Pilpres 2024
Anies Baswedan Tepati Janjinya, Buat Kejutan Soal Cawapres di Pilpres 2024, Bukan AHY yang Dipilih?
Bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) memanas dengan munculnya nama anak Gus Dur, Yenny Wahid sebagai kandidat kuat pendamping Anies Baswedan
TRIBUNKALTIM.CO - Bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) memanas dengan munculnya nama anak Gus Dur, Yenny Wahid sebagai kandidat kuat pendamping Anies Baswedan.
Kemunculan nama Yenny Wahid pun mengejutkan banyak pihak, pasalnya Anies Baswedan digadang-gadang bakal memilih Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapresnya.
Namun, kini arah angin berubah, Anies Baswedan lebih berpeluang memilih Yenny Wahid ketimbang AHY.
Sebelum menguat jadi cawapres Anies Baswedan, beberapa kali, nama putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu masuk ke bursa cawapres Pemilu 2024.
Yenny pernah diusulkan sebagai bakal cawapres pendamping bakal capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Lantas, seberapa besar peluang Yenny untuk menjadi calon RI-2?
Apakah Yenny bakal digandeng Ganjar, atau justru Anies?
Sebelumnya, nama Yenny diusulkan menjadi bakal cawapres Ganjar oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baca juga: Yenny Wahid Digadang-gadang Jadi Cawapres Anies Baswedan, Pakar Sebut Hanya Perkuat Suara di Jatim
Dukungan itu diumumkan PSI pada awal Oktober 2022 lalu, jauh sebelum Ganjar dideklarasikan sebagai bakal capres PDIP.
Seperti diketahui, Ganjar resmi diumumkan sebagai bakal capres yang akan diusung PDIP untuk Pemilu 2024 pada 21 April 2023 kemarin.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, saat itu menyebut, nama Yenny diusulkan partainya sebagai bakal cawapres Ganjar karena kualitas kepribadiannya.
"Untuk calon wakil presiden, PSI memilih Zannuba Ariffah Wahid atau akrab dipanggil Mbak Yenny Wahid. Kami menilai Mbak Yenny mempunyai kualitas pribadi mumpuni," kata Grace dalam konferensi pers, Senin (3/10/2022).
Grace mengatakan, sebagai tokoh perempuan Islam, Yenny dihormati karena pemikiran dan kontribusinya dalam gerakan sosial.
Yenny juga dinilai PSI konsisten melanjutkan perjuangan ayahnya dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan toleran.
"Inilah pasangan yang didorong oleh PSI menjadi calon presiden dan wakil presiden 2024 untuk mewujudkan Indonesia sebagai negeri yang adil dan toleran," kata Grace.
Saat diusulkan PSI sebagai bakal cawapres Ganjar pada Oktober lalu, Yenny mengaku terkejut.
Baca juga: Buntut Foto Hoaks Anies Baswedan dan Raja Salman di Arab, Eks Rektor Minta Maaf dan Hapus Postingan
"Saya cukup terkejut dengan pengumuman PSI yang menominasikan saya untuk mendampingi Mas Ganjar," kata Yenny kepada Kompas.com pada Rabu (5/10/2022).
Meski demikian, ia mengaku berterima kasih karena dirinya dianggap dipercaya untuk mengemban amanah tersebut.
"Saya tentu berterimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Intinya, kalau orang Jawa bilang, ora rumongso namung nerimo ing pandum (tidak merasa, tapi siap menerima kenyataan)," ujar perempuan bernama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh ini.
Namun, terkait namanya yang belakangan diusulkan sebagai cawapres Anies, hingga kini Yenny belum memberikan tanggapan.
Namun, baru-baru ini, nama Yenny diusulkan jadi cawapres pendamping Anies Baswedan.
Ide itu digagas Partai Nasdem, satu dari tiga partai anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menilai, Yenny punya latar belakang mumpuni untuk bersanding dengan Anies pada pemilihan presiden mendatang.
“Saya secara pribadi akan sangat bahagia jika Anies memilih dia, karena bukan lagi mandat saya sebagai wakil ketua umum partai, mandat itu ada sama Mas Anies,” ujar Ali kepada Kompas.com, Jumat (23/6/2023).
Baca juga: Terbaru! Petinggi Partai NasDem Beri Bocoran Siapa Nama Cawapres Anies Baswedan yang Kini Menguat
“Tapi sekali lagi, sebagai seorang sahabat dari Yenny, saya akan mengatakan sangat bahagia jika dia dipilih Anies jadi calon wakil presiden,” sambung dia.
Sebagai putri Gus Dur, Yenny dinilai mewarisi pemikiran ayahnya yang menjunjung tinggi pluralisme.
Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga dianggap punya wawasan kebangsaan global dan sosok yang mewakili Nahdlatul Ulama (NU).
“Memiliki kemampuan berdiplomasi yang luar biasa, dia mewakili gender, dia bisa kita katakan mewakili Nahdlatul Ulama karena di darah dia mengalir darah pendiri Nahdlatul Ulama,” ujar Ali.
Meski menyerahkan keputusan pemilihan bakal cawapres pada Anies, menurut Ali, Yenny bisa menjadi figur pelengkap untuk memikat konstituen.
“Sehingga, naif kalau kita katakan Yenny Wahid itu tidak menjadi salah satu orang yang dipandang pantas mendampingi Mas Anies,” tuturnya.
Namun demikian, gagasan Nasdem tampaknya tak disambut baik oleh Demokrat, anggota Koalisi Perubahan lainnya.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengingatkan Nasdem untuk mematuhi perjanjian pembentukan Koalisi Perubahan soal penentuan cawapres.
Baca juga: Terbaru! Terjawab Sudah Siapa Cawapres Anies Baswedan? Petinggi NasDem Bocorkan Nama yang Menguat
“Silakan kalau yang lain mau bahas-bahas cawapres. Tapi, kalau Demokrat sudah tuntas, sudah final, kita sudah tanda tangan piagam, sudah kita serahkan (penentuan bakal cawapres) pada Mas Anies. Sudah clear, kita dukung,” ujar Herzaky kepada Kompas.com, Jumat (23/6/2023).
Herzaky mengatakan, saat ini Anies sudah mengantongi satu nama bakal cawapres.
Namun, nama itu masih dirahasiakan dari publik.
Menurutnya, keputusan Anies soal bakal cawapres tersebut mesti dihormati oleh semua pihak di internal Koalisi Perubahan.
“Kalau Mas Anies sudah memilih, janganlah diganggu-ganggu, jangan dijegal-jegal, jangan diotak-atik. Biarkan Mas Anies dong,” katanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, sosok Yenny Wahid cukup berpeluang untuk menjadi cawapres Pemilu 2024, terutama buat Anies Baswedan.
Sebab, sejauh ini, sosok calon pemimpin perempuan tampaknya belum masuk dalam radar cawapres Ganjar Pranowo.
PDIP telah mengungkap tujuh dari sepuluh nama kandidat cawapres Ganjar.
Baca juga: Kompak! Ganjar dan Anies Baswedan Bertemu Saat Ibadah Haji, Elit Partai NasDem dan PPP Bilang Begini
Dari nama-nama itu, tak ada sosok Yenny.
Ketujuhnya yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
“Yenny mewakili elemen kekuatan politik perempuan yang tampaknya tidak ada dalam radar pembacaan potensi cawapres di lingkaran Ganjar maupun Prabowo Subianto,” kata Umam kepada Kompas.com, Selasa (27/6/2023).
Menurut Umam, sosok Yenny yang dekat dengan kalangan Nahdlatul Ulama (NU) juga menjadi nilai tambah.
Yenny dinilai bisa menjadi penyeimbang buat Anies yang kerap dicitrakan dekat dengan kelompok konservatif.
“Yenny bisa merepresentasikan elemen kekuatan Nahdlatul Ulama (NU) yang mewakili karakter Islam moderat dan nasionalisme-religius, yang bisa dimanfaatkan Anies untuk menepis tudingan kedekatan dengan Islam konservatif,” ujar Umam.
Namun demikian, menurut Umam, wacana menjodohkan Yenny sebagai cawapres Anies memiliki sejumlah tantangan.
Pertama, basis dukungan partai.
Baca juga: Isi Buku Baru SBY Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden Jokowi, Anies Baswedan Juga Turut Dibahas
Seperti diketahui, Anies didukung oleh tiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Demokrat dan PKS sebelumnya telah mengusulkan nama cawapres yang tak lain merupakan kader partai masing-masing.
Sementara, Yenny bukan kader dua partai tersebut ataupun kader Nasdem.
Persoalan lainnya, elektabilitas Yenny juga masih terbatas.
Tingkat elektoral keduanya di klasemen cawapres berada di papan bawah.
Sehingga, mencawapreskan Yenny kemungkinan hanya akan menguatkan suara pemilih di Jawa Timur, namun melemah di daerah-daerah lain, terutama di luar Pulau Jawa.
Meski begitu, Umam meyakini, bakal cawapres yang kelak dipilih Anies ialah sosok yang memenuhi syarat yang telah disepakati Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Selama Anies belum mendeklarasikan calon pendampingnya, Yenny Wahid ataupun nama lain punya peluang yang sama buat jadi calon RI-2.
Baca juga: Jokowi Tak Suka Anies Baswedan, SBY Beber dalam Buku Baru Soal Pilpres 2024 dan Cawe-cawe Presiden
“Menilik dokumen piagam yang dimiliki Koalisi Perubahan, Anies menetapkan beberapa syarat bagi cawapres yang akan mendampinginya, mulai dari kontribusi pemenangan yang ditunjukkan melalui tingkat elektabilitas, rendahnya kerentanan, dukungan soliditas koalisi yang direpresentasikan dalam kekuatan jaringan partai politik, termasuk tentunya aspek ideologis, jaringan non-partai politik, logistik dan lainnya,” tutur dosen Universitas Paramadina itu.
Anies Baswedan sendiri kerap mengatakan akan membuat kejutan mengenai sosok cawapresnya, jika AHY sudah biasa, mungkinkan Yenny Wahid bakal menjadi kejutan? (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.