Berita Nasional Terkini

Viral Septic Tank di Wajo, Ahli Kimia Ungkap Penyebab Tempat Penampungan BAB Bisa Meledak

Viral septic tank di Wajo, ahli kimia ungkap penyebab tempat penampungan BAB bisa meledak.

Editor: Diah Anggraeni
Tribun Timur
Lokasi ledakan septic tank di rumah kos wilayah Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Jumat (7/7/2023). Viral septic tank di Wajo, ahli kimia ungkap penyebab tempat penampungan BAB bisa meledak. 

Namun demikian, salah satu anggota keluarganya, Aidil mengemukakan bahwa kondisi korban saat ini sudah membaik.

"Alhamdulillah sudah agak baikan, tapi masih dirawat intensif," ujarnya kepada Tribun-Timur.com.

Sebelumnya, kata dia, hampir seluruh tubuh korban diselimuti perban.

"Kalau perbannya memang semua ditutupi karena masih dibersihkan," tuturnya.

Ia menjelaskan bahwa korban terkena semburan api saat menyalakan korek.

"Septic tank tersebut tidak punya pipa pengeluaran gas, mungkin tanpa disadari di dalam ruangan sudah ada unsur gas jadi pas dia nyalakan korek api disitu langsung meledak dan melukai korban," jelasnya.

Sahda Yusuf, korban ledakan septic tank di rumah kos wilayah Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Jumat (7/7/2023).
Sahda Yusuf, korban ledakan septic tank di rumah kos wilayah Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Jumat (7/7/2023). (Tribun Timur)

Penyebab Septic Tank Bisa Meledak

Peristiwa septic tank yang meledak di Kabupaten Wajo menjadi sorotan publik.

Sejumlah pertanyaan muncul, salah satunya adalah, mengapa septic tank bisa meledak?

Mengutip TribunJogja.com dari laman UGM, ahli kimia Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Chairil Anwar menjelaskan, ledakan itu terjadi karena adanya pembentukan gas metana yang dipicu percikan api dari koran yang terbakar.

Ia menduga proses fermentasi yang terjadi dalam septic tank tersebut sangat kuat sehingga terbentuklah gas metana dalam jumlah besar.

Tinja yang dibuang ke septic tank itu memang tidak berdiam diri.

Ada proses fermentasi yang terus dilakukan oleh bakteri anaerob, organisme yang dapat hidup tanpa oksigen. Peristiwa alamiah itu tentunya sulit disaksikan secara kasat mata.

Proses fermentasi itu kemudian menghasilkan apa yang disebut ilmuwan sebagai biogas, gas yang dapat terbakar.

Ini persis dengan gas elpiji yang dihasilkan dari perut bumi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved