Buaya Bontang Terkam Warga

4 Fakta Wanita Diterkam Buaya di Bontang: Kondisi Korban Kritis hingga Buaya Riska Ikut Disorot

Inilah empat fakta wanita di Bontang diterkam buaya, kondisi korban kritis hingga buaya Riska disorot dan dilarang buat konten.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Ikbal Nurkarim
Kolase TribunKaltim.co via istimewa
Polisi Datangi TKP dan Pak Ambo Beri Makan Buaya Riska - Inilah empat fakta wanita di Bontang diterkam buaya, kondisi korban kritis hingga buaya Riska disorot dan dilarang buat konten. 

TRIBUNKALTIM.CO - Inilah empat fakta wanita di Bontang diterkam buaya, kondisi korban kritis hingga buaya Riska disorot dan dilarang buat konten.

Buaya Guntung, Bontang Utara, menerkam seorang wanita, Selasa (8/8) malam tadi.

Salah satu saksi mata mengatakan, korban yang bernama Fitri Ramadani (27) diterkam buaya saat hendak mendatangi suaminya yang tengah menguras perahu.

Fitri berencana membawakan makan malam ke suaminya yang seharian belum ada pulang.

Saat coba mendekat ke perahu suaminya, Fitri seketika diterkam buaya dan langsung teriak histeris.

Baca juga: Kelurahan Larang Pembuatan Konten Beri Makan Buaya di Sungai Guntung Bontang

Fitri sempat ditarik sepanjang 10 meter dari bibir sungai payau.

“Jadi pas turun antarkan makan suami, kakinya Fitri langsung diterkam dan ditarik sekira 10 meter,” ungkap Ferdi salah satu saksi, Rabu (9/8/2023).

Suami yang melihat istrinya diterkam langsung memberikan pertolongan dengan memukul badan predator buas tersebut.

Bahkan suami sempat memasukkan kakinya ke mulut buaya agar kaki istrinya bisa terlepas.

Warga yang melihat kejadian itu juga turut memberikan pertolongan dengan memukul badan buaya pakai balok.

 “Kurang lebih sejam kami melawan buaya baru akhirnya kaki Fitri bisa terlepas,” terangnya.

Setelah lepas dari terkaman buaya, Fitri dan suaminya pun langsung dilarikan ke RS PKT karena mendapat luka berat di kakinya.

Berikut Empat Fakta Buaya Terkam Wanita hingga Buaya Riska Ikut Disorot 

1. Kondisi Korban

Pasca diterkam buaya, kondisi pasangan suami istri di Guntung, Bontang masih terbaring kritis di RS PKT.

Briptu Hardiansyah, Bhabinkamtibmas Kelurahan Guntung Bontang mengatakan, kondisi korban bernama Fitri Ramadani (27) sempat kritis usai diterkam sekira Pukul 11.30 Wita, Selasa (8/8) buaya malam tadi.

Fitri yang medapat luka dibagian kaki akibat gigitan buaya langsung dilarikan ke ruang ICU RS PKT.

Baca juga: Bhabinkamtibmas Bantah Tudingan Buaya Riska Bontang Terkam Wanita, Bisa Picu Konflik Warga

Informasi kondisi terakhir korban, tulang kakinya patah dan paha kanannya robek akibat sabetan gigi buaya.

“Sudah di rawat, kata warga memang kritis waktu dibawa ke RS PKT. Korban masih syok belum bisa ditemui,” bebernya.

Informasi yang dihimpun, akibat kejadian tadi malam, Fitri juga mendapat penanganan paru-paru.

Pasalnya Fitri yang sempat ditarik 10 meter ke sungai, akibatkan banyak air yang masuk ke paru-parunya.

Sementara sang suami juga mendapat perawatan karena ikut melawan membantu sang istri yang tergigit buaya.

Bahkan suami Fitri sempat memasukan kakinya ke dalam mulut buaya agar gigitannya terlepas dari sang istri.
 
“Suaminya juga ada luka cuman tidak terlalu parah seperti sang suami,” tandasnya.

