IKN Nusantara

Belum Pernah Ada Istana Presiden di Dalamnya Ada Hutan, Hanya di IKN Nusantara

Belum pernah ada Istana Presiden di dalamnya ada hutan, hanya di IKN Nusantara

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Jofan Giantirta

TRIBUNKALTIM.CO - Seniman I Nyoman Nuarta merancang Istana Presiden di IKN Nusantara atau Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur secara unik.

Selain diselubungi patung garuda, di dalam Istana Presiden di IKN nanti juga ada hutan.

Dilansir dari Tribunnews.com, bentuk Kantor Presiden di IKN akan banyak pohon di dalamnya sehingga tampak begitu sejuk.

Menurut Nyoman, gagasan seperti ini memang belum pernah ada istana di dalamnya ada hutan.

"Dari bentuknya memang belum ada, cara mendinginkan gedungnya juga belum ada dengan pohon asli dari dalam dan mengundang angin dari luar," kata Nyoman Nuarta.

Baca juga: Agar Tertata, Ganjar Pranowo Sebut Pembangunan IKN Nusantara Tak Boleh Tergesa

Pada bagian bilah-bilah selubung garuda ini memiliki bentuk bolong-bolong sehingga menghadirkan angin natural yang sepoi-sepoi.

"Impian yang diharapkan adalah begitu angin masuk akan pecah menjadi angin halus," katanya lagi.

Diketahui, Desain final Istana Presiden di IKN Nusantara sudah mendapat restu Presiden Jokowi.

Dilansir dari Kompas.com, Nyoman Nuarta, sang desainer, mengatakan basic design Istana Negara telah menjadi desain terakhir yang siap diwujudkan.

“Artinya desain yang saya presentasikan di hadapan Bapak Presiden, sudah tidak bisa lagi diubah.

Sudah final sebagai desain istana kepresidenan,” kata Nyoman dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (05/01/2022).

Nyoman menjelaskan proses disetujuinya desain tersebut diawali pada 3 Januari 2022.

Nyoman yang juga Budayawan asal Bali ini menceritakan salah satu yang menarik dalam pembahasan mengenai desain Kompleks Istana Garuda yaitu ketika Presiden Jokowi bertanya terkait luasan ruang terbuka hijau berupa botanical garden yang dinilai kurang luas.

“Pak Presiden bilang kenapa terlihat sempit ya? Saya katakan, area yang diberikan berangkat dari 32 hektar, tetapi sudah diperluas menjadi 55 hektar," kata Nyoman.

Atas hal ini, Jokowi langsung meminta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk menambah luasan area menjadi 100 hektar.

"Pak Presiden malah tanya saya, Pak Nyoman maunya berapa luas? Saya bilang harusnya 100 hektar, masa area kompleks istana kepresidenan lebih kecil dari area Garuda Wisnu Kencana,” tuturnya.

Baca juga: Pemasang Selubung Garuda Istana Presiden di IKN Nusantara Punya Sertifikat Memanjat

Namun, agar tidak menimbulkan salah persepsi, luasan 100 hektar yang dimaksud adalah ruang terbuka hijau (RTH) berupa hutan dan botanical garden, yang terletak di kanan dan kiri bangunan Istana Garuda.

Jadi luasan bangunan Istana Garuda dan bangunan pendukung lainnya tetap, seperti yang direncanakan. Hanya ada tambahan luasan RTH, berupa hutan dan botanical garden.

"Nah dalam hitungan kami, luasan area terbangun hanya 8 persen, sedangkan sisanya 92 persen berupa ruang terbuka hijau,” lanjutnya.

Dengan konsep seperti ini, Nyoman menegaskan, keberadaan IKN di Penajem Paser Utara ini bertujuan untuk menghidupkan kawasan lahan yang terbengkalai alias bukan tujuan dekstruktif.

Nyoman mengaku telah berkoordinasi dengan tim dari Kementerian PUPR untuk menentukan area yang akan dimanfaatkan sebagai perluasan RTH. (*)

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved