Berita Samarinda Terkini
Kronologi Penemuan Jasad Pria Renta di Samarinda yang Memeluk Lembaran Uang Rp 24 Juta Lebih
Belakangan ini tengah ramai pemberitaan mengenai penemuan jasad seorang pria renta yang memeluk plastik berisi potongan lembaran mata uang rupiah.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Belakangan ini tengah ramai pemberitaan mengenai penemuan jasad seorang pria renta yang memeluk plastik berisi lembaran lembaran mata uang rupiah dengan total Rp 24.150.000.
Jasadnya ditemukan terbujur kaku di sudut depan sebuah warung makan, Jalan Pulau Flores, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, Jumat (16/6/2023) dini hari lalu.
Awalnya tidak ada yang mengetahui identitas dan asal usul pasti dari pria lanjut usia (lansia) tersebut.
Hingga akhirnya Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Satreskrim Polresta Samarinda berhasil mengidentifikasi lansia tersebut dengan nama Ahmad Sutiardi alias Ahmad Usuf (66) yang ternyata telah meninggalkan rumah dan keluarganya sejak 1978 silam.
Baca juga: Diduga Kelelahan, Seorang Jamaah Kloter Kedua Asal Samarinda Mendarat Paksa di Sumatera Utara
Suharto (58), pemilik warung makan tersebut menjadi orang pertama yang menemukan jasad Usuf, pada Pukul 02.00 Wita.
Ia menerangkan, setiap harinya, sejak beberapa tahun belakangan, korban yang akrab disapa Usuf itu pasti akan datang ke tempat usahanya untuk sekadar menghabiskan waktu.
"Saya buka jam 9 pagi dia pasti datang. Selalu di kursi pojok depan. Saya kasih makan dan ajak ngobrol. Nanti jam 11 malam kalau saya mau tutup, baru dia pergi," ungkapnya.
Pelaku usaha di bidang makanan ini menduga Usuf tak memiliki sanak family di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur ini.
Baca juga: Hasil Liga 1 Borneo FC Samarinda vs Bali United, Pelatih Pieter Huistra Merasa Puas
Oleh sebab itu, sejak awal datang, dirinya sempat menyediakan kamar untuk ditempati lansia yang diduga terlantar itu.
"Tapi ditolak sama Usuf. Katanya tidak mau merepotkan. Sehari-harinya dia di sini juga tidak mengemis. Cuma kadang ada yang kasih uang," beber Suharto lagi.
Hingga suatu hari, tepatnya Kamis (15/6), seperti biasa Usuf datang ke warung miliknya pada Pukul 09.00 Wita.
Berbeda dari biasanya, di hari itu Usuf terlihat jauh lebih pendiam.
Hingga waktu menunjukan Pukul 23.00 Wita, Suharto melihat Usuf masih terduduk di bangku kesayangannya tersebut.
"Saya suguhkan teh hangat. Tapi dia diam saja. Menunduk," ingat Suharto.
Pukul 00.00 Wita Suharto kembali terbangun. Ia melihat Usuf masih terdiam di pojok depan warungnya.
"Saya kira tidur. Jadi saya masuk kembali," imbuhnya.
Namun, ketika ia terbangun, tepatnya Jumat (16/6) Pukul 02.00 Wita, dirinya masih mendapati Usuf terdiam, tak bergeser dari posisi awal.
"Teh yang saya suguhkan juga tidak diminum. Saya akhirnya dekati, tapi enggak respon. Saya coba cek, kayanya tidak bernafas. Jadi saya lari ke Pos Inafis buat laporan," bebernya.
Tak berselang lama, Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda bersama Patroli Beat 110 dan personel Polsek Samarinda Kota tiba di lokasi yang dimaksud.
Ketika itu petugas memastikan Usuf sudah tak bernyawa.
"Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," singkat Waka Polresta Samarinda AKBP Eko Budiarto melalui Kasat Reskrim Kompol Rengga Puspo Saputro. (*)
Camat Samarinda Seberang Tawarkan Solusi Kolaboratif untuk Penataan PKL di Jalan APT Pranoto |
![]() |
---|
Polresta Samarinda Amankan 3 Pelaku Penyalahgunaan BBM, Begini Modusnya |
![]() |
---|
Plaza 21 Samarinda Direncanakan jadi Gedung Parkir, Dinas PUPR Diminta Kaji Ulang Perencanaan |
![]() |
---|
Sinyal Pemprov Kaltim Siap Ambil Alih Rumah Sakit H Darjad, Rudy Mas'ud Tertarik, Beber 1 Syarat |
![]() |
---|
Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda Masuki Tahap Uji Coba Listrik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.