Pilpres 2024
Biodata/ Profil Gatot Nurmantyo, Salah Satu Calon Kuat Bakal Cawapres Anies Baswedan
Simak biodata/ profil Gatot Nurmantyo, salah satu calon kuat bakal cawapres Anies Baswedan: Gagal jadi Arsitek karena tak ingin egois.
TRIBUNKALTIM.CO - Simak biodata/ profil Gatot Nurmantyo, salah satu calon kuat bakal cawapres Anies Baswedan: Gagal jadi Arsitek karena tak ingin egois.
Siapa yang bakal jadi cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 belum terjawab.
Sejumlah nama mencuat dan digadang-gadang menjadi kandidat cawapres Anies Baswedan.
Ada nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, hingga Yenny Wahid.
Kini ada nama lain yang tiba-tiba mencuat setelah ratusan purnawirawan perwira tinggi TNI dan Polri deklarasi menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres.
Baca juga: Biodata Yenny Wahid, Kandidat Cawapres Anies Baswedan: Eks Wartawan yang Pernah Dapat Walkley Award
Nama yang mencuat tersebut adalah mantan Panglima TNI ke-19 pada tahun 2015-2017, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo yang memiliki latar belakang militer dinilai cocok mendampingi Anies Baswedan.
Gatot dinilai bisa memanfaatkan kekuatannya sebagai seorang jenderal untuk mendampingi Anies dalam menghadapi bakal capres lain.
Terutama untuk menghadapi bakal capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga seorang jenderal.
Selain itu, di kubu Ganjar Pranowo juga ada Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa yang disebut berpeluang jadi ketua timses pemenangan atau cawapres.
"Jika rumor itu benar, tentu sangat elok. Mengingat duet Anies-Gatot semakin kencang disuarakan. Kedua tokoh itu punya visi dan tekat memajukan hidup rakyat," kata pegiat media sosial dan kritikus, Faizal Assegaf dikutip dari cuitan di Twitter-nya, Sabtu (8/7/2023).
Baca juga: Survei Elektabilitas Capres Terbaru: Anies dan Ganjar Masih Tak Berkutik di Bawah Dominasi Prabowo
Profil dan biodata Gatot Nurmantyo
Gatot Nurmantyo lahir di Tegal, Jawa Tengah tanggal 13 Maret 1960.
Ayahnya berasal dari Cilacap dan ibunya berasal dari Solo.
Gatot hidup dari keluarga yang berlatar belakang militer.
Ayahnya bernama Suwantyo yang pernah menjabat sebagai Letnan Kolonel Infanteri di Kodam XIII/Merdeka Sulawesi Utara.

Karier Gatot Nurmantyo selama bertugas di militer terbilang sangat cemerlang.
Gatot merupakan lulusan Akademi Militer angkatan tahun 1982.
Awalnya, Gatot Nurmantyo tak pernah bercita-cita jadi tentara. Ia hampir mendaftarkan diri ke Universitas Gadjah Mada.
"Saya ingin jadi arsitek," katanya di program "Satu meja" yang ditayangkan Kompas TV, Senin (3/10/2016).
Gatot bercerita, satu hari, dirinya sudah berada di Yogyakarta dan siap mendaftar ke jurusan arsitektur di UGM.
Baca juga: Gatot Nurmantyo dan Rocky Gerung di Rakernas Partai Pelita, Gabung Din Syamsuddin?
Namun Gatot Nurmantyo teringat pesan ibunda bahwa biaya kuliah di UGM cukup menguras kas keluarga.
"Kata Ibu, semua biaya untuk kamu," ujar pria kelahiran Tegal 13 Maret 1960 ini menirukan pesan ibunda.
Padahal, Gatot Nurmantyo masih punya dua adik yang pasti juga ingin menimba bangku kuliah selepas SMA.
"Saya pikir, saya kok egois, akhirnya saya teruskan ke Semarang (untuk mendaftar ke Akmil)," ungkap Gatot Nurmantyo.
"Jadinya arsitek tentara sekarang," kata Gatot Nurmantyo.
Karier Militer
Dinas pertamanya sebagai Danton MO 81 Kiban Yonif 315 Dam II/Slw.
Selama beberapa tahun, Gatot Nurmantyo dikirim ke Papua sebagai Komandan Kodim, antara lain Dandim 1707 Merauke, kemudian Dandim 1701 Jayapura.
Jabatan teritorial yang pernah dijabat oleh Gatot Nurmantyo yakni Komandan Korem Suryakencana dan Panglima Kodam Brawijaya.
Kariernya terus menanjak hingga menjadi menjadi Gubernur Akmil pada tahun 2010.
Kemudian pada tahun 2014, Gatot resmi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat.
Puncak kariernya yaitu menjadi Panglima TNI pada usia 55 tahun menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa purna bakti.
Ia menjadi Panglima TNI ke-16 yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (8/7/2015)).
Pelantikannya sesuai dengan Keppres Nomor 49/TNI2015 tertanggal 6 Juli 2015.
Anies Didukung Ratusan Pensiunan Jenderal
Sebelumnya, ratusan pensiunan Jenderal TNI-Polri deklarasi mendukung Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024 di Yuan Garden, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2023).
Mereka ada lebih dari 170 orang yang berhimpun dalam Forum Purnawirawan Perwira Tinggi TNI-Polri untuk Perubahan (FP3).
FP3 merupakan forum bersama Purnawirawan Pati TNI dan POLRI lintas angkatan masa kelulusan dan lintas matra yang berasal dari AD, AL, AU, Polri dari pangkat bintang satu sampai bintang tiga.
Koordinator Umum FP3, Letjen TNI Purn Ediwan Prabowo mengatakan pihaknya mendukung ketiga partai politik yang tergabung dalam Koalisi Perubahan dan Persatuan.
Ketiga partai tersebut yakni Nasdem, Demokrat, dan PKS, yang notabennya mengusung perubahan.
Karena itu, mereka juga sekaligus mendukung Anies Baswedan yang dianggap sebagai capres perubahan.
"FP3 berpandangan dengan adanya pemerintahan baru dengan visi perubahan diharapkan dapat menyatukan kembali anak bangsa," kata Letjen TNI Purn Ediwan Prabowo, dilansir dari Tribunnews.com.
Menurutnya, dukungan ini dilandasi keprihatinan atas kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini yang belum mencerminkan keadaan seperti diharapkan.
Yakni, kata dia, praktek hukum dan pengelolaan pemerintahan yang tidak berpihak pada rakyat dan merugikan negara, serta kekuatiran kuat terjadinya perpecahan serius antar anak bangsa.
"Harapan kita semangat perubahan bisa memperbaiki semua masalah yang rugikan negara dan mampu membawa Indonesia yang lebih baik dan sejahtera," jelasnya.
Ediwan mengajak rakyat serta semua elemen bangsa dan negara untuk bisa bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian dalam kontestasi Pemilu 2024.
Dia mengingatkan jangan sampai ada kerusuhan dan perpecahan antar anak bangsa.
"FP3 juga berharap semua eleman bangsa pada suku, agama, ras dan adat istiadat dapat bersama berdiri bahu membahu menjaga aman dan damai serta berlangsungnya Pemilu 2024 yang jujur, adil, bebas, rahasia dan demokratis," katanya.
Ediwan menambahkan, alasan ratusan purnawirawan TNI-Polri tersebut sepakat mendukung Anies Baswedan karena menginginkan adanya perubahan di Indonesia.
"Alasan kenapa kami dukung Anies, pertama kami menilai bahwa perubahan ada di atas segala-galanya. Dalam arti kami akan dukung mendukung agar perubahan bisa lebih menang dalam kontestasi Pemilu 2024 yang aman, damai, jujur, adil, dan sejahtera," katanya.
Ia menuturkan bahwa Anies Baswedan merupakan ikon perubahan.
Menurutnya, semua rakyat yang meninginkan perubahan dinilai mencintai Anies Baswedan menjadi capres.
"Pak Anies merupakan ikon, saya kira semua rakyat Indonesia khususnya yang menginginkan perubahan mencintai pak Anies dan dukung untuk menjadi presiden 2024," jelasnya.
Baca juga: Survei Elektabilitas Capres Terbaru: Anies dan Ganjar Masih Tak Berkutik di Bawah Dominasi Prabowo
Ediwan mengatakan ratusan purnawirawan TNI-Polri juga sependapat dengan rakyat untuk mendukung Anies sebagai capres 2024.
"Kami tidak melihat kekeluargaan besar dengan TNI ataupun unsur-unsur lain tidak, tapi memang kami sama dengan suara rakyat," ungkapnya.
Tak hanya itu, dia menilai Anies Baswedan sebagai sosok yang berkompetensi untuk memimpin bangsa.
Mereka pun tidak ragu Anies bisa memimpin negeri menjadi ke arah yang lebih baik dan sejahtera.
"Jadi tidak usah panjang lebar menyampaikan ada 10 ribu bahkan 100 ribu alasan yang membuat beliau memang cocok tepat untuk memimpin bangsa ini pada tahun 2024 ke atas sebagai presiden," katanya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini diolah dari TribunSumsel.com dan TribunJambi.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.