Berita Balikpapan Terkini

Asma tak Lagi Antre LPG 3 Kg di Balikpapan, Pakai Jargas Sejak 2021 Sebulan Hanya Habiskan Rp70 Ribu

Sejak 2021 lalu, Asma yang merupakan warga RT kawasan Muara Rapak, Balikpapan Utara sudah menikmati jaringan gas (Jargas)

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Ilustrasi- Sejak 2021 lalu, Asma yang merupakan warga RT kawasan Muara Rapak, Balikpapan Utara sudah menikmati jaringan gas (Jargas) 

Selain itu, saat ia mencium bau gas di area dapur, Asma langsung menghubungi teknisi sehingga segera ditangani dengan cepat.

Bahkan, keluarganya juga telah diedukasi untuk mematikan dua aliran gas yang terhubung pada meteran dan kompor sebagai langkah utama saat bau gas tak mengenakkan tercium.

"Dia kan pakai pipa, kita gak bisa ngedeteksi rusaknya dimana. Kalau gas LPG, kalau ada apa-apa kita tinggal keluarkan gasnya. Kalau jargas, kita gak bsa ngedeteksi. Jadi kalau ada bau gas, kita matikan keran gasnya. Baru panggil teknisi," terangnya.

Namun, hingga saat ini Asma mengaku sangat nyaman menggunakan jaringan gas rumah tangga. Sebab, ia dan keluarga telah mendapati edukasi dari pihak pengelola terkait jaringan gas rumah tangga.

"Kalau alirannya mati, paling cuma beberapa jam. Kalau emang mau masak, saat itu alternatifnya beli makan diluar aja. Cuman gak terlalu lama aliran jargasnya berhenti," pungkasnya. 

Bupati PPU Upayakan Jargas Bertambah

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur (Kaltim) mengupayakan penambahan jaringan gas atau jargas baru untuk masyarakat Penajam Paser Utara

Masyarakat dinilai membutuhkan jargas, terlebih ditengah kondisi kelangkaan gas elpiji saat ini.

Bupati Penajam Paser Utara, Hamdam mengatakan, pihaknya sudah mengusulkan untuk menambah jaringan gas di Penajam Paser Utara.

Namun, kebijakan penambahan jargas saat ini sudah tidak ada di pusat dalam hal ini Kementerian ESDM.

"Jargas ini sebenarnya kita lagi berupaya untuk menambah, cuma kita punya koneksi disana sudah tidak ada," ungkapnya kepada TribunKaltim.co pada Selasa (18/7/2023).

Bupati Hamdam menjelaskan bahwa jika memungkinkan untuk usulan jargas di Penajam Paser Utara diakomodir pusat, maka mekanisme pemberiannya berubah.

Yakni tidak lagi langsung diberikan, tetapi melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Skema tersebut saat ini masih dikaji oleh pusat, apakah cocok diterapkan di Penajam Paser Utara atau tidak.

"Itu skemanya lagi dikaji," ucap Hamdam.

Baca juga: Sebut Lebih Irit, Sebagian Warga Bontang Pilih Elpiji 3 Kilogram Dibanding Pakai Jargas

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved