Kabar Artis
Sosok Vivian Jenna Wilson, Profil/Biodata Anak Elon Musk yang Jadi Transgender Terkaya di Dunia
Inilah profil/biodata Vivian Jenna Wilson, anak Elon Musk yang ikut disorot karena 'ulah' sang ayahnya.
Musk men-twit bahwa gagasan mengubah logo menjadi "X" adalah untuk mewujudkan ketidaksempurnaan dalam diri kita semua yang membuat kita unik.
"Dan segera kami akan mengucapkan selamat tinggal pada merek Twitter dan, secara bertahap, semua burung," tulis Musk.
Baca juga: Apa Itu Threads IG yang Disebut Pesaing Twitter, Cara Kerja dan Perbedaannya dengan Apk Elon Musk
Dikutip dari cnbcnews.com, ada hari Minggu, CEO Twitter Linda Yaccarino mengatakan perubahan branding akan memperkenalkan poros utama untuk platform microblogging, yang menurutnya akan menjadi pasar untuk "barang, layanan, dan peluang" yang didukung oleh kecerdasan buatan.
"Ini adalah hal yang sangat langka - dalam hidup atau dalam bisnis - bahwa Anda mendapatkan kesempatan kedua untuk membuat kesan besar lainnya," cuitnya.
"Twitter membuat satu kesan besar dan mengubah cara kita berkomunikasi. Sekarang, X akan melangkah lebih jauh, mengubah alun-alun kota global."
Dia melanjutkan, "X akan menghubungkan kita semua dengan cara yang baru saja kita bayangkan."
Musk memberlakukan jam malam baru di alun-alun kota digitalnya bulan ini, sebuah langkah yang mendapat kritik tajam bahwa hal itu dapat mengusir lebih banyak pengiklan dan merusak pengaruh budayanya sebagai penentu tren.
Ambang batas tampilan tweet yang lebih tinggi adalah bagian dari layanan langganan $8 per bulan yang diluncurkan Musk tahun ini untuk meningkatkan pendapatan.
Pendapatan turun tajam sejak dia mengambil alih perusahaan dan memberhentikan sekitar tiga perempat tenaga kerja untuk memangkas biaya dan menghindari kebangkrutan.
Pada bulan Mei, Musk mempekerjakan Yaccarino, ketua periklanan dan kemitraan di NBC Universal, untuk memimpin platform tersebut.
Memikat pengiklan sangat penting untuk Musk dan Twitter setelah banyak yang melarikan diri pada bulan-bulan awal setelah pengambilalihannya.
Musk takut merusak merek dalam kekacauan yang dia buat.
Pengiklan telah berkurang karena perubahan yang dilakukan Musk yang memungkinkan lebih banyak konten kebencian berkembang dan menyinggung sebagian besar audiens platform.
Musk mengatakan pada akhir April bahwa pengiklan telah kembali, tetapi dia tidak memberikan rinciannya.
Twitter juga menghadapi persaingan dari aplikasi baru Meta, Threads, yang diluncurkan bulan ini. Itu telah dilihat sebagai alternatif bagi mereka yang masam di Twitter.
Utas sedang ditagih sebagai versi berbasis teks dari aplikasi berbagi foto Meta, Instagram, yang menurut perusahaan menawarkan "ruang baru dan terpisah untuk pembaruan waktu nyata dan percakapan publik."
Dalam lima hari pertama peluncurannya, 100 juta orang mendaftar ke Threads, kata kepala Instagram Adam Mosseri di Threads.
Baca juga: Scroll Twitter Dibatasi, Penjelasan Elon Musk Soal Penyebab dan Alasan Rate Limit Exceeded
Sebagai informasi, sejak Elon Musk mengakuisisi Twitter pada Oktober tahun lalu, platform media sosial itu mendapatkan tantangan dari kemunculan platform-platform baru.
Sebut saja Mastodon dan Bluesky, platform alternatif yang didukung oleh mantan CEO Twitter, Jack Dorsey.
Namun, Twitter tidak terancam akan kemunculan platform-platform tersebut.
Hal berbeda dialami oleh Threads. Pada hari perdana peluncurannya, Mark Zuckerberg melaporkan, sudah terdapat 30 juta pengguna yang mendaftar ke platformnya.
Bahkan, pada Kamis (6/7/2023) waktu setempat, Threads memuncaki daftar aplikasi gratis di iOS App Store.
Elon Musk kebakaran jenggot, ancam menuntut Meta atas aplikasi Threads barunya.
Perusahaan milik Mark Zuckerberg itu dianggap mencontek ide dari Twitter sehingga melanggar hak kekayaan intelektual.
Bahkan, pengacara yang mewakili Twitter dikabarkan telah mengirimkan surat ke CEO Meta, Mark Zuckerberg.
Dalam surat itu, Meta dituduh telah mencuri rahasia perusahaan dengan memperkerjakan mantan karyawan Twitter.
"Meta diduga telah melakukan penyalahgunaan rahasia dagang dan kekayaan intetlektual Twitter secara sistematis, disengaja, dan melanggar hukum," tulis surat yang dibuat pengacara Twitter, Alex Spiro, dikutip Jumat (7/7/2023) seperti dilansir Tribuntrends.com di artikel berjudul Logo Twitter Diganti Jadi X, Elon Musk Rebranding Besar-besaran : Selamat Tinggal Burung Biru.
Spiro mengatakan, Meta telah merekrot yang masih menyimpan dokumen dan perangkat elektronik berkaitan Twitter.
Karyawan tersebut diklaim telah berpartisipasi secara aktif dalam pengembangan Threads.
"Twitter berencana untuk menegakkan hukum terkait hak kekayaan intelektual perusahaan," tulis Spiro.
"Dan meminta Meta untuk segera berhenti menggunakan berbagai rahasia dagang atau rahasia informasi lain milik Twitter," sambung Spiro.
Laporan tersebut diperkuat oleh pernyataan pemilik Twitter, Elon Musk.
Melalui akun resmi Twitter-nya, Elon mengaku tidak bermasalah untuk bersaing, tapi tidak mentolerir kecurangan.
"Persaingan boleh saja, curang tidak," tulis Elon Musk.
Namun, tuduhan yang disampaikan Twitter dibantah oleh Juru Bicara Meta, Andy Stone.
Dia mengatakan, tidak terdapat mantan karyawan Twitter yang berpartisipasi dalam pengembangan Threads.
"Tidak ada satu pun mantan pegawai Twitter yang terlibat dalam tim pengembangan Threads," tulis Andy, melalui akun Threads.
Itulah tadi ulasan kenapa logo Twitter jadi X, terkuak Alasan Elon Musk. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Melawan Takdir, Anak Elon Musk Transgender Terkaya Dunia, Sudah Ganti Nama Jadi Vivian Jenna Wilson.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.