2. Buaya Riska Disorot

BUAYA TERKAM MANUSIA - Ternyata ada sejumlah kisah unik di balik seramnya kisah buaya terkam manusia di Kaltim dan Kaltara, mulai dari kisah persabahatan Pak Ambo dan Riska, hingga kisah geger buaya antara jasad bayi dalam kondisi utuh.
BUAYA TERKAM MANUSIA - Ternyata ada sejumlah kisah unik di balik seramnya kisah buaya terkam manusia di Kaltim dan Kaltara, mulai dari kisah persabahatan Pak Ambo dan Riska, hingga kisah geger buaya antara jasad bayi dalam kondisi utuh. (Tangkapan layar YouTube fitriyani RISKA)

Setelah kejadian wanita diterkam buaya di Guntung, banyak masyarakat mulai mengaitkan nama Buaya Riska dalam kasus tersebut.

Pasalnya buaya Riska yang dikenal jinak itu memang selalu muncul di Sungai Guntung, Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur. 

Buaya Riska yang diasuh Pak Ambo seketika ramai dibahas usai kejadian tersebut.

Sebab banyak yang mengira jika Buaya Riska lah yang menerkam wanita tersebut.

Tudingan itu pun dibantah Pak Ambo yang merupakan pengasuh buaya liar yang diberi nama Riska.

Ambo mengaku sempat ada salah seorang warga yang mendatangi ke rumahnya, menanyakan apakah Buaya Riska yang menggigit korban.

Namun Ambo memastikan buaya yang menerkam wanita tersebut bukan Riska.

Terlebih Buaya Riska sudah 3 bulan terakhir tidak pernah menampakan diri lagi.

“Riska sudah tidak muncul 3 bulan, jadi bukan dia. Warga yang mengenal Riska memberikan keterangan kalau itu bukan Riska,” tandasnya.

Baca juga: Warga Sepakat Melarang Membuat Konten YouTube Buaya Riska dan Pak Ambo Bontang

3. Bukan Buaya Riska

Sementara itu, Bhabinkamtibmas Kelurahan Guntung Bontang, Briptu Hardiansyah, meluruskan opini liar yang sudutkan Buaya Riska usai kejadian seorang warga diterkam buaya.

Secara tegas, Hardiansyah mengatakan, jika bukan Buaya Riska yang menyerang warga.

Pernyataan Hardiansyah ini pun telah dikonfirmasi ke sejumlah warga yang menjadi saksi mata di lokasi kejadian semalam.

“Semua akui kalau itu bukan Buaya Riska yang terkam warga. Tapi buaya lain,” ungkap Hardiansyah.

Menurut Hardiansyah, opini yang menyudutkan Buaya Riska ini harus diluruskan karena berpotensi konflik antar warga di Guntung, Kota Bontang. 

Sebab sejauh ini tidak ada warga di Guntung yang menyebut Buaya Riska yang melakukan penyerangan terhadap warga.

“Jadi perlu ditegaskan kalau itu bukan Buaya Riska. Dan itu dibenarkan warga. Jangan provokasi karena bisa berujung konflik antar warga,” terangnya.

4. Dilarang Bikin Konten Beri Makan Buaya Riska

Keberadaan Buaya Riska mulai mendapat sorotan, pasca kejadian seorang wanita di Guntung diterkam buaya, Selasa (8/8) malam tadi.

Pasalnya buaya liar bernama Riska yang diasuh Pak Ambo kerap muncul disekitar lokasi kejadian wanita diterkam buaya.

Bahkan ada warga yang menuding, buaya yang menerkam warga itu merupakan Riska.

Akibat pertiwa itu, Lurah Guntung Denny Febrian pun ikut buka suara.

Dirinya melarang aktivitas pembuatan konten

memberikan makan ke buaya yang biasa dilakukan pak Ambo ke Riska, di dekat pemukiman warga.

Bahkan Denny Febrian mengklaim jika larangan tersebut telah disepakati warga.

“Tadi malam warga sepakat tidak boleh lagi ada aktivitas pembuatan konten memberi makan buaya karena bisa membahayakan warga,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (9/8/2023).

Selain itu kelurahan juga telah memasang papan imbaun bahaya buaya di sekitar bantaran sungai.

Denny bercerita, kejadian orang diterkam buaya ini pertama kali terjadi sejak 32 tahun terakhir.

“Buaya di Guntung harus dievakuasi, kejadian ini jadi pelajaran agar tidak ada korban lagi,” tandasnya

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved