Bantu Petani Kurangi Pestisida, Dosen dan Mahasiswa Teknik Elektronika Poltekba Rancang Light Trap

Dari beberapa inovasi yang ada, satu yang banyak terbukti keberhasilannya dan dinilai lebih unggul dari pestisida adalah light trap insect.

Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Mathias Masan Ola
HO/POLTEKBA Balikpapan
Satu unit lampu perangkap sebagai monitoring dapat digunakan untuk lahan pertanian seluas 30-50 hektare. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dosen dan mahasiswa Program Studi Teknik Elektronika Poltekba kembali menghasilkan produk inovasi. Tanggal 29 Juli 2023 dosen dan mahasiswa melakukan sosialisasi dan penerapan light trap pada petani di Kelurahan Teritip sebagai inovasi pengusir hama dan mengurangi pestisida.

Inovasi ini dilakukan untuk menghadirkan solusi baru dalam menangani permasalahan hama yang lebih ramah lingkungan. Dari beberapa inovasi yang ada, satu yang banyak terbukti keberhasilannya dan dinilai lebih unggul dari pestisida adalah light trap insect.

Termasuk salah satunya adalah produk inovasi dosen dan mahasiswa Prodi Teknik Elektronika di RT 37 Kelurahan Teritip Kecamatan Balikpapan Timur.

Baca juga: Minimalisasi Penggunaan Pupuk Kimia, KPI Gelar Pelatihan Buat Pestisida Nabati dan Pupuk Biosaka

Tiga dosen tersebut yakni Erick Sorongan, Angga Wahyu dan Zulkarnain, membuat terobosan baru untuk mengatasi pengendalian hama di Perkebunan RT 37 Kelurahan Teritip.

Erick Sorongan, sebagai Ketua Pengabdian menyampaikan, bahwa light trap insect atau yang biasa disebut juga lampu perangkap adalah suatu unit alat untuk menangkap atau menarik serangga, yang tertarik cahaya pada waktu malam hari.

“Komponen utama dari produk invasi yakni lampu perangkap yang dihasilkan oleh mahaiswa terdiri dari corong dan bak serta rangka beratap solar panel. Selain itu ada juga lampu dengan daya minimal 100 watt hidup secara otomatis dengan menggunakan sensor cahaya, yang berfungsi untuk menarik serangga pada waktu malam hari, tenaga listrik yang digunakan dengan memanfaatkan tenaga surya,” lanjutnya

Satu mahasiswa Asra’af Mustaqim menjelaskan, bahwa corong yang ada berfungsi sebagai tempat masuknya serangga, dan bak berfungsi untuk menampung serangga yang tertangkap. Solar panel berfungsi untuk melindungi lampu dan sebagai pembangkit tenaga listrik.

Baca juga: JANGAN LANGSUNG DIMAKAN! Ini Cara Membersihkan Sisa Pestisida yang Masih Menempel di Buah dan Sayuran

“Cara kerja perangkap ini adalah dengan meletakkan lampu di dalam lahan perkebunan pada bagian pinggir pertanian. Letaknya sendiri bisa disesuaikan dengan kondisi tempat karena alat ini menggunakan lampu dan lebih flesibel karena menggunakan solar panel. Satu unit lampu perangkap sebagai monitoring dapat digunakan untuk lahan pertanian seluas 30-50 hektare.

Lampu hidup secara otomatis dengan menggunakan sensor cahaya (LDR) pada pukul 6 sore sampai 6 pagi, kemudian hasil tangkapan baru dipantau dan diambil setiap pagi” jelasnya

Kelebihan alat ini dengan yang sudah ada ialah sensor cahaya sebagai otomatis lampu dan tracker solar panel berdasaran arah matahari.

Hasrah pemilik perkebunan, mengapresiasi temuan ini dan berharap bisa meningkatkan hasil panen perkebunan miliknya. “Semoga dengan adanya inovasi produk ini bisa mengingkatkan produksi panen masyarakat kelurahan” harapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved