Berita Samarinda Terkini

Hari Raya Sudah Lewat, Kok Masih Sulit Didapat Ya, Gas 3 Kg Langka, Dengarlah Suara dari Dapur

Meski sejumlah hari raya keagamaan telah berlalu, namun nyatanya warga Kota Samarinda masih kesulitan untuk mendapatkan tabung gas LPG ukuran 3 kg

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Potret sejumlah warga mengantre untuk mendapatkan tabung LPG 3 Kilogram di kawasan Jalan Suryanata, Kecamatan Samatinda Ulu. TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Meski sejumlah hari raya keagamaan telah berlalu, namun nyatanya warga Kota Samarinda masih kesulitan untuk mendapatkan tabung gas LPG ukuran 3 kg.

Bahkan dari hasil pemantauan, di beberapa wilayah ibu kota Provinsi Kalimantan Timur ini sejumlah warga rela mengantre di agen pendistribusian ataupun pengecer hanya untuk mendapatkan tabung gas melon tersebut.

Ana (40), salah seorang warga di Jalan Mandiri, Kecamatan Loa Janan Ilir mengaku susahnya mendapatkan isi ulang tabung gas subsidi itu sejak awal Mei 2023 lalu.

Baca juga: Pertamina dan Pemkot Balikpapan akan Pastikan Penyaluran LPG 3 Kg Subsidi Sesuai Aturan

Kemudian puncak sulitnya mendapatkan LPG 3 kilogram itu pada akhir Mei hingga saat ini.

"Padahal kalau mau dibilang karena hari raya, kan sudah lewat? Kok masih sulit dapatnya?," ucap ibu dua anak tersebut.

Bahkan saking sulitnya mendapatkan tabung gas itu, mereka sempat membuat daftar nama untuk diserahkan kepada agen penyalur tabung di lingkungan mereka.

"Ditolak sama agennya. Karena katanya pengisian dibatasi. Dulu bisa dapat dua tabung, tapi sekarang cuma bisa satu tabung per orang," bebernya.

Terkait harga tabung sendiri, dikatakannya bila menukar di agen bisa mendapatkan harga Rp 22 ribu. Namun untuk harga pengecer merata dengan nilai Rp 30-35 ribu.

Baca juga: Cerita Warga Soal Sulitnya LPG 3 Kg di Penajam Paser Utara, Barangnya Ada Tapi Harganya Mahal

"Sekarang kalau di agen habis, harus kelilingi semua warung dulu baru bisa dapat tabung. Itupun kalau ada," keluhnya lagi.

Begitupun Ratna (48), warga di Jalan AW Syahranie 4, Kecamatan Samarinda Utara mengeluhkan hal yang sama.

Bahkan perempuan asal Jawa Timur ini mengaku sempat beralih ke tabung 12 kilogram namun merasa rugi lantaran tak sampai 2 bulan harus mengisi lagi.

"Padahal jarang masak. Sekali isi ulang Rp 250 ribu. Belum lagi berat. Kalau habis terus enggak ada orang di rumah susah juga kan? Jadi tolong lah pemerintah carikan solusinya," ucapnya penuh harap.

Lain lagi dengan Malla (55), salah seorang penjual bakso keliling.

Lantaran kesulitan mendapatkan tabung LPG 3 Kilogram dirinya memilih berhenti berjualan bakso untuk sementara waktu.

"Satu tabung biasanya dipakai keliling sampai satu minggu. Tapi sekarang kan harganya mahal, hampir 40 ribu dan susah dapatnya. Jadi berhenti keliling dulu, dan jualan bubur depan gang," kata warga Gang Buntu, Kecamatan Samarinda Seberang itu. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved