Berita Kutim Terkini
Tanam 2 Ribu Bibit Pohon di Lahan Basah Mesangat Kutim demi Habitat Buaya Badas
Kegiatan tersebut dilakukan atas kolaborasi antara Yayasan Ulin Kutai Timur dengan Tim PKK Desa Sumber Sari/SP4, Kecamatan Long Mesangat
Penulis: Nurila Firdaus | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Yayasaan Ulin kembali berkiprah dalam menjaga habitat Crocodylus siamensis alias buaya badas hitam dengan menanam 4 jenis tumbuhan di Lahan Basah Mesangat bersama Women Earth Aliance (WEA) dalam program Women and Forest.
Kegiatan tersebut dilakukan atas kolaborasi antara Yayasan Ulin Kutai Timur dengan Tim PKK Desa Sumber Sari/SP4, Kecamatan Long Mesangat, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Turut hadir Camat Long Mesangat beserta istri dan Kades Sumber Sari bersama BPD Sumber Sari.
Selain itu, kegiatan tersebut dibantu oleh para nelayan sebagai mobilitasi dan membantu pembuatan jalur tanam yang dikoordinir oleh koordinator lapangan Andi Sarina.
Baca juga: Mengenal Buaya Badas Hitam, Penghuni Perairan Mesangat Muara Ancalong Kutai Timur
Dikatakan oleh Ketua Yayasan Ulin Kutai Timur, Suimah bahwa target penanaman 4 jenis tanaman tersebut sebanyak 2.000 bibit.
Penanaman dimulai sejak bulan Maret lalu bersama nelayan yang beraktivitas di Loah Lahung.
"Berhasil menanam 300 bibit, lalu 30 Juli berhasil menanam 500 bibit," ucapnya kepada TribunKaltim.co, Selasa (1/8/2023).
Lanjutnya, penanaman bibit tersebut terus berlanjut hingga mencapai target 2.000 bibit sehingga nanti bisa menutup area lahan basah yang saat ini didominasi oleh rumput.
Ia mengaku, upaya tersebut dilakukan untuk pengembalian habitat buaya Crocodylus siamensis alias buaya badas hitam yang pernah terbakar pada tahun 80an dan 90an dan menyisakan tonggak hitam.
Baca juga: 6 Fakta Sungai Bengawan di Berau: Jalur Monyet Menyeberang, Habitat Buaya Liar, Sudah Ada Korban
"Tujuannya supaya habitatnya tidak dipenuhi rumput dan gulma air yang akan menutup lahan basah sehingga mempercepat sedimentasi," urainya.

Adapun jenis bibit tanaman yang ditanam di lahan basah Mesangat diantaranya sebagai berikut:
1. Shorea balangeran tanaman yang tahan di lahan basah dan termasuk salah satu jenis dari Depterocarpaceae
2. Bungur dengan nama latin Lagerstroemia speciosa, ini biasa digunakan untuk bahan pembuatan perahu.

3. Kendikara dengan nama latin Dillenia excelsa, pakan bekantan dan tanaman ini tahan di area basah
4. Temahngar dengaan nama latin Kleinhovia hospita, tanaman yang nanti bisa dimanfaatkan untuk bahan pembuatan produk herbal dan juga digunakan untuk adat Kutai setempat untuk “mengobati orang sakit”
Baca juga: 3 Kasus Manusia dengan Buaya di Kukar Buat Geger Warga hingga Pertengahan 2023
Mengingat lahan tersebut adalah lahan yang selalu basah, diharapkan 4 jenis tanaman tersebut tahan.
"Tidak menutup kemungkinan dimasa mendatang akan ditanam jenis lain untuk perbaikan habitat," tuturnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.