Mata Lokal Memilih

PDIP Usung Supian Suri di Pilkada Kota Depok, Kaesang Pangarep Maju Lewat Perahu PSI?

PDI Perjuangan dikabarkan mengusung Supian Suri pada Pilkada 2024 Kota Depok, namun peluang Kaesang Pangarep belum tertutup.

Sumber: Tangkap Layar Kanal YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat.
Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep menyebut dirinya siap menjadi wali kota Depok, Jawa Barat. 

Ia mengklaim, hal dimaksud merupakan bukti bahwa Yoyo Effendi sudah malang melintang dalam lembaga penyelenggara pemilu sejak tahun 2004 sampai dengan 2013.

Meski, Kota Depok di dominasi dalam kekuasaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Yoyo Effendi menganggap itu dapat tergantikan.

Baca juga: 9 Parpol Sikapi Ketertarikan Kaesang Pangarep di Politik, Ramai-ramai Buka Pintu untuk Putra Jokowi?

"Apalagi sosok yang didaulat oleh masyarakat Depok adalah anak muda yang memiliki popularitas dan gen pemimpin," ucapnya.

Bukan itu saja, Yoyo Effendi pun menyatakan Partai PKS selama memimpin di wilayah Depok dinilai kurang berhasil.

Untuk itu, ia mengharapkan Kota Depok nanti dapat dialihkan kepada pemimpin baru yang lebih muda dan visioner seperti mas Kaesang.

"Siapa bilang PKS di Depok ngga bisa dikalahkan? Hanya orang-orang pesimistis saja yang punya persepsi seperti itu," tutupnya.

Sebelumnya, relawan 'Sang Menang' terus melakukan gerilya untuk menyosialisasikan Kaesang Pangarep sebagai calon Walikota Depok 2024.

Pada Sabtu (15/7/2023) malam, pendukung Kaesang mendeklarasikan berdirinya relawan Sang Menang di Kecamatan Cinere.

Koordinator Sang Menang Wilayah Kecamatan Cinere, Ossama Ruzicka, mengatakan Kota Depok saat ini tidak memiliki arah yang jelas dan perlu dibenahi secara serius.

"Kota Depok perlu pembenahan yang serius. Kami sudah mengantongi setidaknya delapan masalah besar di Kota Depok," kata Ossama, saat kepada wartakotalive.com, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Tengok Cara Ganjar Pranowo Antar Kepulangan Jokowi dan Nasehati Kaesang Pangarep - Erina Gudono

Delapan masalah besar yang dicatat oleh Relawan Sang Menang antara lain, tingkat pengangguran tinggi, intoleran, tata kota yang buruk, sampah yang tak terkelola, dan anggaran yang digunakan seenaknya.

Selanjutnya, masalah kapasitas sekolah negeri yang tak memadai, kurangnya fasilitas kesehatan, buruknya transportasi publik, pemerintah kota sering abai pada aspirasi warga dan pembangunan yang hanya terpusat di Margonda.

"Masalah ini berasal dari masukan warga dan kami akan terus mengadakan diskusi-diskusi di semua wilayah Kota Depok," ujarnya.

Ossama mengungkapkan intoleransi di Kota Depok sudah masuk ke lembaga-lembaga pendidikan.

"Ada yang mengeluhkan pada saya, anaknya di sekolah diajarkan untuk tidak menyukai anak-anak agama lain sehingga akhirnya orangtua anak itu memilih untuk memindahkan sekolahnya," ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved