahman menjelaskan, ada 56 ekor sapi yang dikirim dari Mamuju ke Bontang.

Dari semua sapi yang didatangkan itu, kini telah terjual 12 ekor.

Sementara untuk harga sapi dijual Rahman bervarian. Sapi ukuran paling kecil dijual Rp 18 hingga 21 juta per ekor. Sedangkan untuk ukuran sedang dijual Rp 25 juta.

“Kalau sapi bobot paling besar, dijual Rp 30 hingga 35 juta. Tapi yang paling besar sudah dibooking orang,” kata Rahman. (*)