Berita Paser Terkini
Bupati Paser Sambut Baik Kehadiran IMPACT dalam Program Rehabilitasi dan Restorasi Mangrove 250 Ha
Pemkab Paser menyambut baik program rehabilitasi dan restorasi mangrove, yang dijalankan Indika Energy Mangrove Program in Action (Impact).
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Pemkab Paser menyambut baik program rehabilitasi dan restorasi mangrove, yang dijalankan Indika Energy Mangrove Program in Action (Impact).
Terdapat empat desa yang menjadi target restorasi dan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Paser, meliputi Desa Lori, Sungai Langir, Tajur dan Pasir Mayang, dengan luas lahan keseluruhan mencapai 250 hektar, Jumat (28/7/2023).
Bupati Paser Fahmi Fadli mengharapkan, dengan adanya program dari Impact dapat menjaga kelestarian ekosistem mangrove di Bumi Daya Taka.
Baca juga: Wamenkeu dan Kepala BGRM Datang ke Muara Badak, Lihat Langsung Rehabilitasi Mangrove di Kaltim
"Meskipun tidak memiliki kewenangan dalam hal kawasan, namun pemerintah daerah tetap konsisten menjaga kelestarian lingkungan," terang Fahmi.
Dikatakan, banyak wilayah di Paser yang memiliki potensi untuk bisa dijadikan sebagai lokasi pelestarian mangrove.
"Sepanjang wilayah pesisir kita ini berpotensi untuk dijadikan kawasan mangrove, kurang lebih ada 85 kilometer," tandasnya.
Sementara itu, CEO Indika Nature Leonardus Herwindo berkomitmen mendukung upaya pemerintah dalam mencapai Netral Carbon tahun 2060.
"Salah satunya yang kami lihat sangat penting dan strategis adalah ekosistem mangrove, selain memberikan dampak positif terhadap lingkungan, tentunya masyarakat di sekitarnya juga akan mendapatkan benefit dari sisi ekonomi maupun peningkatan dari kehidupan sosial mereka," terangnya.
Baca juga: Tanam Mangrove di Sotek Penajam, Wujud Kerjasama Rehabilitasi Mangrove Indonesia-Norwegia
Untuk wilayah Kaltim, khsusnya Kabupaten Paser dinilai sangat strategis untuk pengembangan ekosistem mangrove.
"Kami selalu konsisten untuk memberikan energi bagi masa depan yang berkelanjutan, tentunya kami ingin memberikan warisan atau legecy yang baik bagi masa depan terhadap generasi kita yang ada," tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Direktur Eksekutif Program Impact, Chintya Dian Astuti mengatakan pihaknya masuk di areal Kaltim lantaran wilayahnya sangat memungkinkan untuk restorasi dan rehabilitasi mangrove.
"Khusus Desa Lori dan Sungai Langir, ada sekitar 5 spesies yang kami temukan dan setiap daerah memiliki endemik yang berbeda-beda," terangnya.
Baca juga: Kaltim Dukung Percepatan Rehabilitasi Mangrove, Peroleh Manfaat Ekonomi dan Tangkal Tsunami
Ke depannya, pihaknya tidak hanya melakukan penanaman saja melainkan akan mencakup seluruh aspek dari sosial ekonomi.
Utamanya melibatkan masyarakat maupun kelompok, baik dari segi gender dan peningkatan kehidupan masyarakat dari keberadaan mangrove yang ditumbuhkan kembali.
"Kami berharap, Desa Lori dan Sungai Langir dapat menjadi replikasi untuk lokasi lainnya karena kedua desa itu berada di kawasan cagar alam dan HPL. Ini bisa menjadi percontohan, bagaimana mangrove jika berada di kawasan hutan," tutup Chintya.
Sekedar diketahui, dalam rangka memperingati Hari Mangrove Internasional Impact telah melaksanakan Mangrove Thought Leaders Discussion pada 27 Juli lalu dengan melibatkan Pemerintah Kabupaten Paser. (*)
20 SMP di Paser Mulai Terima Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial |
![]() |
---|
Puluhan Pelaku Usaha di Paser Ikuti Bimtek LKPM untuk Dorong Investasi Daerah |
![]() |
---|
Atlet Balap Motor Paser Mulai Latihan di Sirkuit Baru Jelang Motoprix Region C |
![]() |
---|
Pemkab Paser Tegaskan Komitmen Daerah Dalam Meningkatkan Iklim Investasi Daerah |
![]() |
---|
Bupati Paser Sebut Banyak Kinerja PPPK Tahap Pertama Menurun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.