Mengenal Singa Tuha, Penjaga Erau Adat Benua Tuha di Desa Sabintulung Kukar

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Desa Sabintulung, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur memulai Pesta Erau Adat Benua Tuha.

Berjarak 99 kilometer dari pusat Kota Raja, Desa Sabintulung merupakan tanah sakral tertua di wilayah Kesultanan Kutai.

Keberadaan Desa Sabintulung bisa ditempuh dengan 4 jam perjalanan jalur darat.

Masyarakat bisa menggunakan jalur darat dengan menyebrangi Sungai Sebulu.

Baca juga: Mengenal Tradisi Erau Adat Benua Tuha yang Bakal Digelar di Desa Sabintulung Kukar, Selama 7 Hari

Kepala Desa Sabintulung, Arta menuturkan, keberlangsungan Erau Adat Benua Tuha ini senantiasa terjaga berkat peran pendahulu.

Mereka diberi amanah oleh masyarakat desa sebagai petinggi kampong dengan sebutan gelar 'Singa Tuha'.

Pada erau di masa lampau, Singa Tuha ini juga disebut sebagai petinggi sekaligus pemangku adat kepala desa.

Namun, banyak Singa Tuha yang sudah lebih dulu wafat. Maka keturunan Singa Tuha itulah yang akhirnya diangkat dengan gelar Singa Muda.

Baca juga: Potensi Anyaman Purun di Desa Sabintulung Kukar Bisa Topang Perekonomian Warga

"Jadi itu dari kakek boyok saya, kakek saya, bapak saya yang menjabat keturunan Singa Tuha, hingga Singa Muda. Termasuk saya ini,” kata Arta, Kamis (20/7/2023).

Pelaksanaan Erau Adat Benua Tuha berlangsung selama tujuh hari, sejak 15-22 Juli 2023. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang terselenggara di Kutai Kartanegara.

Selama 7 hari, terdapat kegiatan sakral atau prosesi adat istiadat yang berbeda-beda. Prosesi ini disebut dengan adat Belian

"Itu acara sakralnya. Hanya saja Erau Adat Benua Tuha tidak ada belimbur. Memang, sebelum Erau Tenggarong, Erau Sabintulung dilaksnakan lebih dulu," jelasnya.

Kukar Lestarikan Budaya

Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berupaya melestarikan dan memajukan adat istiadat wilayah Kutai dengan program Kukar Berbudaya dan Kukar Kaya Festival (K3F).

Program Kukar Berbudaya bertujuan agar seluruh wilayah Kukar menjadi pusat penggerak budaya, tradisi, adat istiadat dan pengembangan karya seni yang bernilai tinggi.

Sementara Kukar Kaya Festival (K3F) menginginkan agar seluruh wilayah di Kukar menggenapi pelaksanaan even 100 festival.

Gelaran festival ini bertujuan untuk membangkitkan kembali perekonomian masyarakat dan UMKM agar terus berkembang.

Baca juga: Pesan Wabup Rendi Solihin, Lestarikan Erau Adat Benua Tuha di Desa Sabintulung Kutai Kartanegara

Motifnya tidak semata-mata hanya untuk melestarikan khasanah budaya lokal, nilai-nilai tradisi, atau mengembangkan wisata daerah yang khas dan unik.

"Melainkan di dalamnya ada semangat untuk membangkitkan ekonomi rakyat," kata Bupati Kukar Edi Damansyah.

Melalui pelaksanaan Erau Adat Benua Tuha Desa Sabintulung, Pemkab Kukar mengimbau agar seluruh elemen masyarakat mendukung penuh kegiatan ini.

Terutama generasi muda di Desa Sabintulung, harus turut menjaga kelestarian adat dan budaya desanya yang teraktualisasi dalam beragam kesenian.

Bergerak secara nyata untuk mengenalkan potensi keanekaragaman budaya di desanya hingga dapat dikenal secara luas melalui kekhasan dan keunikannya.

Lebih lanjut, Pemkab Kukar memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kecamatan Muara Kaman dan Pemerintah Desa Sabintulung yang telah menyiapkan acara dengan baik.

Selain perhelatan adat dan budaya, Erau Adat Benua Tuha Desa Sabintulung ini juga dimeriahkan dengan perlombaan olahraga tradisional, musik, dan pentas seni.

Diyakini, jika even semacam ini dapat dilaksanakan secara serius dan terus menerus maka akan berpotensi menggerakkan perekonomian masyarakat dan meningkatkan pendapatan daerah dan desa. (*)