Kabar Artis

Polemik Sapi Kurban Dewi Perssik, Kini Siap Damai dengan Ketua RT, Sama-sama Akui Ada Miskomunikasi

Pedangdut Dewi Perssik siap berdamai dengan ketua RTnya, Malkan setelah keduanya berseteru masalah sapi kurban di momen Idul Adha kemarin.

Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase Tribunnews, YouTube Seleb Oncam News
Ketua RT klarifikasi soal perteruan dengan Dewi Perssik terkait sapi kurban.- Pedangdut Dewi Perssik siap berdamai dengan ketua RTnya, Malkan setelah keduanya berseteru masalah sapi kurban di momen Idul Adha kemarin. 

TRIBUNKALTIM.CO - Polemik sapi kurban Dewi Perssik siap damai dengan ketua RT, minta Malkan akui ada miskomunikasi.

Pedangdut Dewi Perssik siap berdamai dengan ketua RTnya, Malkan setelah keduanya berseteru masalah sapi kurban di momen Idul Adha kemarin.

Dewi Perssik mengaku luluh mendengar statemen terakhir dari Malkan di hadapan awak media yang mengakui adanya miskomunikasi antara dirinya dengan ustaz setempat soal hewan kurban.

Karena sang ketua RT sudah menyampaikan permohonan maaf di media terkait kesalahanpahaman itu, Dewi Perssik pun merasa tak perlu memperpanjang masalah dan siap meminta maaf juga.

“Kalau kemarin mediasi itu kan memang tidak ada titik keluarnya, tapi alhamdulillah aku lihat statemen pak RT semalam adem banget yaa enak saya dengernya pun juga enak, beliau juga mau meminta maaf yaa kenapa nggak akunya juga meminta maaf kan,” kata Dewi Perssik di kawasan Tendean Jakarta Selatan, Senin (3/7/2023).

Baca juga: Masalah Sapi Kurban Dewi Perssik Melebar, Merembet ke Soal Pendukung Anies vs Ganjar di Pilpres 2024

“Baru semalam aku lihat sekira jam 12 malam aku dikasih kabar sama temen-temen kalau ada statement terbaru dari pak RT, adem banget itu,” tambahnya.

Dewi Perssik juga sudah siap untuk berdamai dengan mengunjungi Malkan di kediamannya. Ia siap menyambangi kediaman Malkan untuk meminta maaf dan berdamai sebagai bentuk hormat.

“Aku gampang ko tinggal ke rumahnya ketemu deket ko, tinggal bilang ‘pak RT maafkan yaa pak’ apalagi beliau lebih tua dari aku, yaa aku bisa datengin beliau,” tutur Dewi.

Setelah Malkan mengakui adanya miskomunikasi dengan ustaz yang membuatnya tak tahu bahwa akan ada sapi kurban dari Dewi Perssik, membuat Dewi merasa sangat senang karena ada titik terang.

“Aku seneng banget dengernya loh. Beliau juga menyadari bahwa ada miskomunikasi dengan pak Ustaznya, jadi aku sendiri juga plong,” ucap Dewi.

Sekedar informasi, Dewi Perssik dan Malkan selaku ketua RT sempat berseteru karena urusan sapi kurban di momen Idul Adha kemarin. Buntut dari masalah itu sempat terjadi adu mulut antara Dewi dan Malkan dalam momen mediasi.

Bahkan Dewi Perssik sempat menangis karena merasa dibentak oleh Malkan dalam momen mediasi mereka di sebuah masjid di kawasan Cilandak Jakarta Selatan.

Baca juga: Masalah Sapi Kurban Dewi Perssik Melebar, Merembet ke Soal Pendukung Anies vs Ganjar di Pilpres 2024

Awal perselisihan

Sebelumnya diberitakan, Dewi Perssik dan seorang Ketua RT di kawasan Lebak Bulus terlibat perselisihan akibat masalah sapi kurban.

Belakangan, Dewi Perssik mengakui perselisihan ini terjadi akibat miskomunikasi.

Dewi menyatakan, ia sejak awal hanya menitipkan sapi yang dibelinya dari Brebes di halaman Masjid Babul Khoirot.

Ia ingin sapi itu disembelih di tempat lain. Miskomunikasi terjadi karena pengurus masjid dan RT mengira bahwa Dewi ingin mengurbankan dan menyembelih sapinya melalui Masjid Babul Khoirot.

Konflik berlanjut saat asisten Dewi Perssik hendak mengambil lagi sapi itu dari halaman masjid.

Melalui video di akun Instagram pribadinya, Rabu (28/6/2023), Dewi Perssik mengaku awalnya menitipkan sapi kurban yang ia beli di Brebes kepada seorang ustaz di lingkungan setempat.

"Jadi aku nyuruh pak ustaz di sini untuk aku titip, karena aku beli sapinya di Brebes," kata Dewi.

Rencananya, kata Dewi, sapi tersebut akan dikurbankan di tempat lain. Namun, asisten rumah tangga (ART) dan petugas keamanan Dewi justru mendapat respons yang tidak menyenangkan saat hendak mengambil sapi itu.

"ART aku sama security aku dimarahin, pak RT-nya bilang 'kita tidak butuh daging.' Kok ngamuk," ujar Dewi.

Tak hanya itu, saat meminta tolong untuk memindahkan sapi, Ketua RT justru meminta uang Rp 100 juta.

Begitu juga seandainya Dewi meminta tolong untuk menyembelih.

"Pak tolong dong untuk sama-sama, minta tolong sapinya naikin ke atas, jawabnya 'minta Rp 100 juta,'" kata Dewi.

"Kalau mau bantuin sembelih, pak ustaz bilang bayar Rp 700.000 sampai Rp 1 juta," lanjutnya.

Klarifikasi Ketua RT

Sementara itu, Malkan selaku Ketua RT 06 Lebak Bulus, menepis semua isu miring yang disebut pihak Dewi.

Malkan menjelaskan, sejak awal dirinya tidak mengetahui sapi milik Dewi Perssik hanya dititipkan di masjid itu.

Yang ia ketahui, sapi itu datang untuk disembelih di tempatnya. Bahkan dia sudah melakukan ijab kabul dengan pihak yang mewakili Dewi Perssik.

"Saya enggak pernah tahu (sapi) itu dititipkan atau tidak. Yang jelas saya menerima itu katanya dari seorang ustaz, bilangnya ibu Dewi mau kurban di masjid ini. Setelah saya terima jam 10.00 WIB, tiba-tiba jam 1 atau jam 2 siang, ART dia (Dewi Perssik) mau ambil sapi itu. Apa itu merupakan bentuk penolakan?" jelas Malkan.

"Enggak pernah ada penolakan. Karena kami menerima kok, dari pukul 10.00 sampai 16.00 sapinya ada di area masjid," tutur Malkan.

Baca juga: Terbaru! Perselisihan Sapi Kurban Dewi Perssik vs Ketua RT Masih Berlanjut, DP Tempuh Jalur Hukum

Lebih lanjut, Malkan merasa keberatan saat sapi milik Dewi Perssik yang hendak diambil itu kembali dititipkan kepadanya.

"Ketika ditanya sama ini (orang suruhan Dewi Perrsik) 'Pak kalau saya titip lagi di sini bagaimana?' Saya jawab 'saya enggak mau, akan saya lepas'. Lepas dalam pengertian lepas tanggung jawab saya," jelasnya.

Akui ada miskomunikasi Pihak kecamatan dan Polsek Cilandak mencoba meredam permasalahan ini dengan menggelar mediasi yang mempertemukan kedua belah pihak pada Kamis (29/6/2023) sore.

Dewi selaku pihak yang merasa dirugikan langsung dipertemukan dengan ketua RT 06, Malkan, di Masjid Babul Khoirot, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan.

Lokasi ini dipilih karena Dewi sebelumnya menitipkan sapi di halaman masjid tersebut.

Usai mediasi, Dewi mengakui adanya miskomunikasi yang menyebabkan perselisihan ini.

Dewi menegaskan, sejak awal ia hanya hendak menitipkan sapi ke masjid lewat seorang ustaz yang dikenalnya.

"Karena di rumahku kebetulan asisten rumah tangganya perempuan semua, maka aku ngasih alamat pengirimannya itu di masjid (Babul Khoirot). Soalnya saya mengenal salah satu ustadz di sana," kata dia kepada wartawan.

Namun, ustaz itu ternyata tak menyampaikan ke Ketua RT bahwa Dewi hanya menitipkan sapi di halaman masjid.

"Ada miskomunikasi di sini. Pak Ustaz tidak bilang ke Pak RT bahwa sapi itu akan dikurbankan untuk warga sekitar. Jadi pak RT tidak tahu dan timbullah masalah ini," beber dia. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved