Berita Nasional Terkini
5 Penderita Obesitas di Indonesia yang Meninggal Dunia, Muhammad Fajri Terbaru
Berikut 5 penderita obesitas di Indonesia yang meninggal dunia, Muhammad Fajri terbaru.
Penulis: Briandena Silvania Sestiani | Editor: Briandena Silvania Sestiani
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut 5 penderita obesitas di Indonesia yang meninggal dunia, Muhammad Fajri terbaru.
Hari ini, Kamis (22/6) pemuda obesitas asal Tangerang, Muhammad Fajri meninggal dunia.
Diketahui sebelumnya, Muhammad Fajri (26) viral lantaran obesitas dengan beratnya mencapai 300 kg.
Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti membenarkan kabar Fajri telah meninggal dunia pada Kamis (22/6) dini hari pukul 01.25 Wib di RSCM.
Selain Muhammad Fajri, ternyata ada penderita obesitas lainnya di Indonesia yang pernah viral dan meninggal dunia.
Baca juga: BREAKING NEWS: Fajri Pemuda Obesitas 300 Kg Meninggal, Sempat Dirawat di RSCM Dalam Kondisi Parah
Berikut selengkapnya
1. Muhammad Fajri, penderita obesitas 300 kg asal Tangerang

Muhammad Fajri dari RSUD Tangerang dirujuk ke RSCM, Jumat (9/6/2023) lalu.
"Ini lebih berat ya kondisinya (dari Arya Permana) karena datang sudah dengan kondisi yang sesak nafas dan komplikasinya lebih banyak," kata Plt Direktur Utama RSCM, dr Lies Dina Liastuti saat membeberkan kondisi terkini Fajri di RSCM, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023).
Ketika dibawa ke RSCM, kondisi Fajri memang cukup parah.
Terutama di bagian pernafasan maupun luka di sekujur tubuh Muhammad Fajri akibat terbatasnya ruang gerak karena bobot yang terlalu besar.
"Jantung bekerja menjadi sangat berat, paru-paru menjadi bekerja sangat berat apalagi dia tidak pernah bergerak.
Jadi kondisi di rumah atau kondisi lingkungan yang lembab itu menimbulkan masalah di paru, demikian pula pada kulit sehingga kulitnya banyak luka, kemudian lukanya terinfeksi, paru-parunya menjadi sesak karena ada infeksi dan sebagainya," papar Lies seperti dikutip TribunKaltim.co dari TribunJakarta.com di artikel berjudul Kondisi Terkini Fajri Pemuda Berbobot 300 Kg Diungkap RSCM, Lebih Parah dari Arya Permana.
Sebelumnya, Lies mengatakan melakukan pemeriksaan intensif terhadap kondisi kesehatan Fajri.
Kesulitan lain pun juga dialami yaitu sulitnya jarum suntik untuk menembus kulit Fajri yang menebal akibat obesitas.
Lies bilang pihaknya pun sampai membeli alat khusus yang tidak tersedia di RSCM untuk penyuntikan cairan ke tubuh Fajri.
"Karena menembus otot yang begitu tebal untuk mencari pembuluh darahnya," katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari TribunTangerang.com di artikel berjudul Sungguh Aneh Muhammad Fajri Tidak Bisa Jaga Rasa Kenyang dan Lapar, Akibatnya Beranya 300 Kilo.
"Kemudian panjangnya juga dan ternyata memerlukan beberapa alat khusus yang kami harus beli secara tersendiri di luar dari persediaan yang kita punnya untuk orang normal," ujarnya.
Baca juga: Profil Muhammad Fajri, Cek Fakta-fakta Pemuda Obesitas 300 Kg yang Baik Hati Sebelum Meninggal Dunia
2. Titi Wati, penderita obesitas 200 kg asal Palangkaraya

Awal Januari 2019, Titin Wati (37) yang sering dipanggil Titin menjadi perhatian masyarakat.
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, perempuan warga Jalan George Obos XXV, Gang Bima, Kota Palangkaraya disebut memiliki berat 300 kg.
Sehari-hari, Titin hanya bisa berbaring di rumah kontrakannya. Namun setelah ditimbang, berat badan Titik adalah 200 kg.
Pada Selasa (15/1/2019), Titin menjalani operasi digestif atau operasi saluran pencernaan.
Setelah dirawat selama tujuh hari, Titin diperkenankan pulang ke rumahnya pada Senin (21/1/2019).
Titi Wati meninggal di RSUD Doris Sylvanus pada Senin (30/1/2023) sekitar pukul 06.15 WIB. Ia meninggal setelah sempat dirawat selama satu hari di rumah sakit tersebut.
3. Sunarti, penderita obesitas 148 kg asal Karawang

Sunarti (39), warga Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, dilarikan ke IGD RSUD Karawang karena sesak nafas pada Rabu (30/1/2019) Saat ditimbang, berat badan Sunati mencapi 148 kg.
Pada 31 Januari 2019, Sunarti dirawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung dan pada 18 Februari, dia menjalani operasi bariatik, yakni tindakan pengecilan lambung.
Setelah menjalani perawatan, Sunarti diperkenankan pulang pada 1 Maret 2019. Pihak rumah sakit mengklaim, saat itu tensi, nadi, respirasi, dan suhu badan Sunarti masuk dalam kategori bagus.
Selain itu, Sunarti telah bisa duduk tegak 90 derajat dan tubuhnya telah bisa mentoleransi kalori makanan sebanyak 450.
Sehingga, pasien dapat dirawat di rumah dengan diberikan obat dan edukasi pola makannya.
Pada 2 Maret 2019, Sunarti meninggal dunia setelah sebelumnya mengeluh sesak nafas.
Ia dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Anjun, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Baca juga: BREAKING NEWS: Fajri Pemuda Obesitas 300 Kg Meninggal, Sempat Dirawat di RSCM Dalam Kondisi Parah
4. Yudi Hermanto, penderita obesitas 310 kg asal Karawang

Penderita obesitas dengan berat 310 kg, Yudi Hermanto (33), meninggal, Minggu (10/12/2017) subuh, setelah mengalami sesak napas dan kejang-kejang.
Yudi meninggal setelah sempat sepekan mendapat perawatan di RSUD Karawang. Kerabatnya, Nadia, mengungkapkan, Yudi bangun sekitar pukul 04.00 WIB dan mengaku kegerahan.
Dia kemudian memutuskan untuk mandi. "Kemudian dia kembali berbaring. Tak lama dia mengeluhkan sesak napas," ucapnya. Keluarga kemudian mencoba menghubungi dokter.
Akan tetapi, Yudi mengalami kejang-kejang dan akhirnya tidak bergerak. "Karena panik, saya langsung menghubungi perawat yang jaga. Namun, setelah perawat datang, Yudi sudah tak bergerak," kata Nadia.
5. Satia Putra, penderita obesitas 110 kg asal Karawang

Satia Putra, bocah obesitas ekstrem dengan bobot 97 kilogram asal Karawang, meninggal.
Hingga sebelum mengembuskan napas terakhir, berat badannya berangsur naik hingga 110 kilogram.
Sesuai pemeriksaan terakhir, Satia menderita asma.
Satia pun sempat dirawat dan dipasang alat bantu pernapasan.
Berdasarkan saran dokter, Satia dibawa ke RSHS Bandung pada Minggu (29/9/2019). Sabtu (29/9/2019) sekitar pukul 12.00 WIB, Satia masih bermain.
Namun, sore hari kondisinya menurun.
Keluarga bermaksud langsung membawa ke rumah sakit sekitar pukul 21.00 WIB. "Saya pinjam cator ke Pak Lurah (Kades Pasirjaya). Baru beres-beres, catornya dibersihin, sudah enggak ada (meninggal)," kata sang ibu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Kasus Obesitas di Indonesia, Bobot Turun 112 Kg hingga Meninggal Setelah Sesak Nafas"
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.