Ibu Kota Negara

Manfaat Duplikasi Jembatan Pulau Balang Kaltim Sepanjang 511 Meter, Kini Mulai Dibangun

Letaknya dibangun berdampingan dengan jembatan lama sepanjang 470 meter telah rampung pada 2015

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi gambaran Jembatan Pulau Balang, yang menghubungkan antara Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Jalan ini bagian dari jaringan konektivitas menuju Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN Nusantara. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional BBPJN Kalimantan Timur, Ditjen Bina Marga membangun jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang di Kalimantan Timur.

Informasi yang dihimpun TribunKaltim.co, jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang berada sekitar 500 meter dari jembatan bentang panjang Pulau Balang yang telah selesai pada 2021 lalu.

Letaknya dibangun berdampingan dengan jembatan lama sepanjang 470 meter telah rampung pada 2015.

Jembatan duplikasi bentang pendek Pulau Balang dibangun sepanjang 511 meter dengan tipe rangka baja yang terdiri dari 4 pilar di zona laut dan 4 pilar di zona darat.

Baca juga: Jalan Tol Jembatan Pulau Balang di IKN Nusantara Dilengkapi 4 Koridor Satwa

Tentu saja konstruksi jembatan mulai dibangun Januari 2023 sesuai kontrak senilai Rp471 miliar dengan kontraktor pelaksana PT Adhi Karya - Duta - Jakon (KSO).

Saat ini progres fisik pekerjaan sudah mencapai 11,6 persen dengan serapan keuangan mencapai 25,5 persen.

Manfaat Jembatan Duplikasi

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Nusantara, Danis Hidayat Sumadilaga, menerangkan jembatan duplikasi ini penting untuk melengkapi Jembatan Pulau Balang bentang pendek.

Kemudian juga guna menghubungkan Jembatan Pulau Balang yang sudah selesai pembangunannya.

Menurutnya, jembatan duplikasi ini berfungsi selain menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara, juga sebagai jalur utama angkutan logistik dan salah satu akses menuju IKN Nusantara.

"Nanti setelah jembatan ini dioperasikan, tentu sangat bermanfaat untuk membantu mengurangi volume lalu lintas yang tinggi, juga sebagai jalur logistik," papar Danis Sumadilaga tertulis, Minggu (9/7/2023).

Baca juga: Jembatan Pulau Balang di IKN Nusantara Jadi Terpanjang ke 2 di Dunia Setelah Brazil

Pembangunan jembatan duplikasi ini juga akan meningkatkan konektivitas Jalan Lintas Selatan Kalimantan yang menjadi jalur utama angkutan logistik di Pulau Kalimantan.

Saat ini, Danis beranggapan, kendaraan dari Balikpapan menuju Penajam dan akan melanjutkan perjalanan ke Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan dan kota lainnya harus memutar dengan jarak sekitar 80 km dengan waktu tempuh 4 jam.

Alternatif lainnya yakni melalui transportasi kapal ferry dengan waktu penyeberangan sekitar 1,5 jam, belum ditambah waktu antre menuju kapal ferry.

Danis berharap, dengan dukungan jembatan duplikasi ini akan membantu mempersingkat jarak tempuh, yakni sekitar 30 km dan dapat dilintasi hanya dalam satu jam.

Pembangunan Ibu Kota Nusantara yang tengah berlangsung. PHI yang melakukan pengeboran minyak dan gas di blok-blok migas di Kalimantan siap mendukung pemenuhan energi IKN menuju target Net Zero Emission, Rabu (5/7/2023).
Pembangunan Ibu Kota Nusantara yang tengah berlangsung. PHI yang melakukan pengeboran minyak dan gas di blok-blok migas di Kalimantan siap mendukung pemenuhan energi IKN menuju target Net Zero Emission, Rabu (5/7/2023). (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)
Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved