Pilpres 2024
Hashim Djojohadikusumo sebut Prabowo Bakal Satu Panggung dengan Budiman Sudjatmiko
Hashim Djojohadikusumo menyebut Budiman Sudjatmiko bakal satu panggung dengan bakal capres Gerindra, Prabowo Subianto.
TRIBUNKALTIM.CO - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo mengungkap rencana politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko bakal satu panggung dengan Prabowo Subianto, bakal capres Gerindra.
Rencananya, Budiman Sudjatmiko dan Prabowo Subianto akan satu panggung minggu depan.
Menurut Hashim Djojohadikusumo, Budiman Sudjatmiko akan segera mendeklarasikan diri mendukung Prabowo sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
Meski Hashim Djojohadikusumo belum merinci jadwal Prabowo Subianto dan Budiman Sudjatmiko bakal satu panggung.
Hashim Djojohadikusumo menungkap awal mula dukungan Budiman Sudjatmiko kepada Prabowo.
Ketika itu, Hashim Djojohadikusumo menuturkan Budiman Sudjatmiko meminta untuk bertemu dirinya untuk membahas dukungan tersebut.
Awalnya, Hashim Djojohadikusumo mengaku tidak percaya saat Budiman Sudjatmiko mengaku ingin mendukung Prabowo menjadi capres.
Sebab, Prabowo memang kerap kali kena tipu dan dijebak oleh pendukungnya sendiri.
Dia pun mengungkit kasus penyebaran berita bohong atau hoaks yang melibatkan aktivis sosial sekaligus eks simpatisan Prabowo, Ratna Sarumpaet.
Baginya, kasus itu itu telah membuat elektabilitas Eks Danjen Kopassus menjadi jeblok di Pilpres 2019 lalu.
"Saya ragu-ragu apakah ini benar atau tidak. Aduh jangan-jangan ada hoaks.
Saya ingat hoaks yang namanya Ratna Sarumpaet,
Masih ada yang ngerti gak? masih paham nggak apa yang terjadi Ratna Sarumpaet?" katanya seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Cerita Hashim Takut Prank Ratna Sarumpaet Terulang saat Prabowo Didukung Budiman Sudjatmiko.
"Pak Prabowo secara sengaja dijebak. Saya bisa katakan saya saksi hidup Pak Prabowo dijebak oleh orang-orang yang saya kira jahat waktu itu dan Pak Prabowo sampai sekarang menyesal," katanya.
Baca juga: 3 Nama Kuat Cawapres Prabowo Subianto, Cak Imin, Erick Thohir dan Budiman Sudjatmiko Rentan Diserang
Pengalaman inilah yang membuat Hashim Djojohadikusumo khawatir.
"Saya takut jangan-jangan kawan baik, orang baik namanya Budiman dan teman-temannya akan jebak kami juga lagi.
Dua kali kami ketemu asisten saya ketemu dulu lalu dia melapor nampaknya Pak Hashim ini bukan jebakan.
Nampaknya ini sungguh-sungguh," kata Hashim dalam diskusi Pembekalan Materi dan Konsolidasi Relawan Prabowo dalam kanal Prabowo Digital Team, Kamis (10/8/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Budiman Sudjatmiko Bakal Satu Panggung Bareng Prabowo Pekan Depan, Disebut Bakal Beri Dukungan.
Setelah itu, Hashim Djojohadikusumo pun menyanggupi menemui Budiman Sudjatmiko.
Dia pun sempat berbincang selama dua jam dengan aktivis 98 itu mengenai dukungan tersebut.
"Apa betul orang yang namanya budiman Sujatmiko yang dari dulu bersebrangan dengan pak Prabowo itu apakah betul mau dukung Pak Prabowo.
Itu apakah betul, saya kan curiga, apa benar.
Dua jam saya diskusi dengan beliau dan setelah diskusi saya berkesimpulan orang orang ini betul betul sungguh sungguh ikhlas dan oke saya bawa ke Pak Prabowo," jelasnya.
Dalam perbincangan itu, Hashim Djojohadikusumo pun menilai Budiman Sudjatmiko sebagai sosok yang idealis dan tidak mudah dibeli.
Kepada dirinya, Budiman Sudjatmiko juga mengaku Prabowo sosok yang tepat untuk memimpin bangsa setelah Presiden Jokowi.
"Menurut dia (Budiman), untuk saat ini masa depan yang akan rentan dan rawan dan penuh bahaya untuk bangsa Indonesia dia berkesimpulan Prabowo adalah pemimpin yang tepat.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Bersama Korban Penculikan 1998 Datangi Prabowo: Yang Diambil Sudah Dikembalikan
Capres yang tepat dibandingkan yang lain-lain. Itu kata dia," ungkapnya.
Karena itu, Hashim Djojohadikusumo memastikan Budiman Sudjatmiko bakal segera mendeklarasikan diri mendukung Prabowo menjadi capres.
Nantinya, Prabowo-Budiman juga telah direncanakan bakal satu panggung bersama pada pekan depan.
"Dia sudah sampaikan dan sebentar lagi saudara saudara bisa menyaksikan pak Prabowo dan pak Budiman satu panggung bersama.
Nah itu minggu depan nanti," katanya.
Masuk Daftar Bursa Cawapres Prabowo
Nama cawapres pendamping Prabowo Subianto sampai saat ini masih tanda tanya.
Beberapa nama menjadi perbincangan meski Prabowo belum menentukan pendampingnya.
Pengamat politik Ujang Komaruddin mengungkapkan setidaknya ada 3 nama yang potensial menjadi pendamping Prabowo, mulai dari Muhaimin Iskandar hingga Budiman Sudjatmiko.
"Cak Imin karena dia PKB nya sudah koalisi dengan Gerindra. Kalau enggak dipilih jadi Cawapresnya kan bisa lari dia, dan Prabowo kan tidak cukup 20 persen.
Cak Imin punya potensi. Yang kedua Erick Thohir, cuma agak susah dari partainya.
Maka kalau Erick Thohir maju pastikan PKB nya tetap di Gerindra. Saya sih melihat kans di 2 orang itu," katanya kepada wartawan, Selasa (8/8/2023) seperti dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Bursa Cawapres Prabowo, Pengamat Singgung Peluang Cak Imin, Erick Thohir hingga Budiman Sudjatmiko.
Soal siapa cawapres Prabowo, Ujang menilai keduanya punya plus minus.
Baca juga: Terbongkar Budiman Sudjatmiko Temui Luhut Sebelum Ketemu Prabowo dan Andika Ketua Timses Ganjar?
"Plusnya Cak Imin ya dia Ketum PKB, basis massa NU, massa di Jawa Timur jumlah pemilih terbanyak kedua di Indonesia. Minusnya isu-isu permasalahan di masa lalu.
Erick Thohir dia punya kekuatan finansial, dia juga dari menteri dan didukung PBNU jadu Cawapres, kekurangannya ya sama akan diserang soal menggunakan BUMN sebagai kampanye terselubung," ucapnya.
Apalagi sebagai rekan koalisi Gerindra, Cak Imin satu-satunya pemegang 'golden ticket' cawapres Prabowo.
Gerindra pun menyerahkan kepada Cak Imin, apakah tiket tersebut akan digunakan untuk diri sendiri atau menyerahkannya kepada pihak lain.
Nama ketiga yang belakangan muncul adalah Budiman Sudjatmiko. Nama Budiman Sudjatmiko muncul setelah menemui Prabowo di kediaman Kartanegara IV, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).
"Budiman, dia kelebihannya adalah aktivis. Kekurangannya dia kan di PDIP takutnya PDIP enggak mendukung," ucap Ujang.
Sementara itu, pengamat politik hariqo Wibowo menilai pasangan Prabowo dan Budiman sebagai duet pemersatu bangsa.
"Prabowo dan Budiman itu pasangan pemersatu, karena Prabowo berlatar belakang prajurit yang loyal pada NKRI dan Budiman berlatar belakang aktivis yang vokal," katanya.
Ia pun menyinggung duet Prabowo-Budiman seperti sosok Soekarno-Hatta.
"Iya seperti Soekarno kan kontroversial, tapi bersama Hatta dianggap bisa menjadi pemersatu," ucapnya.
Namun sekali lagi, kendalanya pada dukungan dari Partai. Sebab Gerindra membutuhkan dukungan Partai lain.
"Kan syaratnya diusulkan oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada Pemilu anggota DPR sebelumnya," ucapnya.
Usulan Relawan Jokowi
Relawan Jokowi Bergerak Bersama Prabowo (RJBBP) bersama dengan delapan organisasi relawan Jokowi mengusulkan sosok bakal calon wakil presiden yang mumpuni untuk mendampingi Prabowo Subianto, bakal calon presiden.
Dikutip TribunKaltim.co dari Tribunnews.com di artikel berjudul Relawan Usulkan Sejumlah nama Cawapres Prabowo Subianto, Ada Budiman Sudjatmiko, RJBBP menyebut sejumlah nama.
Mereka yaitu, Menteri BUMN, Erick Thohir, Ketua Umum PKB, Gus Muhaimin Iskandar, Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, Wali Kota Solo, Gibran Raka Buming dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
"Demikian pula tokoh-tokoh menurut kami layak mendampingi Prabowo Subianto, seperti pak Erick Thohir, Ketum PKB, Gus Muhaimin Iskandar, Budiman Sudjatmiko, Wali Kota Solo Gibran Raka Buming dan Ganjar Pranowo,” kata Koordinator RJBBP Wignyo Prasetyo dalam keterangannya pada Minggu (6/8/2023).
Delapan organisasi loyalis Presiden Jokowi tersebut antara lain, MAPPAN Indonesia, Kornas-Jokowi, Relawan Jokowi Keren (RJK), Perempuan Jokowi Indonesia (RJI), Kornas-Jokowi Milenial, Gerakan Rakyat untuk Prabowo (GRP-08), Komite Relawan Penggerak Pancasila (KRPP), dan Relawan Jokowi adalah Kita.
Pada Jumat 4 Agustus 2023, sejumlah organisasi relawan Presiden Jokowi bertemu politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko di salah satu café di Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, Wignyo Prasetyo mengatakan, dia dan ketua-ketua relawan Jokowi secara sengaja ingin berdiskusi langsung dengan mantan anggota DPR RI dua periode tersebut, mengenai pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto beberapa waktu yang lalu.
“Tentu kami sengaja ingin mendengarkan langsung apa yang menjadi alasan Budiman bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Terlebih menurut kami Budiman melahirkan gagasan terkait persatuan nasional yang tentunya perlu kita gali lebih dalam lagi,” kata dia.
Lanjut Wignyo, bahwa hasil dari pertemuan dua tokoh nasional tersebut menghasilkan gagasan persatuan nasional, sehingga ia menganggap gagasan itu perlu didukung.
"Saya kira gagasan Budiman dan Prabowo perlu kita perkuat, agar rakyat juga semakin paham arti pertemuan kedua tokoh nasional itu.
Apalagi gagasan gagasan itu menurut saya sangat perlu di tengah suhu politik yang semakin meninggi,” tegasnya.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko Melunak ke Prabowo, Dulu Getol Kritik Peristiwa 98, Sepakat tak Ungkit Masa Lalu
(*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Gibran Jadi Cawapres Prabowo Subianto, Cek Respon Capres Gerindra Soal Proposal Relawan di Solo |
![]() |
---|
Inilah 2 Alasan Logis Jokowi Akan Dukung Prabowo di Pilpres 2024 dan Bukan Ganjar Versi Pengamat |
![]() |
---|
Ade Armando Blak-Blakan Bongkar PSI Marah ke PDIP, Akhirnya Riang Bertemu Prabowo |
![]() |
---|
Terbaru! Hasil Survei Capres 2024 dari 12 Lembaga: Prabowo Mendominasi, Disusul Ganjar dan Anies |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.