IKN Nusantara

Sudah Kantongi Proyek Rp 4,3 T, Hutama Karya Incar Lagi Pembangunan IKN Nusantara

Hutama Karya incar proyek jalan tol hingga hunian ASN dan Paspampres di IKN Nusantara

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

TRIBUNKALTIM.CO - Kontraktor-kontraktor BUMN masih mengincar proyek-proyek Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Diketahui, Pemerintah masih memiliki sejumlah paket proyek yang dilelang di IKN Nusantara.

Salah satu kontraktor raksasa BUMN, salah satunya Hutama Karya.

Dilansir dari Kontan, sampai saat ini, Hutama Karya telah mengantongi kontrak dari pembangunan IKN Nusantara sebesar Rp 4,39 triliun.

Manajemen Hutama Karya berujar, hingga saat ini pihaknya masih mengikuti beberapa tender dari proyek IKN lainnya, sehingga diproyeksikan nilai kontrak tersebut masih bisa bertambah.

“Hutama Karya saat ini masih mengikuti proses tender proyek-proyek IKN, baik untuk jalan tol, jalan feeder/jalan akses dan rumah susun ASN dan Paspampres,” kata EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo, belum lama ini.

Adapun, total nilai kontrak yang berhasil diperolah Hutama Karya dari proyek IKN adalah sebesar Rp 4,39 triliun.

Nilai kontrak tersebut terdiri atas tiga proyek yang meliputi pembangunan pelindung tumbukan kapal (fender) dan bangunan pelengkap Jembatan Pulau Balang sebesar Rp 3,33 triliun, Proyek pembangunan jalan tol IKN Segmen Karangjoang - KKT Kariangau (Rp 291 miliar), dan pembangunan bangunan gedung dan kawasan kantor Kementerian Koordinator 2 (Rp 266 miliar).

Baca juga: Temuan LSI Denny JA, Pemilih Anies Baswedan Kompak Tak Setuju Adanya IKN Nusantara

“Proyek fender dan bangunan pelengkap Jembatan Pulau Balang progres terkini (Juni 2023) sebesar 38,84 persen dengan target rencana rampung pada bulan Juni, 2024,” tuturnya.

Dia melanjutkan, kemudian ada proyek pembangunan Jalan Tol IKN Segmen Karangjoang - KKT Kariangau dengan nilai kontrak Rp 291 miliar memiliki progres terkini sebesar 5 persen.

Sedangkan untuk pembangunan bangunan gedung dan kawasan kantor Kementerian Koordinator 2 sedang dalam tahapan perampungan Design Eng Detail (DED).

Hutama Karya optimistis pembangunan IKN ini memiliki prospek bisnis cukup baik bagi perusahaan.

Untuk itu, pihaknya menargetkan untuk bisa mendapatkan proyek-proyek di IKN lainnya.

“Agar dapat berkontribusi mensukseskan pembangunan IKN yang akan menjadi magnet pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia,” imbuhnya.

Sementara, PT Waskita Karya melalui unit bisnisnya, Infrastructure II Division memenangkan tender untuk mengerjakan pembangunan proyek Jalan Feeder Distrik Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP IKN.

Nilai paket pekerjaan tersebut sebesar Rp 1,3 triliun.

Director of Operation II WSKT Dhetik Ariyanto menjelaskan dalam kontrak kerja, pembangunan pekerjaan ini membutuhkan waktu selama 390 hari dan diperkirakan akan selesai pada bulan Agustus 2024.

“Pembangunan proyek ini diiringi dengan sistem modernisasi BIM (Building Information Modeling) agar mempercepat dan mempermudah kami dalam menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan target yang ditentukan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (7/7).

Proyek ini terbagi menjadi enam bagian jalan yang akan dikerjakan.

Jalan yang akan dikerjakan yaitu Jalan Grande, Jalan Akses Grande, Jalan Plaza Seremoni, Jalan Plaza Sipil, Jalan Distrik Bhineka dan Jalan Distrik Rumah Tapak.

Saat ini WSKT tengah mengerjakan beberapa proyek IKN.

Antara lain, proyek Jalan Tol IKN Ruas 5A, proyek Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, Gedung Sekretariat Presiden dan fasilitas gedung penunjang, proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 3, proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 4 dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, 3. (*)

 

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved