Berita Nasional Terkini
Kontroversi Al-Zaytun Bertambah, Panji Gumilang Diduga Doktrin dan Lecehkan Pegawai Gudang Beras
ontroversi demi kontroversi terus bermunculan seiring dengan penyelidikan Bareskrim Polri terhadap pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang
TRIBUNKALTIM.CO - Kontroversi demi kontroversi terus bermunculan seiring dengan penyelidikan Bareskrim Polri terhadap pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang.
Setelah banyaknya tudingan yang ditujukan ke Panji Gumilang, kini pimpinan ponpes Al-Zaytun itu diduga melakukan pelecehan seksual.
Panji Gumilang dituding melakukan pelecahan seksual terhadap pegawainya di lingkungan ponpes Al-Zaytun.
Dugaan pelecehan seksual itu turut diungkap mantan wali santri Ponpes Al-Zaytun dan eks anggota NII KW9, Leny Siregar.
Dalam kanal YouTube METRO TV, Leny Siregar bahkan membongkar bukti dugaan pelecehan seksual di lingkungan Ponpes Al-Zaytun.
Ia mengaku memiliki bukti berupa rekaman suara dan video.
"Kalau ditanya pendapat saya ya benar karena saya sudah mendengar langsung voice note yang saya yakini itu suaranya dia, pimpinan pesantren, PG, kepada korbannya," ucap Leny.
"Saya juga melihat satu video percakapan yang ada di sana terdapat kode untuk mengajak berhubungan," imbuhnya.
Baca juga: Terang-terangan! Mahfud MD Bongkar Hubungan Panji Gumilang, NII dan Money Laundry Rp 16 Triliun
"Kalau orang dewasa pasti mengerti, jadi itu menguatkan voice note sebelumnya," lanjut Leny.
Setelah kontroversi Ponpes Al-Zaytun mencuat, Leny turut berharap dugaan pelecehan seksual di lingkungan pesantren segera diungkap.
Menurut Leny, korban pelecehan tersebut adalah seorang pegawai di Ponpes Al-Zaytun.
"Korban pegawai yang ditempatkan jauh dari lingkungan pesantren, jadi di belakang, gudang beras," ujar Leny.
Ironisnya, kata Leny, Panji Gumilang diduga memberi doktrin agar korban menurut saat dilecehkan.
Dalam seminggu, bahkan korban bisa diminta melayani berkali-kali.
Baca juga: Terbaru! Pernyataan Mahfud MD Soal Ponpes Al Zaytun, Kuliti Sejarah Panji Gumilang dan Singgung NII
"Awalnya korban cerita ke saya bahwa dia dipaksa dan ada dokterin yang harus patuh apa pun yang diserukan pimpinan pesantren," ucap Leny.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.