Pilpres 2024

Survei Elektabilitas Capres Terbaru: Anies dan Ganjar Masih Tak Berkutik di Bawah Dominasi Prabowo

Survei elektabilitas Capres 2024 terbaru: Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo masih tak berkutik di bawah dominasi Prabowo Subianto.

Kompas.com/Dok Humas Pemprov Jareng/IST
Sederet survei mengenai elektabilitas bakal calon presiden (Bacapres) 2024 dari sejumlah lembaga survei, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. 

Maka dari itu, kepemimpinan Indonesia selanjutnya mesti dan wajib melanjutkan estafet kepemimpinan sebelumnya.

"Jangan kira pemimpin selanjutnya bisa menyelesaikan semuanya dalam 5-10 tahun.

Kira-kira buruh 40 tahun, jadi kalau beliau sudah merintis 10 tahun berarti sisa 30 tahun lagi," tandasnya.

Berkah Kedekatan dengan Jokowi

Sementara itu, naiknya elektabilitas Prabowo menurut pengamat karena adanya berkah kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menegaskan pilihan politik Presiden Jokowi untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin mengarah ke Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Dia tak ragu menyebut hal itu turut menjadi faktor melejitnya elektabilitas Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres).

Baca juga: Hasil Survei Capres 2024: Prabowo di Atas Angin, Ganjar Belum Punya Sosok Cawapres Bisa Angkat Suara

“Sikap politik Jokowi belum sepenuhnya kepada Ganjar Pranowo karena apapun pada saat yang bersamaan pendukung Prabowo Subianto dan Gerindra mengeklaim pilihan politik Jokowi di 2024 mengarah kepada Prabowo,” kata Adi.

“Dan itu yang menjelaskan kenapa elektabilitas Prabowo Subianto relatively naik sekarang begitu ketat dengan Ganjar Pranowo,” sambung Adi.

Menurut dia elektabilitas Prabowo Subianto yang meroket belakangan ini merupakan berkah politik dari kedekatan dengan Jokowi.

Sebagai sosok menteri andalan, Prabowo Subianto kerapkali mendampingi kegiatan Jokowi secara langsung.

“Artinya ada berkah politik yang didapatkan oleh Gerindra dan efek kemesraan dan kedekatan yang selalu ditunjukkan Jokowi dengan Prabowo Subianto dalam kondisi begini,” terang Adi.

Maka dari itu, dia menegaskan jika situasi seperti ini terus berlanjut hingga Februari 2024 mendatang, Ganjar Pranowo dan juga PDIP akan dirugikan. Hal itu karena Presiden Jokowi tidak sepenuh hati mendukung PDIP.

“Yang dirugikan tentu Ganjar Pranowo tentu PDIP, karena dianggap Jokowi itu tidak sepenuhnya ke PDIP dan Ganjar Pranowo,” ucap Adi.

Karena diketahui, elektabilitas Prabowo Subianto belakangan ini menunjukkan tren positif. Hal itu terlihat dari survei yang diadakan oleh Indonesia Political Opinion (IPO).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved