Berita Balikpapan Terkini
3 Jam Bebersih Pesisir Dusit Balikpapan, Diperkirakan 7,5 Ton Sampah Dilarikan ke TPA Manggar
Instansi gabungan, baik kepolisian dan pemerintah, bersama masyarakat melaksanakan agenda bebersih pantai, Minggu (25/6/2023).
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Instansi gabungan, baik kepolisian dan pemerintah, bersama masyarakat melaksanakan agenda bebersih pantai, Minggu (25/6/2023).
Lokasi pantai yang dipilih yakni pesisir di belakang sebuah hotel di Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Damai, Kecamatan Balikpapan Kota, Kota Balikpapan.
Menurut pantauan lapangan, pesisir yang kini akrab disebut pantai belakang dusit oleh warga sekitar tersebut tampak dipenuhi sampah.
Sampahnya beragam, mulai dari limbah rumah tangga hingga sampah organik seperti dedaunan kering yang tersebar dan menimbun pasir pantai.
Baca juga: FOTO-FOTO: Menteri LHK RI Saksikan Fashion Show Limbah Sampah di Acara Aksi Bersih Pantai
Salah seorang polisi yang terlibat dalam agenda bebersih itu, personel Ditpolairud Polda Kaltim, Bripka Taufik Ismail mengamini kondisi pesisir pantai yang terbilang kotor.
Menurutnya, sampah-sampah itu diperkirakan menumpuk akibat terbawa ombak, semisal dari penumpang kapal yang membuang sampahnya di lautan.
"Kami mulai bersih-bersih itu dari pukul 7 pagi. Kurang lebih 3 jam kami menyisir sampah, kami berhenti karena cuaca sudah terlalu terik," ucapnya kepada TribunKaltim.co.
Dia menyebutkan, dari agenda itu turut bekerjasama dengan pihak Kelurahan, Kecamatan, dinas terkait, dan juga melibatkan komunitas masyarakat.
Dari durasi sekitar 3 jam itu, Taufik menyebut sampah yang dikumpulkan cukup banyak. Dari sampah-sampah itu, harus mengandalkan 3 unit truk dan sebuah mobil pickup.
"Di bak itu isinya penuh. Masuk bak truk itu langsung dibawa ke TPA Manggar," imbuhnya.
Jika satu unit truk konvensional diasumsikan maksimum menampung 2,5 ton sampah, maka dalam 3 jam bebersih tadi, sekitar 7,5 ton sampah yang menimbun pesisir pantai dusit tersebut.
Baca juga: Dorong Perkembangan Wisata Balikpapan, Relawan PLN Gelar Bersih Pantai di Situs Sejarah
Meski begitu, Taufik menilai, belum semua sampah bisa diangkut. Sebab itu perlu dilanjutkan di lain hari.
Dia menambahkan, pentingnya untuk segera membersihkan pesisir. Pasalnya efek yang ditimbulkan cukup masif, mulai dari berkurangnya volume ikan hingga mengganggu nilai pariwisata di Balikpapan.
"Maka dari itu, pentingnya koordinasi, jadi melibatkan semua pihak. Tidak bisa satu dinas saja dengan sampah sebegitu banyak, pasti kewalahan," tandasnya.
Ke depan, Taufik mengatakan bakal melibatkan lebih banyak komunitas masyarakat untuk turut andil dalam bersih-bersih pantai.
"Satu komunitas misalnya 5 orang yang turun, tapi kalau komunitasnya banyak, banyak juga yang ikut. Jadi bisa meringankan di lapangan," tutup Taufik. (*)
Event Musik Surrondings ‘Warga Sipil’ Hidupkan Balikpapan dengan Isu Demokrasi dan Royalti |
![]() |
---|
Serunya Lomba Tangkap Bebek di Pantai Markoni, Warga Balikpapan Rela Basah-basahan |
![]() |
---|
Tahun Depan Lulusan SMA/SMK Wajib Bahasa Inggris, Kaltim Siapkan Tes dan Program Magang Luar Negeri |
![]() |
---|
Tim SAR Brimob Evakuasi Korban Tenggelam di Danau Pertalite Balikpapan |
![]() |
---|
Aliansi Balikpapan Melawan Jamin Demo Kawal Isu Tarif PBB Jadi Aksi Tanpa Kepentingan Politik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.