Pilpres 2024
Bukan Ganjar, Budiman Sudjatmiko Sebut Hanya Prabowo yang Bisa Satukan Kaum Nasionalis
Bukan Ganjar Pranowo, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menyebut Prabowo Subianto yang mampu menyatukan kaum nasionalis.
Namun, Budiman mengaku terselamatkan dengan masuk penjara.
Sebab, sejumlah rekannya menjadi korban penculikan kala itu.
Bagi Budiman, Gus Dur adalah penyelamatnya.
Baca juga: Prabowo dan Budiman Sudjatmiko Saling Puji, Ganjar Bicara Pertemuan Politisi PDIP - Capres Gerindra
"Saya kebetulan dulu, saya dan teman-teman saya mendapatkan amnesti Gus Dur dari penjara tahun 1999."
"Artinya, tanda tangan Presiden Abdurrahman Wahid lah yang membebaskan saya dari kemungkinan melewati penjara selama 13 tahun sehingga hanya 3,5 tahun saya melewatinya, karena amnesti yang diberikan oleh Presiden Abdurrahman Wahid."
"Artinya secara personal seperti itu," ujarnya saat Haul ke-13 Gus Dur pada 17 Desember 2022, dikutip dari situs resmi NU.
Budiman Sudjatmiko merupakan mantan anggota DPR RI.
Ia menjadi anggota DPR Fraksi PDIP selama dua periode yakni sejak 2009 hingga 2019.
Ia berangkat dari dapil dapil Jawa Tengah VIII yang meliputi Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Banyumas.
Pada Pemilu 2019 lalu, Budiman Sudjatmiko gagal untuk mempertahankan kursinya di Senayan.
Saat itu, Budiman maju sebagai Caleg DPR RI dari Dapil Jawa Timur VII meliputi Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan dan Ngawi.
Sebelum menjadi anggota DPR, Budiman Sudjatmiko merupakan seorang aktivis yang menentang Orde Baru.
Berdasarkan data di laman resmi KPU, Budiman Sudjatmiko lahir di Cilacap, 10 Maret 1970.
Baca juga: Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo, Reaksi Puan Maharani: Silaturahmi Enggak Ada Salah
Setelah lulus dari SMAN 5 Bogor, Budiman diterima di Universitas Gajah Mada.
Semasa kuliah di UGM ini, Budiman terlibat dalam gerakan politik mahasiswa.
Dikutip dari Tribunnewswiki, tahun 1996, Budiman Sudjatmiko mendeklarasikan Partai Rakyat Demokrasi (PRD) Partai Rakyat Demokratik.
Dari pembentukan partai tersebut, Budiman Sudjatmiko dipenjara oleh pemerintah Orde Baru dan divonis 13 tahun penjara.
Partai Rakyat Demokratik dianggap menjadi dalang yang memicu kerusuhan di Jakata pada 27 Juli 1996.
Setelah dibebaskan, Budiman Sudjatmiko menempuh studi di bidang Ilmu Politik di Universitas London.
Serta melanjutkan kuliah masternya di Universitas Cambridge.
Kembali ke Indonesia, Budiman Sudjatmiko bergabung dengan PDI Perjuangan.
Budiman Sudjatmiko juga membentuk organisasi REPDEM (Relawan Perjuangan Demokrasi).
Kemudian pada tahun 2009, Budiman Sudjatmiko terpilih sebagai anggota DPR RI dengan dapil Jawa Tengah.
Baca juga: Bantah Budiman Sudjatmiko, M Qodari Bocorkan Pentingnya Jokowi Jabat 3 Periode
Pada Pilpres 2019 lalu, Budiman ditunjuk menjadi Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Riwayat jabatan Budiman Sudjatmiko, dikutip dari TribunnewsWiki.com:
- Ormas Badan Pemenangan Presiden;
- Koordinator Devisi Pendidikan dan Promosi Reformasi Agraria (1992-1994);
- Ketua Umum Partai Rakyat Demokrat (1996-2001);
- Divisi Ormas Badan Pemenangan Presiden PDIP (1996-2001);
- Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) (2007-2010);
- Anggota DPR RI (2009-2014);
- Anggota DPR RI (2014-2019);
- Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi Ma’ruf Amin (2018). (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.