Pilpres 2024
Jelang Apel Siaga Perubahan, Survei Terbaru Cawapres Anies, Bukan Yenny Wahid atau AHY yang Unggul
Jelang Apel Siaga Perubahan yang akan digelar Minggu (16/7/2023), berikut survei terbaru cawapres Anies. Bukan Yenny Wahid atau AHY yang unggul
TRIBUNKALTIM.CO - Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres akan menggelar Apel Siaga Perubahan di Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (16/7/2023).
Jelang Apel Siaga Perubahan, berikut hasil survei terbaru cawapres Anies Baswedan, di antara sejumlah nama yang beredar, ternyata bukan Yenny Wahid ataupun AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono yang lebih unggul.
Banyak pihak yang menduga Anies Baswedan akan mengumumkan sosok cawapres yang akan mendampinginya saat Apel Siaga Perubahan tersebut.
Namun Partai Nasdem mengatakan tidak ada pengumuman cawapres Anies Baswedan saat Apel Siaga Perubahan.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan agenda yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) itu hanya untuk konsolidasi para kader di internal NasDem.
Rabu (12/7/2023) Ahmad Ali saat jumpa pers di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta mengatakan, "Tanggal 16 itu kegiatan konsolidasi bukan kegiatan koalisi.
Kegiatan konsolidasi internal partai, itu memang tidak pernah mengagendakan pengumuman cawapres."
Selanjutnya, Ali juga mengaku bahwa sejauh ini NasDem sudah tidak lagi tertarik untuk membahas siapa sosok cawapres tersebut.
Sebab sejatinya seluruh partai politik yang berada di Koalisi Perubahan sudah memandatkan nama cawapres itu kepada Anies Baswedan.
"Tapi sekali lagi kita partai Nasdem tidak pernah masuk pada ruang itu (berbicara Cawapres), karena itu adalah mandat yang sudah diserahkan pada mas Anies Baswedan," kata Ali seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul NasDem: Tak Ada Pengumuman Nama Cawapres Anies Baswedan dalam Apel Siaga Perubahan di GBK.
Sementara itu, survei terbaru cawapres Anies Baswedan yang baru saja dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI), Selasa (11/7/2023) menunjukkan dari sejumlah nama yang beredar bukan AHY atau Yenny Wahid yang bakal mendongkran raihan suara.
Baca juga: Deklarasi Cawapres Anies Baswedan Tunggu Sikap Prabowo dan Ganjar, Pengamat: Masih Tarik Ulur
Dalam survei tersebut, bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dibuat simulasi dengan tiga sosok yang potensi mendampingi sebagai cawapres.
Adapun sosok tersebut yakni AHY, Yenny Wahid, dan Khofifah Indar Parawansa.
Dari hasil itu, Anies Baswedan lebih mujur jika berpasangan dengan Khofifah Indar Parawansa yakni berhasil meraup suara 21,0 persen dari responden LSI.
"Lebih mujur jika Anies berpasangan dengan Khofifah," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat menyampaikan hasil surveinya, Selasa (11/7/2023), dilansir dari TribunSumsel.com di artikel berjudul Ternyata Bukan AHY atau Yenny Wahid, Ini Sosok Bakal Cawapres Anies yang Lebih Unggul Versi LSI.
Survei LSI mendapatkan bila Anies Baswedan berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hanya meraup 19,7 persen.
Sementara jika dipasangkan dengan Yenny Wahid, perolehan suara Anies Baswedan lebih merosot lagi yakni hanya 18,2 persen.
"Anies-Khofifah 21,0 persen, Anies-AHY 19,7 persen, Anies-Yenny Wahid 18,2 persen. Anies berpasangan dengan Khofifah lebih unggul," kata Djayadi.
Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada periode 1-8 Juli 2023.
Baca juga: Terbaru Hasil Survei Capres 2024: Ganjar Pranowo Dominasi Elektoral di Surabaya, Anies dan Prabowo?
Adapun target populasi survei ini merupakan warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Seluruh populasi yang dipilih merupakan mereka yang memiliki telepon atau cellphone yakni sekitar 83 persen dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel terhadap populasi itu sendiri dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) atau teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD tersebut sebanyak 1242 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Adapun margin of error (MoE) dalam survei ini diperkirakan kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Kriteria Cawapres Anies
Sementara ini menurut Ahmad Ali, yang justru menjadi pembahasan di internal Koalisi Perubahan dan Anies Baswedan adalah menetapkan cawapres yang cocok untuk maju dilihat dari kriterianya.
Ali membeberkan kriteria sosok yang nantinya bakal diusung oleh Koalisi Perubahan sebagai cawapres.
Baca juga: Anies Baswedan Cari Prabowo Subianto Jadi Sinyal Politik? Tengok Satu Kata Ganjar Buat Capres NasDem
Pertama, kata dia, wakil presiden yang akan mendampingi Anies Baswedan haruslah orang yang bisa membantu pemenangan.
"Jadi, wakil presiden itu adalah orang yang bisa membantu pemenangan atau perolehan suara," kata dia.
Kedua, calon tersebut harus mampu menjaga keseimbangan koalisi.
Ketiga, calon wakil presiden yang akan diusung adalah orang yang bisa membantu presiden melaksanakan visi misinya ketika terpilih menjadi presiden.
"Tiga kriteria itu yg harus kita coba breakdown," ucap dia.
Atas hal itu, ihwal pengumuman nama cawapres dari Koalisi Perubahan saat ini sudah pada penetapan dari Anies Baswedan.
Sebab kata dia, hanya Anies selalu capres yang mengetahui potensi seorang sosok untuk maju mendampingi.
"Hari ini tidak ada satu orang pun yang berhak mewakili Anies untuk mengatakan tentang kapan, di mana, siapa, calon wakil presiden, kapan diumumkan wakil presiden, selain Anies Rasyid Baswedan," tukas dia.
Profil Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Tegistha atau Khofifah Indar Parawansa adalah Gubernur Jawa Timur (Jatim) saat ini.
Politisi yang satu ini juga pernah menduduki sejumlah jabatan seperti Wakil Ketua DPR RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan, hingga Menteri Sosial.
Dia menjadi Gubernur Jawa Timur perempuan pertama yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo.
Dia dilantik bersama pasangannya Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak pada Rabu (13/2/2019) di Istana Negara, Jakarta, untuk periode 2019-2024.
Disadur dari TribunnewsWiki.com, Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya, Jawa Timur, 19 Mei 1965.
Dia terlahir dari keluarga sederhana di kawasan perkampungan daerah Wonocolo, Surabaya.
Ayahnya bernama H Achmad Ra’i, dulunya seorang petani dan peternak sapi perah.
Sedangkan sang Ibu, Hj Rochmah hanya seorang ibu rumah tangga biasa.
Khofifah Indar Parawansa ketika masih muda pernah berjualan es lilin keliling kampung dari kelas empat hingga kelas enam Sekolah Dasar (SD).
Khofifah Indar Parawansa juga memiliki hobi mencari ikan dan kerang di sungai Jemursari, Wonocolo.
Khofifah Indar Parawansa kecil sering berganti cita-cita, mulai dari pembaca berita televisi, hingga menjadi pejabat.
Keinginan Khofifah Indar Parawansa menjadi pejabat dikarenakan semasa sekolah diberitahu oleh gurunya hanya pejabatlah yang dapat masuk ke dalam kubus Kakbah.
Meskipun kini tampil sebagai sosok yang feminim, Khofifah Indar Parawansa ketika muda sebenarnya tomboi dan aktif.
Masa muda Khofifah Indar Parawansa gemar naik gunung mulai dari gunung Batok di Bromo hingga gunung Semeru, Jawa Timur.
Selain itu Khofifah Indar Parawansa juga seorang pembalap yang hobi kebut-kebutan, bahkan mahir mengganti sendiri ban mobil yang bocor.
Khofifah Indar Parawansa memiliki suami bernama Ir H Indar Parawansa.
Pasangan tersebut dikaruiniai empat orang anak yaitu Fatimah Sang Mannagalli Parawansa, Jalaluddin Mannagalli Parawansa, Yusuf Mannagalli Parawansa, Ali Mannagalli Parawansa.
Sang suami telah meninggal dunia pada 15 Januari 2014 karena penyakit gula dan gagal jantung.
PERJALANAN KARIER
Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPR RI (1992–1997)
Pimpinan Komisi VIII DPR RI (1995–1997)
Anggota Komisi II DPR RI (1997–1998)
Wakil Ketua DPR RI (1999)
Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa MPR RI (1999)
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan (1999–2001)
Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (1999–2001)
Ketua Komisi VII DPR RI (2004–2006)
Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004–2006)
Anggota Komisi VII DPR RI (2006)
Menteri Sosial Kabinet Kerja (2014–2018)
Gubernur Jawa Timur (2019-2024)
Baca juga: Anies Baswedan Heran Selalu Ditanya soal IKN Nusantara, Kok Tidak Ditanyakan Bagaimana Pangan Murah?
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.