Pilpres 2024
Yenny Wahid Ungkap Keputusannya soal Jadi Bakal Cawapres Anies Baswedan, Profil Putri Kedua Gus Dur
Yenny Wahid ungkap keputusannya saat ini soal jadi bakal calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan, simak juga profil putri kedua Gus Dur ini.
Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Ikbal Nurkarim
Yenny Wahid merupakan salah seorang politikus Indonesia dan merupakan aktivis Nahdlatul Ulama.
Wanita pemilik nama Zannuba Ariffah Chafsoh ini lahir pada tanggal 29 Oktober 1974.
Baca juga: Keunggulan Yenny Wahid Diungkap Nasdem untuk Jadi Cawapres Anies Baswedan, Demokrat Angkat Bicara
Sosok yang sering disapa dengan “Mbak Yenny” ini merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Gus Dur dan juga Sinta Nuriyah.
Dalam hal pendidikan, Yenny Wahid diketahui pernah bersekolah di SMA Negeri 28 Jakarta serta menempuh pendidikan Psikologi di Universitas Indonesia (UI).
Namun dirinya tak lama mengenyam pendidikan di Universitas Indonesia.
Akhirnya, dirinya memutuskan untuk keluar dari Universitas Indonesia dan lanjut berkuliah jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) di Universitas Trisakti.
Bahkan selain itu juga, Yenny Wahid pun tercatat melanjutkan pendidikan gelar Magister Administrasi Publik dari Universitas Harvard di bawah beasiswa Mason.

Yenny Wahid pun sempat berprofesi sebagai wartawan yang memilki tugas khusus di Timor-Timur dan Aceh mendampingi ayahnya Gus Dur.
Bahkan, dalam tugasnya tersebut sebagai wartawan, ia berhasil membuat liputan pasca-referendum.
Dan akhirnya, Yenny mendapatkan anugerah Walkley Award berkat liputannya tersebut.
Bukan hanya di situ saja, kiprahnya dalam bidang jurnalistik ini pun juga ditunjukkan ketika ia meliput Jakarta menjelang Reformasi 1998.
Setelah terpilihnya sang ayah yaitu Gus Dur yang terpilih sebagai Presiden RI ke-4, Yenny Wahid selalu mendampingi sang ayah dengan menduduki Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.
Dalam masa pemerintahan SBY, Yenny Wahid pun diangkat menjadi staf khusus bidang komunikasi politik selama satu tahun.
Dirinya tak lama menjabat sebagai staf khusus tersebut dikarenakan adanya perbedaan kepentingan dengan jabatannya sebagai Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.
Baca juga: Bursa Pilpres 2024: Plus Minus Anies Baswedan Pilih Yenny Wahid Sebagai Cawapres
Namun tak lama, di tahun 2008 dirinya didepak dari PKB oleh Muhaimin Iskandar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.