Berita Nasional Terkini

Sederet Fakta Meninggalnya Muhammad Fajri Pria Obesitas 300 Kg, 3 Bungkus Mi Instan Dianggap Camilan

Berikut ini sederet fakta Muhammad Fajri, pria berbobot 300 kg di Tangerang, Banten, yang meninggal dunia.

Editor: Diah Anggraeni
Istimewa
Berikut ini sederet fakta Muhammad Fajri, pria berbobot 300 kg di Tangerang, Banten, yang meninggal dunia. 

2. 14 Tenaga Medis Tangani Fajri

Plt Direktur Utama RSCM, Lies Dina Astuti, mengatakan sebanyak 14 tenaga medis menangani Muhammad Fajri sebelum meninggal dunia

Pada Kamis (22/6/2023), Muhammad Fajri, pria berbobot 300 kg asal Tangerang mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

"Tim dokter dan tim tenaga kesehatan yang melakukan perawatan terhadap pasien MF telah berusaha optimal," ujarnya.

Dia mengungkapkan 14 tenaga medis itu terdiri dari tim dokter multidisiplin ilmu.

Mereka yaitu, dokter ahli perawatan intensif (intensivis), paru, jantung, pencernaan, syaraf, kulit, bedah pembuluh darah, gizi, rehabilitasi medik, dan tenaga kesehatan lainnya.

Selama 14 hari dirawat, kata dia, Fajri mendapatkan penanganan berupa terapi antibiotik untuk infeksinya, terapi alat bantu pernapasan, jantung, ginjal, dan semua organ yang terganggu akibat gagal organ multiple akibat syok sepsis.

"Kami sampaikan duka cita yang mendalam dan turut prihatin atas kondisi yang dialami oleh keluarga," tambahnya.

Baca juga: Detik-detik Kondisi Fajri Obesitas 300 Kg Sebelum Wafat, Terkuak Alasan Pemakaman Libatkan Damkar

3. Penyebab Meninggal Dunia

Terungkap penyebab Muhammad Fajri (27), pria obesitas berbobot 300 Kg di Tangerang meninggal dunia.

Diberitakan sebelumnya, Fajri meninggal dunia pada Kamis (22/6/2023) dini hari di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RCSM).

Dokter pun mengungkap kondisi Fajri selama mendapat perawatan di RCSM sebelum akhirnya meninggal dunia.

Rupanya, Fajri mengalami beberapa komplikasi di tubuhnya, termasuk di organ dalamnya.

Tim Humas RSCM, Yani Astuti mengatakan selama mendapat perawatan medis di RSCM, Fajri telah ditangani dokter multi-disiplin.

Mulai dari terapi antibiotik untuk infeksinya, terapi alat bantu pernapasan, jantung, ginjal, dan semua organ yang terganggu akibat gagal organ multiple akibat syok sepsis.

Halaman
1234
Sumber: Tribun banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved